Esok harinya aku sudah merasa lebih baik dari hari sebelumnya dan aku memutuskan untuk berangkat kuliah. Aku sarapan sendirian karena Bang Rendra sudah pergi ke kantor untuk Meeting pagi ini.
Selesai sarapan aku segera mengambil tasku untuk berangkat kuliah. Dan saat aku membuka pintu Ridho sudah berada di sana, dengan membawa koper, aku lupa jika hari ini dia akan kembali ke Indonesia.
"yok gua anter ke kampus, sekalian gua ke bandara" ucapnya
" memangnya lo gak takut terlambat penerbangan nanti?" tanyaku padanya.
"gak kok , masih ada waktu satu jam, lagian kampus lo gak jauh jauh amat kan" jawabnya dan aku mengangguk sebagai jawaban.
Lalu kami segera berjalan dan menunggu taksi. Ridho segera menghentikan taksi yang lewat di depan kami. Taksi tersebut segera melaju pergi.
***
Kami segera turun setelah taksi berhenti di depan kampusku. Aku bingung kenapa Ridho ikut turun dari taksi tersebut bukan kah dia akan menuju bandara.
"sarapan dulu yah, gak papa kan kalo gua sarapan di kantin kampus ini?" ucapnya yang menjawab kebingunganku.
"yah boleh sih,gak ada lar....." belum selesai aku bicara iya sudah menarik tanganku masuk ke dalam kampus seakan akan dia tau letak kantin tersebut. Iya dengan percaya diri melangkahkan kakinya masuk, semua orang menatap kami mungkin mereka merasa asing dengan keberadaan Ridho.
Namun dia berhenti dengan tiba tiba sehingga aku menabrak tubuhnya.
"kenapa?" tanyaku padanya.
"kearah mana?" Tanya nya balik saat dia menemukan perempatan.
"makanya gak usah sok tau" kali ini aku yang menarik tangannya untuk mengikuti ku menuju kantin.
Saat kami sudah berada di kantin , Rizky melambaikan tangan kea rah kami dan aku menarik Ridho menuju bangku yang saama dengan Rizky.
"weh bro , jadi lo mau jadi anak kampus sini" ucap Rizky pada Ridho
"gak. Dia Cuma numpang sarapan di sini" bukan Ridho yang menjawab melainkan aku.
"ooh jadi gitu" jawab Rizky.
"lo mau apa Dho? Biar gua pesenin" tanyaku pada Ridho.
"nasi goreng aja Sa, sama jus jeruk" ucapnya. Lalu aku segera menuju stand makanan dan minuman lalu kembali lagi setelah mendapatkan makanan yang aku pesan.
"nih, habisin" ucapku menaruh makanan di depan Ridho.
"lo gak sarapan Sa?" Tanya nya padaku.
"udah gua di Apartement tadi" jawabku.
"ya udah , gua sarapan yah" ucapnya dan aku mengangguk sebagai jawaban.
Aku terus memandang wajahnya saat makan, aku selalu ingin memandang wajah tenang ini, aku ingin bersamanya tapi kenapa aku ragu saat dia sudah mulai mencintaiku.
"gimana Sa?" Tanya Ridho di sela yang membuatku bingung
"hah? Gimana apanya?" tanyaku bingung padanya.
"lo mau nerima gua?" Tanya nya dan aku spotan melihat kearah Rizky. Bagaimana pun itu dia pernah menjadi pacarku dan kami pun baru putus . kalian pasti tahu bagaimana keadaanku sekarang.
Namun Rizky seperti tak ada respon seperti tidak mendengar perkataan dari Ridho. Namun aku tahu bagaimana perasaannya sekarang.
"gimana Sa?" tanyanya sekali lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND AND LOVE [COMPLETE]
Lãng mạn"rasa yang paling menyakitkan adalah ketika mencintai sahabat sendiri dan tak terbalas"