Bab 14

157 26 0
                                    

Pada hari senin pukul sepuluh pagi, aku ada janji temu dengan Lee Sang Yeob yang duduk sebagai staf dalam dewan penentu pembebasan bersyarat di Albany. Ternyata ia lelaki bertampang capek, berusia sekitar enam puluhan, dengan bayangan gelap di bawah matanya, dan rambut tebal bernuansa abu-abu yang sudah memerlukan perhatian dari tukang cukurnya. Ia telah membuka kancing teratas kemejanya, dan melonggarkan simpul dasinya sampai beberapa senti. Kulit wajahnya yang kemerahan menyatakan ia punya masalah tekanan darah tinggi.

Tidak perlu diragukan ia sering mendengar berbagai versi protesku selama sekian tahun masa tugasnya.

"Ms. Kim, Yoo Ah In sudah dua kali mengalami penolakan pembebasan bersyarat. Kali ini, menurutku, dia akan dilepaskan."

"Tapi dia residivis."

"Anda tidak dapat memastikan itu."

"Anda tidak dapat memastikan situasinya tidak begitu."

"Kepadanya sudah ditawarkan pembebasan bersyarat dua tahun lalu, kalau dia mau mengakui melakukan tidak pembunuhan atas diri kakak Anda, kalau ia mau bertanggung jawab atas tindak kejahatan itu, dan menyatakan penyesalannya. Namun dia memilih tidak menerima tawaran itu."

"Ah, Mr. Lee. Terlalu banyak yang harus dia pertaruhkan untuk mengakui apa yang sebenarnya terjadi. Dia tahu Anda tidak dapat menahannya lebih lama."

Ia angkat bahu. "Aku lupa Anda reporter investigasi."

"Selain itu, aku juga adik gadis berusia lima belas tahun yang direnggut kesempatannya untuk merayakan ulang tahun keenam belasnya."

Ekspresi jemu dan lelah itu sesaat hilang dari matanya. "Ms. Kim, aku tidak meragukan kemungkina Yoo Ah In bersalah, tapi kurasa sebaiknya Anda menerima fakta bahwa dia sudah menjalani hukumannya, dan bahwa setelah beberapa insiden selama beberapa tahun pertama, dia telah menjaga kelakuannya."

Aku ingin sekali tahu mengenai beberapa insiden itu, namun aku juga yakin Lee Sang Yeob tidak akan mau mengungkapkannya padaku.

"Masih ada satu hal lagi," tambahnya. "Walau seandainya dia bersalah, yang dia lakukan terhadap kakak Anda adalah tindak kejahatan yang melibatkan emosi, sehingga kemungkinan dia akan mengulanginya bisa dikatakan hampir tidak ada. Kami memiliki statistiknya. Kemungkinan menjadi residivis untuk tindak kejahatan seperti itu menurun setelah usia tiga puluh tahun, dan hampir hilang setelah usia empat puluh."

"Tapi ada beberapa orang yang lahir tanpa hati nurani, dan begitu mereka dilepas, mereka akan seperti bom waktu berjalan."

Aku mendorong kursiku ke belakang, kemudian berdiri. Sang Yeob juga berdiri. "Ms. Kim, aku punya advis yang kurang menyenangkan. Kurasa Anda selama ini terus dihantui kenangan yang diakibatkan terbunuhnya kakak Anda secara brutal. Tapi Anda tidak mungkin dapat menghidupkannya kembali, dan Anda juga tidak dapat menahan Yoo Ah In lebih lama di dalan penjara. Kalau kasusnya disidangkan kembali dan namanya dibersihkan, maka begitulah kenyataannya. Anda masih muda. Sebaiknya Anda kembali ke Atlanta dan mencoba melupakan tragedi ini."

"Itu advis yang bagus, Mr. Sang Yeob, dan mungkin aku akan mempertimbangkannya kelak," sahutku. "Tapi tidak sekarang."

05/04/20

Daddy's Little Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang