-hadirmu merusak usahaku untuk melupakanmu-***
Aku sedang merias diri seadanya untuk pergi ke kampus, semenjak ada peraturan fakultas manajemen dan bisnis wajib merias diri dan mau tidak mau aku menuruti peraturan itu. Selesai dengan itu kemudian aku menemui Bang Rendra untuk sarapan, dan ia sudah menyiapkan roti bakar sebagai menunya.
"aaah jadi sayang sama Abang" ucapku dengan menyantap roti itu
"kalo abang gak bikinin berarti Anan gak sayang Abang gtuh? "tanya padaku
"yah gak gitu juga bang. O ia bang Iky belum kesini? "tanyaku padanya
"belum Nan. Kenapa? "
"gak papa, ya udah Anan mau nyamper dia. Sekalian berangkat kuliah, daaah Abang" lalu aku melangkahkan kakiku ke Apartement Rizky.Ting.. Tong..
Ku tekab bel Apart miliknya. Namun belum pintu belum terbuka juga hingga ke tiga kali baru ia membukanya, belum dipersilahkan masuk oleh sang punya rumah aku sudah menyelonong masuk dan belum jelas melihat Rizky.
"buru Iky, kita berangk... "ucapanku terpotong dimana saat aku berbalik menghadap nya ia hanya menggunakan handuk dan bertelanjang dada.
"aaaaaaaa"sontak aku berteriak dan berbalik badan membelakanginya.
"lo kenapa gak pakek baju Iky jelek"ucapku tak menatapnya
"gua baru mandi Sa, gua bangunnya kesiangan"jawabnya
"ya udah pakek baju sana"usirku padanya.
"iaa bentar" jawabnya, lalu aku berbalik dengan hati hati takutnya dia masih ada disana ternyata sudah tidak ada.
Lalu aku berjalan ke meja makan berinisiatif membuatkannya sarapan pasti ia belum membuat sarapan.Selesai membuat sarapan,aku melihat Rizky yang sudah keluar dengan menggunakan kemeja berwarna Navy dan membawa jas putih khas seorang dokter, ketika ia memakai pakaian yang seformal itu pasti ia akan praktik.
"Ky nih gua udah siapin roti buat sarapan"ucapku padanya kala mendekat.
namun ia hanya membuka mulutnya yang bertanda minta di suapi
"suapin Sa"benar kan. Dan aku langsung menyodorkan roti itu kedalam mulutnya.
"manja banget"ucapku
"biarin"balasnya
"ayo berangkat"ucapnya dan berjalan kearah pintu
"sarapan lo belum abis Ky"ucapku dan mengikuti nya.
"sambil jalan" iaa mengunci pintu dan aku sedang menyuapinya kala iaa sibuk memasukan kunci di tasnya.
Lalu ia mengambil roti dari tanganku yang aku kira ia akan makan sendiri namun ia malah menyuapi diriku.
"eeehh, apaansih Ky"ucapku
"udah buka mulutnya, aaaa"ucapnya
"gua udah sarapan"jawabku
"aa....aaa.. "namun ia tetap memaksa untuk aku memakannya dengan terpaksa aku membuka mulutku dan memakan roti itu.
"naah gitu Dong"ucapnya lalu berjalan menuju lift untuk menuju lantai dasar. Karena kami berada di lantai 5.
Kami pergi menggunakan sepeda seperti biasanya.***
Aku sedang berada dikantin sendiri menunngu Rizky yang masih dalam perjalanan menuju kantin.
"hai Sa"ucap seseorang
Aku menghadap ke arah orang yang menyapaku yang ku kira Rizky namun itu bukan Rizky melainkan Gibran.
Entah mengapa selama tiga tahun ini ia tidak bosan bosannya mendekatiku, padahal sudah dapat peringaktan keras dariku dan juga Rizky.
"lo ngapain kesini"tanyaku tak suka
"terserah gua dong, siapa aja kan boleh kesini ini kan tempat umum buat mahasiswa"jawabnya
"tapikan masih ada bangku kosong, kenapa lo duduk disini"tegasku padanya namun ia hanya menggedikan bahu.
Kala aku ingin pergi ia menarik tanganku lalu aku menatapnya sinis
"lo gak pernah berhenti yah gangguin pacar orang"bukan aku yang berbicara namun Rizky lah yang berbicara. Dan sontak Gibran melepaskan cekalannya.
"weh selow bro"ucap Gibran berdiri lalu Rizky menarik kerah baju Gibran
"gimana gua bisa selow lo selalu ganggu pacar gua"ucap Rizky yang sudah marah. Aku menatap sekeliling dan semua orang mulai menatap kearah kami.
"Ky. udah Ky, gua takut nanti kita dipanggil keruang Dekan"ucapku menenangkan Rizky dan lalu ia melepaskan tangannya dari Gibran
"ayo jangan disini"ucapku menarik Rizky kearah taman kampus dan duduk disana.
"lo tahan emosi ya Ky, gua takut nanti lo dapet masalah gara gara lo belain gua"ucapku menggenggam tanganya
"gimana gua gak emosi Sa, dia gak berhenti gangguin lo selama tigs tahun ini"ucapnya menangkup wajahku. Aku langsung memeluk nya dan ia membalas pelukanku.
"makasih,gua sayang lo Ky"ucapku padanya, kali ini aku benar benar sayang padanya dan sudah mulai mencintainya walau tak sebesar cintanya padaku.
Ia mengecup puncak kepalaku singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND AND LOVE [COMPLETE]
Romansa"rasa yang paling menyakitkan adalah ketika mencintai sahabat sendiri dan tak terbalas"