Ambulan membawa Ridho yang tak sadarkan diri ke Rumah Sakit terdekat dan aku membawa mobil Ridho mengikuti dari belakang."assalamualaikum tante" aku menelpon Ibu Ridho sambil menyetir.
"Walaikumsalam mantu, ada apa? " jawabnya riang di sebrang sana, aku merasa tidak tega memberitahu berita duka ini.
"gimana cincinnya udah di pesan kan? Hallo kamu kok diem aja sayang" ucapnya karena aku tak kunjung menjawab.
"Ridho kecelakaan tante" ucapku menahan isakan.
"astagfirullah, sekarang keadaan nya gimana?" tanya nya lagi
"lagi menuju Rumah Sakit tante, nanti Salsa kirim alamat ny" ucapku mematikan telepon.Dan air mata yang sejak tadi ku tahan saat menelpon Ibu Ridho kini mengalir deras dan tidak berhenti.
Aku menyeka air mataku yang mengahalangi pandanganku, namun air mata itu tidak mau juga berhenti.
***
Aku melihat Ridho dari luar pintu ruang UGD karena aku tak boleh masuk.
Aku berbalik saat seseorang menyentuh bahuku. Kupeluk erat Ibu Ridho dan lagi lagi aku menangis.
Ibu Ridho juga menangis dengan mengusap punggung ku lembut dan kami berdua saling menguatkan.
"kenapa bisa ini terjadi Salsa? " tanya Ibu Ridho padaku.
"semua ini salah Salsa tante. Ridho nyelamatin Salsa dari mobil yang mau nabrak Salsa" jawabku bersama isak tangis.
"ini bukan salah kamu sayang. Ini jalan takdir. Kita sabar aja nunggu Ridho pulih yah" Ibu Ridho menggenggam tanganku erat dan kami saling menguatkan."keadaan Om Wisnu gimana tante? Apa dia tau kalau Ridho kecelakaan?" tanyaku pada Ibu Ridho karena Ayah Ridho masih di rawat di Rumah Sakit yang sama dengan Rumah sakit Ridho berada.
"Papah Ridho tau, tapi syukur dia tidak Drop karena kondisi nya sudah stabil" jawab Ibu Ridho."sebentar tante, Salsa mau telpon Polisi dulu" pamit ku pada Ibu Ridho dan berusaha tenang saat menelpon polisi.
"sore Pak, saya mau melaporkan kejadian tabrak Lari yang menimpa calon suami saya. saya mohon pelaku di temukan dengan segera" ucapku saat menelpon Kantor Polisi.
Aku langsung mematikan sambungan telepon tersebut."kamu tenang Sayang. pelaku akan ditemukan secepatnya sama polisi" ucap Ibu Ridho dan aku menjawab dengan mengangguk.
***
Sudah tiga hari berlalu namun Ridho belum sadarkan diri dari Komanya walaupun Ridho sudah dipindahkan di ruang rawat inap.
"hei, kapan kamu sadar? Kamu tahu toko cincin yang kemarin menghubungiku katanya sebentar lagi cincin kita jadi" ucapku pada orang yang terbaring tak sadarkan diri selama tiga hari ini.
Wajah tampan yang tampak pucat namun tidak mengurangi ketampannya sedikit pun.
"Salsa. Kamu pulang dulu, kamu nanti sakit udah tiga hari ini kamu gak tidur normal, kamu juga bukannya udah kerja kan? tante takut orang tua kamu khawatir" ucap Ibu Ridho yang keluar dari kamar mandi.
"gak papa tante, Salsa udah izin sama Papah sama Mamah" jawabku padanya.
"sayang tante gak mau kamu sakit, tante tau kamu sayang sama Ridho, tante bisa kok jagain Ridho sendirian" bujuknya agar aku pulang dan istirahat dengan semestinya.Aku sudah tiga hari tidak tidur dan makan dengan normal.
"gak papa Tante, Salsa mau jagain Ridho aja sama Tante, kan Tante harus jagain Om Wisnu juga, biar Tante gak kecapean" ucapku padanya yang khawatir.
"ya sudah kamu sekarang istirahat dan tidur dulu, biar gantian tante yang jagain Ridho" ujarnya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND AND LOVE [COMPLETE]
Romance"rasa yang paling menyakitkan adalah ketika mencintai sahabat sendiri dan tak terbalas"