VIDEO CALL

591 28 1
                                    


Aku dan Rizky sekarang sudah berada di kampus. Dan sebentar lagi kelas akan di mulai.

"gua masuk yah, bentar lagi kelas mulai" izinku padanya
"iaa sana masuk, gua juga bentar lagi kelas nya mulai" jawabnya
"yang bener ngikutin kelasnya jangan inget gua mulu" ucapku dengan terkekeh
"iaaa, udah sana masuk. Gua ke kelas. Daaah" ia berlalu setelah mengacak gemash rambutku, entah lah itu menjadi hobi nya.

Aku berjalan masuk ke kelas dengan tangan yang sibuk membenarkan rambut yang di acak oleh Rizky tadi.

Saat aku ingin duduk di bangku ku seseorang mencekal tanganku.

"lo lagi. kenapa? " tanya ku pada orang tersebut. Orang itu adalah Gibran.
"lo gak mau minta maaf, dengan kejadian waktu itu, gara gara lo gua jadi malu diliatin anak lain" ujarnya
"kan gua udah minta maaf, lagian lo juga gak berenti gangguin gua" jawabku
"tapi gua tetap gak terima Sa, gua rasa di permaluin" ucapnya kekeuh.
"terus gua harus ngapain? " tanyaku padanya lalu dia tersenyum Smirk yang membuat ku mengangkat satu alisku heran.
"gua mau lo putusin Rizky dan jadi pacar gua" ucap nya santai dan membuat ku geram
"gua harus bilang berapa kali sih, gua gak bakal putusin Rizky dan pacaran sama lo" geramku
"okeh kalo lo gak mau putusin Rizky..." dia perlahan mendekat dan tanganku yang belum ia lepaskan. Dia semakin mendekat padaku dan mendekatkan wajahnya padaku.

Aish manusia satu ini gak ada kapoknya. Aku segera menghindar dan memutar tangannya kebelakang. Lalu memelintirnya.

"lo kenapa gak pernah kapok sih Bran. Lo gak mau dipermalukan tapi kelauan lo sendiri bikin malu" ucapku masih memelintir tangannya.
"bisa gak lo gak usah nganggu hubungan gua sama Rizky" ucapku padanya. Ia mencoba melepaskan dirinya memberontak.
"lo pikir gua gak tau, lo pacaran sama Rizky karena pelarian dari Cinta pertama lo kam? " ucapnya dan membuatku  melepaskannya dan seketika aku terdiam. Kenapa dia mengetahui hal itu.

"kenapa lo diem? Gua benarkan? " tanya nya
Namun aku hanya bungkam dan tidak bisa menjawab sampai seorang dosen masuk dan memulai kelas. Aku langsung duduk ditempat dan Gibran duduk ditempat nya.

***


Aku memasuki Apartement Bang Rendra dengan gontai. Rizky langsung  ke Apartement nya setelah mengantarku pulang.

Aku bergegas masuk ke kamar dan mandi. Lalu aku solat magrib karena sudah waktunya.

Selesai solat aku mengerjakan tugas yang belum selesai tadi di kampus karena sejak mendengar perkataan Gibran kemarin aku tidak fokus selama kelas dimulai.

Aku berkutat dengan tugasku sampai sebuah ketukan di pintu membuatku mengalihkan pandangan ku ke arah pintu.

"Nan. Anan. Kamu udah pulang? " ucap Bang Rendra di depan pintu
Aku berjalan membuka pintu.
"udah Bang" jawabku padanya
"tapi dari tadi Abang pulang gak liat kamu. Kamu gak makan malam? Kirain Abang kamu belum pulang" ucapnya
"Anan udah pulang. Tapi Anan lagi ngerjain tugas yang belum selesai jadin Anan gak Lelia kamar" jawabku
" ya udah makan malam Dulu yok" ajaknya
"nanti aja Bang abis Anan ngerjain tugas" tolakku padanya
"ya udah, jangan lupa makan malam" ucap Abang lalu aku mengangguk sebagai jawaban.

Setelah ia pergi aku menutup pintu dan kembali mengerjakan tugas.
Ternyata tugas ku belum sama sekali ku kerjakan dari tadi.

Aku mengerjakan tugas kembali setelah solat isya dan aku sedang tidak berniat untuk makan apapun. Karena aku harus mengerjakan tugas malam ini dan di serahkan esok hari.

"Anan. Nan. " ucap Abang lalu masuk kamarku dengan membawa nampan berisi makan dan segelas susu coklat hangat.
"astagfirullah Nan, berenti dulu ngerjain tugasnya makan dulu" ucapnya khawatir
"iaa bang. Taro aja di kasur Anan. Nanti Anan makan" jawabku
"gak ada nanti nantian, sekarang! " tegasnya padaku
"nanti aja Bang" tolakku lagi
"Nan!! " panggil nya yang aku tahu itu berarti ia tidak mau dibantah
"ia ia Anan makan" ucapku lalu mengambil nampan itu darinya.
"cepet Abang tungguin" ucapnya tegas.

Dan aku mulai makan yang di bawakan Abang tadi. Tak bisa kupungkiri aku memang lapar.

Aku meminum tegukan terakhir susu coklat hangat yang dibawa Bang Rendra tadi. Dan melihat ke arah Bang Rendra yang dari tadi tidak mengalihkan pandangan nya dariku.

"kenapa sih Bang ngeliatin Anan gitu?" tanyaku padanya
"gak papa. Abang cuma heran aja tumben kamu belum selesain tugas dari dosen" ucapnya
"biasanya juga walau belum selesai tapi gak sebanyak itu" ia memandang tugas yang sedang ku kerjakan di laptop
"Anan cuma gak fokus aja tadi" jawabku padanya
"kenapa? " tanya Abang padaku.
"gak papa" jawabku singkat
"ya udah kalo gak mau jawab. Sini gelasnya, udah kan makannya? " ucapnya mengambil alih nampan yang sudah berisi piring dan gelas kosong.
"Anan Aja Bang yang taro nanti" ucapku tidak enak karena dia ingin membawa nampan itu keluar
"gak papa. Anan ngerjain tugas aja yang bener" ucapnya dengan mengusap kepalaku lembut lalu keluar kamar.

Setelah itu aku kembali pada tugasku.
Dan fokus mengerjakan nya dan menghilangkan pikiran ku tentang ucapan Gibran tadi.

***


Aku merenggangkan otot ototku yang pegal dan melirik jam beker di sebelahku dan ternyata sudah jam 12 malam.

Aku mematikan laptop ku dan menuju kamar mandi untuk bersih bersih sebelum tidur.

Setelah itu aku langsung menghempaskan tubuhku yang lelah di atas kasur.

Aku lalu memajamkan mataku dan mulai tertidur.

Aku terbangun mendengar Handphoneku berbunyi. Aku mengeluh karena baru setengah jam aku tertidur dan belum terlelap dan sebuah telepon mengganggu tidur ku.

Ternyata Video Call, aku dengan setengah sadar dan mataku tidak jelas melihat siapa yang Video Call tersebut.

Aku tanpa plberpikir langsung mengangkatnya.

"hai Sa. Apa kabar" ucap orang itu yang kudengar adalah laki laki karena aku belum membuka mataku sepenuhnya
"baik. Siapa? " tanyaku setengah sadar.
"lo gak ngenalin muka gua Sa. Gua Ridho" ucap nya dan membuatku membuka mata sepenuhnya dan benar saja orang itu Ridho.
"sorry Dho, gua gak tau kalo itu lo soalnya gua baru bangun" jawabku.
"tumben lo tidur magrib magrib, biasanya jam delapan" ucapnya.
Hah tumben. Magrib. Ini udah dini hari malah.
"Dho ini amrik bukan indo. Disini udah tengah malam. Dan gua baru tidur abis ngerjain tugas. Noh liat jam" ucapku memperlihatkan jam bekerku yang menunjukan jam 1 malam.
"astagfirullah Sorry gua lupa kalo disana udah tengah malam" ucapnya yang kulihat sedang menepuk jidat.
"ia gak papa. Kenapa lo Vc?" tanyaku.
"gua cuma mau liat lo aja dan tau kabar lo" jawabnya
"oh kirain gua kenapa" jawabku.
"ya udah tidur lagi. Maaf gua ganggu" ucapnya dan aku mengangguk dan hendak mematikan telepon nya
"jangan di matiin Sa. Pliss. Gua masih pengen liat lo" ucapnya. Karena aku sangat lelah jadi ku turuti saja apa yang dia bilang dan segera tidur menyamping dengan Handphoneku ku genggam.

Lalu aku memajamkan mataku tanpa memperdulikan Ridho yang belum mematikan sambungan telepon nya.

"selamat tidur Sa. Jaga diri lo baik baik. Gua sayang lo" ucap Ridho yang sepertinya aku sedang bermimpi.

***

Hai guys👋👋😁.

Maaf ya baru update 🙏 soalnya aku lagi gak punya ide ide baru.....

Maaf ya kalo part ini sedikit gak jelas....
Jagan pernah bosen baca cerita F.A.L
Yah temen temen.

Jangan lupa VOTMENT yah temen temen.

Oh ia besok kan idul fitri nih....

Aku dan keluarga ku mengucapkan selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir dan batin.

Dari keluarga besar F.A.L juga ngucapin selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir batin.
-Salsa Faraya Anandista-
-Ridho putra sanjaya-
-Alm. Dirga Argantara😁-
-Milla kesya Pramudya-
-Rizky Aditya-
-Rendra Kenzo Alvaro-
-Friska Sabrina-

See you guys 👋👋😁😁

Lampung, 23 mei 2020

FRIEND AND LOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang