-kau akan hancur jika telah kehilangan orang yang sangat kalian cintai- Anand
***
Aku menyeret kakiku dengan susah payah keluar dari bandara. Aku menunggu taksi yang melintas di depan pintu keluar, namun entah aku kelelahan karena menunggu taksi atau karena sesuatu aku tidak tau yang aku tau sekarang aku tidak sanggup berdiri dan akhirnya terduduk di antara anak tangga pintu keluar.
Aku menangisi penyesalan yang baru saja aku rasakan, aku menyesali ketika aku ragu terhadap perasaanku sendiri.
Aku bodoh. Sangat bodoh. Aku duduk dengan memeluk kakiku dengan kepala yang tertunduk, hanya menagis yang bisa aku lakukan sekarang.
Suara klakson taksi yang menawarkan tumpangan terdengar keras di telingaku ,namun lihatlah aku yang tidak memperdulikan suara taksi itu. Aku tetap menunduk menangis meratapi penyesalan.
Petugas di bandara pun sudah menanyai ku banyak pertanyaan yang tidak ku jawab sama sekali sampai yang hendak mengusirku pun tidak ku hiraukan bahkan aku tidak melihat wajah mereka, mungkin sekarang wajah mereka marah padam.
Dan kali ini kudengar kembali langkah kaki di depanku dan berjongkok mensejajari aku yang sedang menyembunyikan wajahku.
"Excusme" ucapnya terdengar tak asing, namun tetap saja tidak ku respon sama sekali. Aku sedang membenci diriku sendiri.
"mau sampai kapan lo gini terus,nangis terus" ucapnya. Huh apa dia mengenali aku, namun memang suara tak asing.
"heii" ucapnya lagi kali ini dengan mengelus rambutku.
"liat gua, kenapa lo gini. Berdiri" ucapnya membimbingku berdiri namun aku belum melihat wajahnya dan hanya melihat sepatunya.
"hei, gua disini, gua tau lo sayang sama gua, jadi gua belum pergi ke indo" ucapnya kali ini iya menarik daguku lembut lalu menangkup wajahku dengan tangannya dan aku bisa melihat, dia.
Lantas aku langsung memeluk nya erat. Ridho masih berdiri di depan hadapanku dan membalas pelukannku tak kalah erat.
"maafin gua Dho. Gua sayang lo, gua msih cinta sama lo" ucapku dalam pelukannya dan ia mengelus kepalaku.
"gua tau Sa. Gua tau lo selalu sayang sama gua"ucap Ridho.
"lo gak boleh nangis begini, makin jelek tau gak" ucapnya menghapus air mataku.
"Salsa gua gak pernah cengeng, mana jagoan gua" ucapnya membuatku tersenyum senang.
"nah gitu dong senyum kan jadi cantik jagoan gua yang satu ini" ucapnya mengacak rambutku gemas.
"jagoan dari mana coba" elak ku padanya.
"jagoan dari hati gua" gombal nya
"yeh gombal" ucapku padanya.
"oh iya kok lo bisa di sini bukannya lo udah berangkat?" tanyaku padanya
"gua tau dari Rizky lo bakal nyusul gua kesini" jawabnya
"terus?" tanyaku yang belum puas dengan jawaban Ridho.
"ya udah kita cari tempat makan dulu. Lo capek kan makanya lo duduk gak gerak gerak walaupun sampai di usir sama petugas bandara" jawabnya
"kok lo tau kalo gua mau di usir petugas bandara?" tanyaku
"gua dari tadi liatin lo kali Sa" jawabnya
"terus kenapa lo diemin gua" tanyaku lagi
"udah ayo kita nyari tempat makan dulu" ucapnya menarik tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND AND LOVE [COMPLETE]
Romansa"rasa yang paling menyakitkan adalah ketika mencintai sahabat sendiri dan tak terbalas"