Aku menghempaskan tubuhku di sofa ruang tamu. Aku lelah sekali hari ini, memikirkan tugas dari dosen dan memikirkan sifat Rizkry akhir akhir ini.Apa aku salah? Jika ia mengapa dia tidak menegurku.
Aku sibuk dengan fikiranku sampai suara pintu terbuka membuatku menoleh kearah pintu.
"Assalamualaikum" salam Bang Rendra
"Walaikumsalam" jawabku lesu
"loh, Anan kenapa kok lesu gitu" tanya Bang Rendra.
"gak papa. Anan cuma capek banyak tugas dari dosen" jawabku
"Abang punya kejutan buat kamu. Supaya kamu gak lesu gini" ucapnya
"kejutan? Apa? " tanyaku
"penasaran gak? " tanya nya dan aku mengangguk antusias karena aku memang penasaran.Lalu Bang Rendra menepuk tangan dua kali melihat kearah pintu dan muncul lah seseorang wanita dengan muka yang di tutupi rangkaian bunga.
Siapa dia? Jangan bilang itu Cristina dan Bang Rendra kembali bersamanya.
Lalu wanita itu menyingkirkan rangkaian bunga itu dari wajahnya dan aku bisa melihat wajahnya dan benar kata Bang Rendra melihat wajahnya membuat ku tidak lesu.
"Kak Friska" seruku menghampiri nya dan memeluknya
"kok udah lama gak maen kesini" ujarku padanya
"maaf ya, soalnya ada keluarga kakak datang ke tempat kakak, jadi gak enak ninggalin mereka" jelasnya padaku
"ia gak papa, ayo duduk" ucapku padanya dan dia duduk di tengah aku dan Bang Rendra.
"Nan. Abang punya kejutan satu lagi buat Anan" ucap Abang
"apa bang? " tanyaku
"kalo kita udah jadian" ucap mereka serempak dan saling menggenggam.
"beneran? Wah selamat ya kak" ucapku memeluk Kak Friska.
"ya udah Anan mandi dulu ya Kak, Bang" ucapku lalu pergi setelah mereka menyetujui.Aku segera masuk ke kamar dan segera membersihkan tubuhku.
Aku mandi diguyuran air hangat yang mengalir dari shower. Rasanya penat hilang semua setelah mandi.
Selesai dari itu aku memakai piyamaku dan pergi menuju dapur hendak menyiapkan makan malam.
Namun saat aku menuju dapur aku melihat Bang Rendra sedang memeluk Kak Friska dari belakang yang sedang menyiapkan makan malam. Pasangan yang serasi.
"heem" kodeku pada mereka dan akhirnya Bang Rendra melepaskan pelukannya
"Anan ganggu aja" ucap Abang lalu diberi cubitan oleh Kak Friska di perutnya
"Abang Mandi dulu gih, dari tadi belum ganti baju, biar Anan yang nemenin Kak Friska" ucapku. Yah memang Bang Rendra belum berganti baju lalu ia masuk kekamarnya untuk mandi."cie, yang baru jadian seromantis itu ya " ucapku pada Kak Friska dan ia hanya tersenyum malu
"mau aku bantu gak kak? " tanyaku padanya
"gak usah ini udah mau selsesai kok" jawabnya dan aku hanya mengangguk lalu duduk di meja makan dan melihat setiap gerak gerik Kak Friska.Baik, cantik, pinter masak, beda banget sama sih Cristina yang cuma bisa belanja dan habisin duit Abang.
"hush, ngelamun aja" ucap Bang Rendra dengan menggibaskan tangannya didepan mukaku
"ih Abang ngagetin aja" ucapku"makanan siap" ucap Kak Friska
"yeay, makan" ucapku dan Bang Rendra bersama
"Kak Friska gak mau mandi dulu?" tanyaku pada nya
"nanti aja abis makan malam" jawab Kak Friska
"kan Kak Friska nginep disini" ucap Abang
"beneran Kak? " tanyaku pada Kak Friska dan dia hanya mengangguk
"ya udah makan dulu" ucap Abang.Dan kami pun makan dengan sedikit bercanda gurau.
Selesai makan kami menonton di ruang tengah. Karena aku berasa jadi nyamuk di antara mereka yang sedang pacaran dan akhirnya aku izin keluar dengan alasan membeli makanan Ringan.
"hufft mending gua jalan ketaman dari pada jadi nyamuk" gumamku
Lalu aku memasuki lift untuk turun ke lantai dasar. Dan aku pergi ke Supermarket terdekat untuk membeli. Beberapa makanan Ringan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND AND LOVE [COMPLETE]
Romance"rasa yang paling menyakitkan adalah ketika mencintai sahabat sendiri dan tak terbalas"