Hari ini aku sudah berjanji akan jalan jalan bersama Milla.
Aku tengah bersiap saat pintu Apartement Bang Rendra di ketuk,aku segera berlari membuka pintu yang awalnya ku kita Milla ternyata bukan.
Saat wajah tampan dihadapanku ini cemberut dan memajukan bibirnya."Sa. Ikut yaaa. Plissss" ucapnya lalu masuk dan duduk di sofa ruang tamu.
"gak bisa Iky. Gua mau berduaan aja sama Milla. Kalo lo ikut Milla jadi nyamuk nanti" jawabku padanya
"gua janji gak bakal deket lo deh, satu meter jauh dari lo" ucapnya menunjukan Puppy eyes yang biasanya membuat ku tidak bisa menolak namun kali ini aku harus menolak.
"sorry Iky, gua gak bisa" tolakku."Salsaaaaaa sayang ayo berangkat" teriak Milla masuk ke Apartement Bang Rendra
"eeh lagi berduaan toh, gua masuk disaat yang gak tepat ya" ucap Milla lalu berbalik badan hendak keluar namun ku cegah
"gua gak ngapa ngapain kok" ucapku
"Mil. Gua ikut yaa" pinta Rizky kembali
"gak bisa gua mau berduaan aja sama Salsa. Jangan ganggu!" tegas Milla
"ya udah deh. Have fun yah. " ucapnya keluar dari Apartement Bang Rendra.
"gambek dia Sa" ucap Milla sambil terkekeh
"ya udah gak papa" jawabku
"yok berangkat" ucapnya.Dan kamipun pergi meninggalkan Apartement Bang Rendra.
***
Kami sampai di sebuah wahana bermain.
Kami berkeliling melihat lihat wahana apa yang akan kami naiki.Dan kami pun memutuskan mencoba semua wahana yang ada disana.
Pertama tama kami menaiki perahu berbentuk perahu kalau di indonesia yang namanya kora kora.Setelah membeli tiket kami pun segera menaiki wahana tersebut dan duduk di ujungnya.
Awalnya hanya pelan namun lama kelamaan semakin cepat dan cepat sampai membuat rambutku dan Milla acak acakan dibuatnya dan sukses membuat Milla teriak dengan menggenggam tanganku kuat.
"aaaaaaaaaa.... Aaaaaaa" teriaknya tak henti henti sampi wahana tersebut berhenti dan saat berhenti kami pun turun dengan kaki gemetar.
"gila kenceng banget" ucap Milla
"iyaa gak kayak di pasar malam waktu kita di jakarta yah Mil" ucapku sambil tertawa
"mau coba apa lagi yah?" ucapnya dengan mengetuk ngetukan jari di dagu seraya berfikir.
"gimana kalo itu" ucapnya menunjuk permainan yang membuat dimana orang yang menaikinya berputar putar seperti kicir kicir.
"okeh siapa takut" jawabku.Lalu kami segera menaiki permainan tersebut. Seperti permainan tadi yang awalnya pelan akan semakin cepat dan cepat.
"aaa.. Aaaaa..... " teriakku , Milla, dan semua orang yang menaiki permainan itu.
Selesai dengan permainan kicir kicir tersebut kami berkeliling untuk mencari makan karena tidak terasa sekaranh waktunya makan siang.
Kami mencari Stand makanan yang ada di area bermain tersebut dan kami menemukan Stand Burger.
Lalu aku duduk menunggu Milla yang sedang membelinya.
"nih Burger dengan banyak daun salada saus tomat nya banyak dan saus sambal sedikit, kesukaan lo kan? Yang sering di pesan Ridho setiap kali kita beli Burger" jawabnya dengan menyodorkan sebuah Burger.
Yah itu Burger kesukaanku yang selalu Ridho tahu. Aahh mengapa Milla malah mengingatkan ku padanya.
"makasih loh, lo masih inget gimana Burger yang gua suka" ucapku padanya
"eh lo tahu gak Sa? " tanyanya
"gak tau Mil" jawabku
"ih Salsa mah" ucapnya cemberut
"hehehe sorry. Ia apa? " tanyaku
"waktu gua sebelum kuliah di singapura dan lo ngilang tiba tiba" ucapnya
"iaa terus kenapa? " tanyaku lagi
"Ridho setiap hari Chat gua nanyain lo, dan dia bilang kalo gua tahu lo dimana, gua kan gak bohong gua bener gak tau kebaradaan lo dimana" ucapnya dan aku mendengarkan dengan seksama
"terus dia minta ketemu tuh di Restoran yang sering tema kita makan waktu SMA"
"nah dia itu terus maksa buat ngasih tahu lo dimana dan lo tahu gak kalo dia mesen Burger yang selalu dia pesenin buat Lo" ucapnya dan membuat mataku memanas.
"terus waktu Burger nya datang dia bukannya makan tuh Burger malah terus mandangin Burger itu dan ngomong sendiri" ucapnya
"dan lo tahu dia bilang apa? 'biasanya gua selalu pesanin ini buat lo Sa, dan lo seneng banget lo makan nya lahap banget dan sampai belepotan' gitu Sa" ucapnya dan langsung membuat air mataku sukses mengalir dengan sendirinya
"dan abis itu Sa, dia kayaknya nangis langsung pergi ninggalin gua" ucap Milla sibuk bercerita dan belum melihat ke arahku dan saat dia melihat ke arahku aku langsung menghapus air mataku yang mengalir begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND AND LOVE [COMPLETE]
Romance"rasa yang paling menyakitkan adalah ketika mencintai sahabat sendiri dan tak terbalas"