Saat aku datang kelas sudah ramai.mereka sudah mengganti pakaian olahraga menjadi pakaian putih abu-abu. Tidak ada lagi bau keringat sisa-sisa olahraga.
Saat aku masuk Ridho memperhatikanku.
"Sa,lo gak apa-apa,kan?"tanya nya padaku
"ia,gua gak apa-apa"jawabku dingin
"luka lo udah dibersihin pakek anti-septik sebelum diperban"
"udah tadi ama Rizky"jawabku
"ciiiieeee,,yang diobatin ama Rizky"ucap Ridho bergurau. namun aku tidak menanggapi Ridho karena aku lagi tidak berminat untuk bergurau dengan nya karena masih ada kesal dihatiku.dia terus bertanya apakah aku baik-baik saja dan aku selalu menjawabnya ketus
"lo kenapa sih,sa, salah gua apa sih gua khawatir ama lo,gua takut lo kenapa-kenapa,tapi lo malah ketus mulu ama gua"dia pergi. kembali ke tempat duduknya ternyata sikapku membuat dia marah.
'maafin gua Dho,lo gak salah apa-apa kok,tapi gua cemburu Dho'batinku.
***
Jam sekolah selesai,dan semua siswa-siswi mulai berkeluaran dari gedung sekolah.
Ridho berjalan begitu saja melewatiku tanpa menyapa,dan Ridho tidak mengajakku untuk pulang bersama seperti biasanya.
Aku berjalan menuju parkiran sekolah,siapa tau Ridho menunggu disana ternyata nihil,Ridho sudah pulang duluan,sampai satpam menghampiriku.
"eh neng salsa,nyariin nak Ridho ya?" tanya nya padaku karena pak satpam tau aku selalu pulang bersama.
"eh bapak,Ridho nya udah pulang ya"tanyaku padaku pada bapak sugi satpam sekolah
"ia neng,nak Ridho nya udah pulang,tumben neng gak bareng"ucap pak sugi namun aku tidak menjawab dan hanya tersenyum,aku langsung pamit.
Hari ini aku tidak pulang bersama Ridho karena ia marah padaku ,aku pun pulang dengan naik ojek.
Disepanjang aku hanya memikirkan kejadian hari ini. Tanpa sadar ada seseorang yang menghadang jalanku. Aku menyadari bahwa orang itu adalah preman yang aku lawan tadi pagi,namun kali ini dia membawa dua temannya.
"woi,turun lo!"preman itu berhenti didepanku sambil berteriak.
Aku hendak turun untuk menghadapinya tapi tukang ojek itu menahanku untuk turun. Dia berkata akan bahaya jika aku turun. Namun aku menyakinkan bahwa aku akan baik-baik saja. Aku juga menjelaskan bahwa preman itu adalah orang yang tadi pagi juga mengeroyokku.
Saat aku turun dari motor tukang ojek itu pergi mencari bantuan.
***
Dia mulai menyerangku. Mulai berusaha meninju perutku menendang semua bagian tubuh yang bisa dia capai. Aku terus menghindarinya, aku menunggu waktu yang pas untuk membalas. Semua gerakan yang aku lakukan hanya menghindar, menunggu mereka lelah dulu baru aku akan menyerang.
Saat sisi kanan pertahanan salah satu dari mereka terbuka aku mulai menyerang. Aku mulai menendang dan memukul mereka sesuai dengan latihan karate-ku selama ini. Tapi sepertinya preman ini lebih lihai dalam bela diri dibanding tadi pagi.
Aku salah membaca arah gerakan lawan. Salah satu pukulan mereka telak mengenai pipiku. Aku terjerembab ketanah.
Aku meringis menahan ngilu dipipiku. Itu pukulan yang lumayan kuat untuk memukul wanita sepertiku. Tapi sepertinya kemenangan ada dipihakku. Tukang ojek yang tadi datang bersama seseorang yang amat ku kenal. Itu Rizky. Aku tersenyum melihatnya. Ku lihat Rizky langsung berlari kearahku.
"sa,lo gak apa-apa"
"gak apa-apa ky,Cuma ini doang"jawabku pada Rizky dengan menunjuk ujung bibirku yang berdarah.
Rizky menatap empat orang preman tersebut dengan tatapan tajam. Tanpa pikir panjang Rizky langsung menyerang preman itu tanpa ampun. Aku tau Rizky adalah karateka yang handal dia bisa dengan mudah menghindar,menyerang dan bertahan dalam waktu yang singkat.
Rizky membalas semua serangan itu. empat serangan Rizky telak mengenai bagian sensitif dari ke empat preman tersebut. Seketika ke empat preman itu tersungkur jatuh.
Setelah menyelesaikan urusannya,dia menghampiriku.
"Sa,itu bibir lo berdarah,lo beneran gak apa-apa,gua anter pulang yak?"Rizky bertanya padaku dengan raut khawatir.
"ia gua gak apa-apa kok ky,gak usah iky lagian gua juga udah naik ojek"jawabku
"ya udah ojeknya gua bayarin"belum sempat aku menolak,Rizky sudah berjalan dan menghampiri tukang ojek dan membayar tarif kepada tukang ojek tersebut.
"ya ampun ky,repot-repot banget bayarin ojek segala"ucapku pada Rizky
"gak apa-apa,ayo pulang lo mau di sini aja,salsa salsa tangan lo belum sembuh eh nambah lagi pipi kena pukul sampai bibir lo berdarah gitu"ucap Rizky cemas
"gua gak apa-apa iky,makasih ya lo udah bantuin gua lagi,nanti gua ganti deh uang lo buat bayar ojek tadi"ujarku padanya
"ia sama-sama,gak usah sa lo kayaksama siapa aja,gua ikhlas kok. Ya udah ayo naik gua anter lo pulang"jelas Rizky
Aku pun pulang bersama Rizky motor Rizky berjalan dengan santai.
***
Dan aku pun sampai kerumah,aku melihat ibu sedang menyiram bunga di depan rumah. Aku langsung menghampiri nya bersama Rizky.
"assalamualaikum,mah"aku memberi salam pada nya
"walaikumsalam,kamu pulang sama siapa itu sa,kok mamah baru ngeliat kamu di anter sama dia,oh ia tumben gak pulang bareng Ridho"jawab ibu padaku.
"ini Rizky mah temen salsa disekolah"aku memperkenalkan Rizky pada ibuku dan Rizky pun menyalami ibuku dan disambut dengan senyuman oleh ibuku
"assalamualiakum tante,aku Rizky"ucap Rizky pada ibuku
"walaikumsalam,salsa ajak Rizky masuk dulu kita makan siang bareng"ajak ibuku dan belum sempat aku mengajak nya masuk namun Rizky langsung menolak ajakan ibuku
"gak usah tante,langsung balik aja,ada urusan soal nya"tolaknya dengan sopan
"buru-buru banget sih ky,sebentar aja lo harus cobain masakan mamah gua"bujukku pada Rizky
"kapan-kapan aja tante,sa,soalnya takut lama,kasihan yang nungguin"namun dia tetap menolak dan aku pun tak bisa mencegah nya untuk pulang
"oke deh ky,makasih ya bantuan nya"ucapku dengan senyum terbaikku padanya
"ia makasih ya nak Rizky udah nganterin salsa pulang"sambung ibuku
"ia sama-sama sa,tante. Rizky pamit ya tante. Assalamualaikum "jawab Rizky dan dia langsung melaju pulang setelah menyalami ibuku.
Aku langsung buru-buru masuk kerumah takut ibu melihat sudut bibirku yang masih sedikit berdarah,untung lah dia tidak menyadari itu. Ibu menyusul dibelakangku setelah ia selesai menyiram bunga.
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIEND AND LOVE [COMPLETE]
Romance"rasa yang paling menyakitkan adalah ketika mencintai sahabat sendiri dan tak terbalas"