Aku turun menuju meja makan yang dimana kedua orangtua ku sudah disana.
Aku sudah bicara pada mereka tadi malam bahwa pagi ini aku akan pulang lagi namun sempat ada pertentangan karena aku baru beberapa hari di rumah dari masa izin berliburku.
Namun setelah itu mereka mengizinkan.
"udah siap Sa barang kamu?" tanya ayah
"udah pah" jawabku setelah itu memakan roti selai coklat yang sudah di siapkan ibu. Kami sarapan dengan tenang.Skip sarapan
"ya udah mah, pah. Salsa berangkat ya" ucapku menyalami mereka.
"kamu yakin gak mau dianter?" tanya ayah sekali lagi
"ia pah gak papa" jawabku. Setelah itu aku berjalan menuju taksi online yang sudah di pesan.
"daahh mah, daah pah" aku melambaikan tangan bersama taksi melaju.***
Aku sudah menginjakan kembali kakiku di amerika dan segera menaiki taksi menuju Apartement.
Sesampainya aku di Apartement, aku langsung menuju tempat Rizky tanpa menaruh barang barangku di Apartement Bang Rendra.
Aku mengetuk pintu Rizky berkali kali namun tidak ada sahutan dari sana.
"Iky. Ky. Lo gak papa kan? " ucapku mengetuk pintu berkali kali
"Ky.... Iky.... " aku terus memanggilNamun tetap tidak ada sahutan. Sungguh aku khawatir jika dia tidak ada kabar dari kemarin.
Aku duduk bersender didepan pintu Apartement nya Rizky dan memeluk lututku sendiri.
Aku membenamkan kepalaku dan memeluk tubuhku sendiri. Namun sebuah langkah membuatku mendongak dan menatap seseorang itu.
Orang itu tampak lusuh dengan rambut acak acakan dan satu lagi bau alkhol. Apa yang membuat nya seperti ini.
"Ky, Iky lo kenapa? Lo mabuk? " tanyaku menggenggam tangannya namun di tepis olehnya.
Ia membuka pintu Apartement miliknya lalu masuk tanpa bersuara aku mengikutinya masuk kedalam karena khawatir.
"Ky lo kenapa mabuk? " aku bertanya namun tidak ada respon sama sekali
"KY JAWAB GUA " teriakku kesal padanya dan ia berbalik dengan mata merah dengan wajah yang menakutkan.
"gua capek Sa, mending lo pulang ke Apartement Bang Rendra" ucapnya dingin
"gak gua gak bakal balik Ky, gua khawatir sama lo" ucapku
"gua bilang pulang" ucapnya mendekat
"gak Ky gak" jawabku tegas
"GUA BILANG PULANG SALSA" teriaknya dan mendorongku keluar lalu ia menutup pintu dengam keras.Selama tiga tahun baru kali ini membentakku seperti ini. Sakit. Air mataku tiba tiba menetes begitu saja.
"Ky lo kenapa? Apa salah gua? " aku bertanya pada pintu yang tertutup itu
Aku bersender pada pintu yang ia tutup dengan air mata yang mengalir begitu saja. Namun setelah itu aku pergi ke Apartement Bang Rendra.
Aku membuka pintu Apartement itu karena aku mempunyai kunci cadangan karena pastinya Bang Rendra belum pulang.
"lo kenapa Ky? Sikap lo ke Gua beda banget" tanyaku pada diri sendiri
"lo gak biasa mabuk seperti ini. Apa lo se stress itu menjalankan praktik yang lo jalanin" gumamkuAku berjalan menuju kamar dan membersihkan diri.
Setelah itu aku membuat makan malam untuk Aku dan Bang Rendra.Aku sedang menyiapkan makanan itu di meja makan dan saat itu juga Bang Rendra menampilkan wajahnya sehabis pulang kantor.
"loh Anan udah pulang. Bukannya Anan izinnya tiga hari lagi? " tanya Bang Rendra mendekat
"Ih Abang bau asem. Mandi dulu gih " ucapku padanya
"hehehe ia deh. Abang mandi dulu" ucapnya mencium kepalaku.Selang lima belas menit dia sudah siap dengan piyamanya berwarna Navy.
"huuh Abangnya Anan udah ganteng aja pakek piyama" ucapku
"ayo makan malam" ajaku padanya
"iaa ayo" ucapnya duduk didepan berseberangan dengaku.
"Bang. Abang tau gak Iky kenapa?" tanyaku di sela makan malam
"oh ia Abang lupa mau ngasih tau Anan, semenjak Anan berangkat ke jakarta pagi tuh, terus sorenya Abang Liat dia pergi dan gak tau kemana, setelah itu dia sering pulang kayak orang mabuk" jelas Bang Rendra
"Abang tau gak dia kenapa begitu? " tanyaku lagi padanya namun dia menggedikkan bahu tanda tak tau.
Setelah itu kami fokus pada makanan masing masing.Selesai sarapan aku meminta izin tidur lebih dulu pada Bang Rendra.
Tapi didalam kamar aku tidaklah tidur melainkan memikirkan apa yang terjadi pada Rizky.Mengapa sikap dia berbeda padaku dan dia tidak biasanya membentakku seperti itu.
Aku terus bergelut dengan fikiranku hingga aku tertidur.
***
RIZKY POV
Aku pulang dari Club dengan sedikit mabuk kurasa. Aku tidak tahu harus melampiaskan rasa sakitku dimana lagi dan akhirnya memutuskan untuk ke Club yang sangat bising itu.
Namun aku terkejut saat melihat figur seseorang yang sangat aku kenal dan aku sangat cinta itu.
Dia sedang memeluk tubuhnya sendiri didepan pintu Apartement ku. Dan mendongak saat aku mendekat padanya.
"Ky. Iky lo kenapa? " tanyanya menggenggam tanganku dan langsung kutepis
Lalu aku membuka pintu dan masuk tanpa menyapanya dan ternyata mengikuti ku dibelakang.
"Ky lo kenapa mabuk? " dia bertanya namun tidak ku respon sama sekali
"KY JAWAB GUA " teriaknya kesal padaku dan aku berbalik dengan wajah yang menahan emosi.
"gua capek Sa, mending lo pulang ke Apartement Bang Rendra" ucapku dingin
"gak gua gak bakal balik Ky, gua khawatir sama lo" ucapnya
"gua bilang pulang" ucapku mendekat
"gak Ky gak" jawabnya tegas
"GUA BILANG PULANG SALSA" teriakku dan mendorongnya keluar lalu aku menutup pintu dengam keras.Baru kali ini aku membentaknya seperti itu, seharusnya aku tidak melakukan itu padanya. Namun aku kelepasan.
"Ky lo kenapa? Apa salah gua? " ucapnya suaranya bergetar sepertinya dia menangis.
Maafin aku Sa. Aku duduk bersandar di pintu dan menangis dalam diam.
Maafin aku yang cemburu ini Sa dan seharusnya aku gak maksa kamu buat nerima cinta aku.
Aku tidak beranjak dari depan pintu yang tertutup dan tetap menangis dalam diam.
RIZKY POV END
***
Yuhuu Update lagi guys...
Kira kira Rizky kenapa yah mabuk dan kenapa dia cemburu yaaaahh...
Jangan bosen bosen baca cerita F.A.L dan jangan lupa kasih Vote dan Koment ya. Gratis kok gratis.
Dan makasih nih buat masukan masukan dari kalian.
See you guys
Salam manis dari Author.
8 mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND AND LOVE [COMPLETE]
Romance"rasa yang paling menyakitkan adalah ketika mencintai sahabat sendiri dan tak terbalas"