Bab 37

29 13 0
                                    

Pukul tujuh aku menuju rumah Mrs. Choi untuk makan malam bersamanya. Tentu saja itu berarti aku harus melewati rumah lama kami. Malam itu lampu-lampunya menyala semua, dan dengan cahaya bulan yang bersinar menerangi daerah hutan di belakangnya, kesannya seperti gambar pada sampul majalah. Persis seperti rumah yang diangan-angankan ibuku, contoh sempurna rumah pertanian indah dan tenang yang dikembangkan.

Jendela-jendela kamarku dulu terletak di atas pintu muka, dan aku bisa melihat profil seseorang bergerak di antaranya. Pasangan Lee, yang sekarang menempati rumah itu, berusia sekitar lima puluh tahunan. Mereka penghuni satu-satunya rumah itu yang kulihat pada malam terjadinya kebakaran, tapi mungkin mereka memiliki anak-anak remaja yang terus tidur di antara raung sirine mobil polisi dan pemadam kebakaran. Aku bertanya-tanya apakah penghuni kamarku sekarang juga suka bangun pagi-pagi, dan sambil rebahan mengawasi matahari terbit, seperti aku dulu.

Rumah Mrs. Choi juga terang benderang malam itu. Aku memasuki jalan mobilnya, yang kini hanya menuju satu tempat. Lampu besarku menyorot puing-puing bekas garasi dan apartemennya yang terbakar hangus. Entah kenapa aku teringat tempat lilin dan wadah buah yang mendekorasi meja ruang makan apartemen yang asri itu. Benar-benar itu tidak mahal, tapi jelas dipilih dengan penuh pertimbangan dan selera tinggi.

Semua yang ada di dalam apartemen itu telah dipilih dengan pertimbangan. Kalau Mrs. Choi kelak membangun tempat itu kembali, benar-benar seperti itulah yang akan membutuhkan waktu dan usaha untuk mendapatkan gantinya.

Dengan bayangan itu dalam kepalaku, aku memasuki rumahnya, siap untuk kembali minta maaf. Namun ia tidak mau mendengar itu. "Bagaimana kalau kau berhenti mencemaskan soal garasi itu?" ujarnya sambil menghela napas, kemudian ia menarik wajahku untuk memberi kecupan. "So Eun, ada yang menyulut api itu dengan sengaja."

"Aku tahu itu. Anda tidak menganggap aku bertanggung jawab untuk itu?"

"Ya Tuhan, tentu saja tidak. So Eun, sewaktu aku kembali dan Lee Jin Kwon menyelonong masuk kemari, lalu terang-terangan menuduhmu pyromaniac, aku langsung memberikan tanggapan pedas mengenai dirinya. Kalau ini bisa membuatmu merasa lebih enak, dia juga pernah menyatakan padaku aku cuma membayangkan ada yang mengikutiku dari dan ke perpustakaan pada hari itu. Aku juga sekalian meluruskan pandangannya tentang itu. Tapi terus terang, So Eun, yang mencemaskan adalah membayangkan bahwa siapa pun yang memasuki apartemen itu sewaktu kau berada di sini untuk makan malam, ternyata mencuri beberapa handuk dari sana untuk membuat kesan kaulah yang menyulut api itu."

"Setiap hari aku mengambil handuk dari dalam lemari itu. Aku tidak pernah memperhatikan lima atau enam buah di antaranya hilang."

"Bagaimana kau bisa? Rak-rak itu penuh handuk. Dulu pernah aku tidak tahan melihat barang diskon, dan sekarang aku punya cukup handuk untuk sampai akhir zaman. Oke, makan malam sudah siap, dan kau tentunya lapar. Ayo kita langsung ke meja makan."

Makan malam terdiri atas hidangan udang, yang disusul dengan salad segar. Nikmat sekali. "Dua kali makan enak dalam satu hari," ujarku. "Aku benar-benar sedang dimanja."

Aku menanyakan tentang cucunya, dan mendengar bahwa pergelangannya yang cedera sedang memulih dengan baik.

"Menyenangkan melewatkan beberapa waktu dengan Jisu, dan bayinya betul-betul meluluhkan hati. Tapi, So Eun, setelah seminggu aku sudah ingin pulang. Hatiku mau, tapi sudah lama sekali aku tidak bangun sekitar pukul lima pagi untuk menghangatkan botol susu."

Ia mengatakan selama ini ia terus mengikuti situsku, dan bisa kulihat sisa-sisa rasa simpati yang pernah dimilikinya untuk Yoo Ah In sudah memudar. "Ketika aku membaca pernyataan si psikolog, yang mengungkapkan bagaimana Ah In pernah memelintir lengannya di restoran itu, aku benar-benar terguncang. Jisu pernah bekerja di restoran semasa kuliah. Membayangkan seorang bajingan melecehkan dirinya seperti itu membuat darahku bergolak."

Daddy's Little Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang