Begitu aku berada kembali di kamarku, ada pesan agar aku menelepon Mrs. Choi. Aku sudah berbicara dengannya beberapa kali setelah peristiwa kebakaran itu, dan selama ini ia baik sekali padaku. Ia terutama mengkhawatirkan keadaanku, dan ia sempat prihatin sekali aku hampir terperangkap dalam api. Ia membuatku merasa seakan aku telah melakukan sesuatu yang menguntungkan baginya dengan mengubah garasi dan apartemennya menjadi tumpukan puing. Aku menyatakan bersedia makan bersamanya pada hari Minggu malam.
Aku baru saja menutup pesawatku, saat Jessica menelepon. Aku juga sudah berbicara beberapa kali dengannya, tapi tidak sempat bertemu selama seminggu ini. Aku ingin sekali segera mengembalikan uang dan pakaian yang kupinjam darinya. Aku sudah membawa celana panjang, sweater, dan jaketnya ke binatu, dan mencuci semua pakaian dalam, dan aku sudah membeli sebotol sampanye untuk Jessica dan Tyler, dan sebotol lagi untuk teman mereka yang memiliki ukuran tubuh sama denganku.
Tentu saja bukan itu alasan Jessica menelepon. Ia, Tyler, dan anak-anak mereka akan pergi makan ke II Palazzo dan mengharapkan aku mau bergabung dengan mereka.
"Pastanya enak, pizanya enak, tempatnya asyik," ujarnya. "Aku yakin kau akan suka."
"Kau tidak perlu membujukku. Aku akan ikut."
Nyatanya, aku merasa butuh untuk keluar. Setelah pertemuanku dangan Sang Ho di pelataran parkir, pikiranku terus berkisar seputar orang-orang yang kehidupannya dijungkirbalikkan atau dihancurkan oleh Yoo Ah In dan uang keluarga Yoo.
Yang pertama Min Young, tentu saja. Setelah itu Mom. Kemudian Yoochun, yang begitu ketakutan dipaksa mengungkapkan bahwa ia tahu sesuatu mengenai liontin itu. Apa pun yang ia ketahui mengenai liontin itu, aku berani mempertaruhkan nyawaku bahwa ia tidak terlibat dengan kematian Min Young.
Mrs. Park, yang selalu bekerja keras dan jujur, rupanya juga terperangkap dalam jaring-jaring penderitaan yang ditimbulkan keluarga Yoo. Pasti sangat mencemaskan baginya saat Yoochun dihadapkan sebagai saksi dalam sidang itu. Andai satu orang saja ketika itu mempercayai aku ketika aku mengatakan Ah In pernah memberikan liontin pada Min Young, dan setelah itu Yoochun ditanyai mengenai itu di muka sidang. Dengan mudah ia akan mencelakai dirinya sendiri.
Aku mempercayai semua yang diungkapkan Kim Sang Ho padaku. Aku tidak meragukan sedikit pun bahwa kakaknya berpotensi menjadi pembunuh. Ia bersedia menghabisi nyawa Mrs. Yoo dan meninggalkannya dalam keadaan sekarat. Namun sejahat apa pun dia, ia toh berhak mendapatkan pengacara yang secara adil akan membelanya. Pengacara yang ditunjuk ternyata mau disuap oleh keluarga Yoo.
Aku bisa membayangkan sosok Jang Hyun Sung, Juris Doctor, membayangkan kasus itu sebagai kesempatan emas yang sudah dinanti-nantikannya. Rupanya ia pergi menemui ayah Ah In, memperlihatkan padanya denah itu, kemudian memperoleh imbalan memadai untuk kerja samanya.
Sang Ho juga merupakan korban. Sebelumnya ia selalu dilindungi oleh kakaknya, dan tak perlu diragukan lagi ia merasa bersalah tidak dapat menemukan cara untuk menjebak Yoo Ah In. Selama bertahun-tahun ia menyimpan bukti yang tidak berani diperlihatkan pada siapa-siapa.
Kenyataan paling pahit untukku, tentu saja, adalah fakta bahwa andai kata Yoo Ah In dihukum ketika itu, dengan tuduhan merencanakan pembunuhan atas diri neneknya, ia tidak akan sempat mengenal Min Young.
Kini aku mempunyai satu nama lagi dalam daftar orang-orang yang ingin kuhadapkan ke muka sidang: Yang Mulia Jang Hyun Sung.
Hal-hal seperti itulah yang sedang berkecamuk dalam pikiranku saat Jessica menelepon. Aku benar-benar membutuhkan selingan. Kami berjanji bertemu pada pukul tujuh di II Palazzo.
Kau mengada-ada, ujarku dalam hati, saat aku menempuh jarak pendek menuju jantung kota kecil itu. Perasaanku mengatakan ada yang membuntutiku. Mungkin ada baiknya kalau aku memberitahu Opsir Lee, batinku sarkastis. Ia sedang amat sangat mencemaskan diriku. Ia akan langsung meluncur kemari, dengan sirene meraung-raung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy's Little Girl ✔
RomanceKetika Kim So Eun berusia delapan tahun, kakaknya, Min Young, tewas dibunuh di dekat rumah mereka di Oldham-on-the-Hudson. Ada tiga tersangka: Yoo Ah In, pemuda tampan dari keluarga kaya setempat, yang diam-diam menjalin hubungan dengan Min Young; P...