THE DAY'S

423 28 2
                                    


Aku dan Ridho kembali lagi masuk kedalam Apartement, dimana mereka sedang menungguku memotong kueh ulang tahunku. Ya saat aku pergi bersama Ridho tadi aku hanya meniup lilinnya saja.

"dari mana Lo berdua? " tanya Milla
"taman" jawab Ridho
"ngomong apaan sih pakek ketaman segala, rahasia banget kayaknya omongan kalian berdua" cibir Bang Rendra
"apasih Bang" elakku padanya
"udah ayo potong kuehnya" cela ibu dan aku hanya mengangguk, lalu segera duduk memotong kueh ulang tahunku.

"pasti potongan pertama buat Abang kan? " ucap pede Bang Rendra
"ih Abang ke Pede-an banget, orang potongan pertama buat mamah sama papah " ucapku pada Bang Rendra lalu kuberikan potongan pertama itu pada kedua orang tuaku.
"tau ih kamu ke pede-an banget" sahut Kak Friska dengen menepuk pelan bahu Bang Rendra dan membuat semua orang tertawa.

"semuanya Rizky pamit nganterin Keysa pulang, katanya ada acara keluarga " pamit Rizky pada semua dan kami semua pun mengangguk tanda setuju.

"Thank's yah Ky, Key" ucapku pada keduanya.

Kami pun melanjutkan memakan kueh tadi dan berbincang santai sembari tertawa riang.

***

Hari ini adalah hari pertama dimana  akan aku habiskan bersama Ridho.
Entah dia akan mengajak aku kemana?

Aku sudah siap dengan Hoddie putih yang kupadukan dengan celana Levis berwarna Navy dan Snakers warna senada dengan Hoddieku.

Kudengar pintu Apartement di ketuk dan aku segera berjalan ke arah Pintu untuk membuka pintu, karena di rumah hanya ada aku sendiri. Bang Rendra, Kak Friska, dan kedua Orangtua ku sudah jalan jalan dari pagi.

Saat pintu terbuka aku melihat Ridho yang juga memakai Hoddie putih dengan celana dan sepatu yang berwarna sama denganku, kenapa kebetulan sekali?.

"loh Sa, kok bisa samaan gini" takjubnya saat melihat pakaian yang dia kenakan sama denganku.
"dasar lo kan yang ngikutin gua" ucapku padanya melupakan semuarasa canggung yang ada dan aku akan kembali seperti dulu lagi seperti sahabat yang tidak melibatkan persoalan Cinta.
"kayaknya emang kita jodoh Sa" ucapnya tertawa
"kita mau kemana? " tanyaku padanya
"kita? " ucapnya bertanya perihal kata 'Kita' dengan menaikan satu alisnya. Menyebalkan.
"ya udah gak jadi, lo aja sana yang jalan" kesalku dan berbalik hendak masuk lagi ke dalam Apartement namun ia mencekal tanganku.
"Canda sih, ngambekan banget sahabat gua yang satu ini" ucapnya lalu mengacak rambutku yang sudah menjadi hobinya.
"sialan lo, ranbut gua udah di kuncir rapih jadi acakan" omelku padanya dan memukul lengannya.
"aduh Sa... Aduh sakit banget" ucapnya meringis kesakitan dengan memegang lengannya yang habis kupul tadi dan membuatku panik.
"aduh Dho, sorry. Sakit banget ya? " tanyaku khawatir padanya.
"tapi boong " ucapnya lalu menarik tanganku pelan dan berjalan.

Tanpa sadar aku tersenyum oleh kelakuan usilnya itu.

Memang seorang Ridho Putra Sanjaya bisa saja membuat ku tersenyum mesku hanya perlakuan kecil darinya.

***

Lihatlah dia membawaku ke arah Timezone di salah satu pusat pembelanjaan.

Di sini juga banyak sekali pasangan muda mudi maupun anak kecil yang sedang bermain karena ini adalah haru sabtu, hari libur.

"kita lomba masukin basket kedalam Ring sebanyak banyaknya gimana" ajaknya padaku
"ayo siapa takut" jawabku.

Kami segera menuju tempat nya dan tengah bersiap siap untuk bermain.
Saat waktu nya di mulai kami langsung memasukan bola ke Ring yang dituju.

FRIEND AND LOVE [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang