12. UUP

65.9K 5.4K 78
                                    

Tak ada waktu yang romantis selain waktu malam bersama orang terkasih. Suasana tenang seolah menghipnotis diri menyukai gelapnya malam. Nyaris semua waktu malam digunakan untuk berkencan, selain karena rasa nyamanya, pun waktu yang cocok untuk pasangan suami istri berbicara.

Malam juga menjadi tepat yang pas untuk duduk di atas gelaran sajadah. Melepas rindu pada Sang Khalik serta mencurahkan segala keluh kesah tanpa takut akan tersebar sampai ke telinga tetangga.

Pernikahan seorang wanita muda dengan duda anak satu itu telah terhitung bulanan. Mereka menjalani berbagai rintangan yang setiap harinya datang secara tiba-tiba. Siapa lagi kalau bukan Hizam penyebabnya.

Syera yang tak pernah mempedulikan seberapa kejam serta perkataan menusuk yang terlontar dari putra sambungnya tak pernah henti mencari seribu cara untuk bisa merasakan menjadi sosok figuran seorang ibu sesungguhnya.

Syera mengambil alih semua pekerjaan Mbok Inem; pembantu di rumah Ghazali, yang berkaitan dengan Hizam. Mulai dari merapikan kamar, mencuci baju, menyetrika baju, menyiapkan buku pelajaran untuk keesok harinya, serta menyiapkan bekal untuk dibawa ke sekolah, dengan meminta tolong Mbok Inem agar memberikan bekal itu pada sang putra tanpa mengatakan bahwa dirinya lah yang memasak.

Beberapa minggu lalu, Syera pernah melihat putranya menyomot capcay buatannya saat anak laki-laki itu berada di dapur. Saat perkataan memuji masakan yang ia utarakan pada Mbok Inem atas capcay itu, membuatnya menatap Mbok Inem sembari mengode agar merespon setiap perkataan Hizam. Setidaknya, ia telah melihat senyum lebar Hizam yang mengagumi masakannya. Dan semoga, ia bisa merubah rasa tidak sukanya Hizam pada sayur menjadi teramat suka.

Syera yang diam-diam mendapat kekerasan fisik serta batin dari Hizam selalu meminta putranya agar tak melakukan hal-hal yang memancing emosinya di depan orang banyak, membuat Hizam selalu mengasarinya saat orang-orang meninggalkan rumah.

Syera tak marah. Sebab, Hizam tak salah. Sifat-sifat kasar Hizam terhadapnya semakin gencar membuatnya ingin menyentuh kerasnya hati sang putra sambung. Saat hatinya memaksa untuk segera legah, perkataan sang ayah selalu datang menghampiri. 'Sabar lah. Jangan marah, sayangi Hizam seperti yang selalu kamu rasakan setiap bunda memberimu kasih sayang. Keras hatinya, hanya perlu kamu luluhkan, bukan berarti orangnya yang kamu benci. Tapi, benci lah sifatnya, dan rubah lah hingga sifat keras itu melunak.'

"Ikut, ya. Masa setiap ngisi kajian, Mas sendiri terus, liat ustaz sama habib lain yang gandengan sama istrinya sambil ngelus dada." Farhan mengelus surai legam sang istri dengan sayang. Menikmati setiap embusan napas yang keluar dari hidung Syera dan menerpa lehernya. Sudah hampir 15 menit ia membujuk istrinya agar bisa menemaninya mengisi pengajian yang selalu Syera tolak karena tak mau meninggalkan Hizam.

Farhan menuruti perkataan Aminah yang melarangnya untuk menerima job mengisi kajian di luar kota, takut-takut jika Syera mendapat perlakuan fisik dari cucunya. Meski, tak seorang pun yang tahu jika Hizam setiap harinya melukai Syera diam-diam.

Kaki kanan Syera yang pernah memar, menjadikan Farhan menetapkan posisi tidur keduanya, dengan Syera yang menghadap kiri sedang kaki kanannya bertumpu pada kaki besar suaminya. Tak cukup sampai di situ, di tempat tidur keduanya hanya terdapat satu bantal karena Farhan telah membuang entah kemana bantal Syera, menjadikan lengan besarnya sebagai pengganti bantal itu. Kadang, Farhan merasa kesal ketika ia membuka matanya di pagi hari tak menemukan Syera di sampingnya, membuat Syera mengalah dan selalu menunggu suaminya sampai bangun di dalam dekapan erat Farhan.

Syera mengakui, aura Farhan teramat berbeda kala menjadi pembicara kajian dan ketika bersamanya. Bahkan, Syera merasakan sifat manjanya terhadap Burhan mengalahkan sifat manja milik Farhan. Ia juga tak bisa mengelak akan pertanyaan Farhan yang selalu membuatnya malu mengutarakan fakta-faktanya tentang dirinya, sebab Farhan telah mengetahui semua dalam dirinya.

Umi untuk PutrakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang