TEROR DARI GIBRAN

437 18 2
                                    

sekarang aku dan Milla tengah bersiap siap untuk pergi ke Bandara.
Hari ini aku akan mengantarnya ke Bandara karena ia akan pulang ke Singapura untuk kembali kuliah karena izin nya untuk libur kuliah sudah habis.

Kami segera mencari taksi dan setelah menyetop taksi. Taksi kami pun segera melaju ke arah Bandara.

***

Kami akhirnya tiba di bandara.
Aku dan Milla berbincang bincang saat menunggu penerbangan Milla.

Tak lama dari itu pengumuman keberangkatan pesawat menuju Singapura pun tertengar akan terbang lima menit lagi.

"gua pamit yah Sa. Gua bakal main lagi kok ke amerika. Atau kapan kapan lo yang maen ke Singapura." ucap Milla pamit
"iaa kapan kapan gua main ke Singapura" jawabku
"ya udah gua masuk yah. Jangan lupa salam buat Bang Rendra juga Kak Friska sama Rizky juga" ucapnya dan aku mengangguk. Lalu kami saling berpelukan dan Milla mencium pipiku lama.

Setelah itu ia langsung menuju pesawatnya. Dan aku langsung pulang ke Apartement dan izin tidak masuk kuliah.

***

Saat aku telah sampai dan duduk di sofa ada sebuah pesan masuk di Handphoneku.

Dahiku berkerut saat melihat pesan itu dari Gibran.

Gibran :

Lo gak ngampus?
Apa lo ninggalin Rizky
Dan pulang ke Indo buat
Nemuin sahabat lo itu?

Me :

Maksud lo apa sih Gib?
Lo mau apa?

Gibran :

Lo tanya gua mau apa?
Gua mau lo putus sama Rizky.

Setelah melihat pesan itu aku tidak ada niatan untuk membalasnya.
Aku bingung kenapa dia tahu tentang kehidupanku?

Aku tidak memperdulikan Gibran yang ku pikir hanya asal menebak saja.

***

Setelah mandi sore aku duduk bersantai menonton Tv dan saat itu pula aku melihat Bang Rendra pulang bersama dengan Kak Friska.

"Milla udah pulang Nan? " tanya Bang Rendra
"ia udah Bang. Anand gak nyangka ternyata Milla itu sepupu nya Kak Friska" ucapku pada Kak Friska.
"ia alhamdulillah ternyata kalian udah saling kenal. Kakak seneng dengernya" ucap Kak Friska.
"iaa ka" jawabku
"kakak numpang ke kamar mandi yah Nan, kebelet" ucap Kak Friska lalu segera berlari kecil ke arah kamarku.

Drrt... Drrt...

Handphoneku bergetar di atas meja didepanku dan lagi lagi pesan itu dari Gibran dan mengirimkan sebuah foto.

Gibran :

Gibran :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FRIEND AND LOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang