JAHAT

310 21 0
                                    

"Yes, I will"

Ridho lalu memakaikan cincin di jari manisku. Dia berdiri lalu memeluk diriku erat.

Lalu semua yang menyaksikan itu bersorak bahagia dan memeluk pasangan nya masing masing.

Lalu Ridho mengecup keningku dan berbisik di telingaku.

"terimakasih, aku tidak akan menyakitimu selamanya, dan aku akan mencintaimu sampai akhir hayatku" bisiknya.

***

"Salsa, mau kerja disini bareng Bang Rendra apa nerusin perusahaan papah di jakarta? " tanya ayah kepadaku.

"aku sih pengen nya kerja disini bareng Bang Rendra" ucapku.

namun belum sempat meneruskan ucapanku Ridho sudah memotongnya.

"loh aku nya gimana, masa kita LDR an lagi" ucapnya di depan semua orang.

lalu dia sadar sedang jadi pusat perhatian kami semua dan iya hanya tersenyum canggung.

"makanya kalo aku ngomong itu jangan di potong" ucapku pada nya dan dia hanya menyegir.

"iya Salsa pengen nya sih di sini, cuma ada orang yang gak rela jauh dari Salsa" sindirku pada Ridho dan semua orang tertawa.

***

"maaf yah aku harus pulang sekarang" ucap Ridho dengan mengelus kepalaku.

Saat ini kami sedang di Bandara, Ridho harus cepat pulang karena tiba tiba ayahnya masuk Rumah Sakit.

Aku tidak bisa ikut pulang bersama Ridho karena aku harus menunggu ijazah sarjana ku dan berkas yang lain.

"iya kamu hati hati, kalau sudah sampai di jakarta telpon aku" ucapku padanya.

"iya sayang" ucap Ridho.

Lalu untuk terakhir kali sebelum Ridho naik pesawat nya, kami berpelukan seakan tidak ingin berpisah.


Setelah pesawat yang di tumpangi Ridho Take Off , aku memutuskan pulang.

Berpisah lagi, sampai kapan begini terus. Harus menahan Rindu dan hanya lewat layar handphone kita bertemu.

"Sabar Sa. Sabar. Sebentar lagi juga tidak ada lagi yang menghalangi " aku bergumam sendiri dengan melihat cincin yang kupakai pemberian dari Ridho.

***

Sampai di Apartement aku langsung menghempaskan tubuhku di sofa ruang tamu.

"lemes amat yang baru di tinggal bebeb nya pulang" ucap Ibu yang duduk di sebelahku.
"Salsa cuma gak rela aja, harus pisah terus sama Ridho" jujur ku pada Ibu
"emang yah dari kecil kalian itu gak bisa di pisahin, kalo di pisahin pasti sama sama nangis" ucap Ibu.
"cerita dong Mah, waktu Salsa sama Ridho kecil" pintaku pada Ibu.

"iya, dulu kamu sama Ridho itu... "

Flasback on

Mamah Salsa POV

*saat Salsa dan Ridho umur 5 tahun.

"nanti main lagi yah, sekarang tidur siang dulu" ucap ibu Ridho pada Ridho
"gak mau mah, Ridho masih mau maen sama Salsa" jawab Ridho
"nanti sore lagi, sekarang Salsa nya mau tidur siang, iya kan Salsa?" tanya Ibu Ridho pada putriku Salsa.
"gak kok tante Salsa gak mau tidur, Salsa mau maen sama Ridho" jawab Salsa enteng.
"gak boleh gitu sayang, Ridho nya juga mau tidur. Ayo Salsa pulang juga tidur siang" bujukku pada Salsa.

FRIEND AND LOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang