Bab 17

160 18 0
                                    

Sehari setelah bertemu keluarga Park, aku mencoba menghubungi Cho Jin Woong, detektif yang menginvestigasi kasus pembunuhan Min Young waktu itu. Aku mendengar suara mesin penerima telepon, dan aku meninggalkan pesan untuk menyatakan siapa aku dan nomor ponselku. Selama beberapa hari teleponku tidak dibalas.

Aku kecewa sekali. Mengingat kerasnya reaksi Jin Woong di televisi menanggapi pandangannya terhadap Yoo Ah In, semula aku mengira ia akan menyambar pesawatnya untuk menjawabku. Tepat saat aku mulai dapat menerima kenyataan tidak akan memperoleh dukungannya, pada tanggal 30 Oktober, ponselku berbunyi. Ketika aku mengangkatnya, sebuah suara tenang bertanya, "So Eun, apakah rambutmu masih berwarana arang yang hitam legam?"

"Halo, Mr. Cho."

"Aku baru kembali dari Colorado, karena itulah kau selama ini tidak mendengar apa-apa dariku," ujarnya. "Cucu kami yang pertama lahir hari Selasa yang lalu. Istriku masih ada di sana. Kau bisa pergi makan bersamaku malam ini?"

"Akan menyenangkan sekali." Kuberitahukan padanya bahwa aku tinggal di apartemen tamu Mrs. Choi.

"Aku tahu dimana Mrs. Choi tinggal."
Hening sesaat sementara kami sama-sama membatin bahwa tentu saja ia tahu itu—Mrs. Choi tinggal di ujung jalan rumah kami.

"Aku akan menjemputmu pukul tujuh, So Eun."

Aku menunggu ia muncul, dan bergegas turun begitu melihat mobilnya membelok masuk dan menelusuri jalan mobil. Jalan itu bercabang, garasi dengan apartemen tamu Mrs. Choi terletak di ujung sebelah kanannya. Tadinya tempat itu istal, dan letaknya sebenarnya agak jauh dari rumah induk. Aku tidak ingin Cho Jin Woong salah belok.

Ada orang-orang tertentu di dunia ini yang bisa langsung membuat kita merasa nyaman. Seperti itulah yang kurasakan dengan Cho Jin Woong, begitu aku mengambil tempat di bangku sebelahnya.

"Bertahun-tahun lamanya aku sering memikirkanmu," ujarnya sambil memutar balik kendaraannya. "Kau sudah ke Cold Spring sejak aku kembali?"

"Aku pernah melewatinya suatu sore, tapi aku tidak turun dari mobil. Aku ingat aku sering ke sana sewaktu masih kanak-kanak. Ibuku suka melihat-lihat di toko-toko antiknya."

"Yah, toko-toko itu masih ada, tapi sekarang juga ada beberapa restoran bagus di sana."

Oldham adalah kota paling utara di perbatasan antara Sungai Hudson dan Westchester Country. Cold Spring terletak di tepian Hudson, persis melewati batasan Putman Country, di seberang Hudson dari arah West Point. Tempat yang sangat indah, dengan Main Street yang menampakkan kesan dan suasana seperti di abad kesembilan belas.

Aku memiliki beberapa kenangan yang sangat nyata mengenai keberadaanku di sana bersama ibuku. Malah, selama tenggang waktu sekian tahun, kadang-kadang ibuku berbicara tentang Cold Spring.

"Kau masih ingat bagaimana pada sore-sore hari Sabtu kita naik menelusuri Main Street, kemudian mampir di toko-toko kecil? Aku sedang melatih kalian supaya bisa menghargai barang-barang indah. Salahkah itu?"

Ia akan mulai bernostalgia seperti itu setelah meminum gelas Scotch-nya yang kedua atau ketiga. Menjelang usia sepuluh tahun, aku mulai menambahkan air pada botol Dewar-nya, dengan harapan itu akan memperlambat efek minuman tersebut padanya. Namun sepertinya tidak terlalu berhasil.

Jin Woong sudah mencapai tempat di Cathryn, restoran terbuka yang menjual daging panggang ala Tuscan di ujung jalan Main Street. Di sana, di sebuah meja pojok, kami mulai saling menjajaki. Anehnya, setelah berhadapan ia tampak lebih tua daripada di televisi.

Ada kerutan di daerah sekitar mata dan mulutnya, dan meski tubuhnya  berkesan besar, sepertinya secara fisik dia tidak sekuat itu. Aku bertanya-tanya apakah sementara ini ia sempat sakit.

Daddy's Little Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang