TOK TOK TOK...
Bilqis yang masih bergelung di bawah selimutnya sedikit membuka matanya saat pintu kamarnya dirasa akan roboh karena gedoran super dari si wanita barbar, siapa lagi kalo bukan mamahnya.
"Ampun dah gak bisa banget liat anaknya menikmati hidup di hari libur," gerutu Bilqis berbalik memeluk gulingnya lalu kembali memejamkan matanya.
Bukan hanya gedoran pintu yang ia dengar kali ini melainkan teriakan merdu dari sang mamah.
"YUHUUUUU ANAK GADIS PAMALI BANGUN SIANG NTAR JODOHNYA OM-OM! BANGUN, QISS."
Bilqis menyibak selimutnya dengan geram, tak bisakah mamahnya ini berdamai sedikit dengannya saat pagi hari?
"QISSS WOIII MAU NANTI PUNYA SUAMI OM-OM?! BANGUNNYA SIANG MULU."
Bilqis beranjak dari kasurnya, berjalan untuk membuka pintu.
"ASTAGFIRULLAH YA ALLAH NIH ANAK UDAH SIANG MASIH ILERAN GITU, FIX SIH JODOHNYA PASTI OM-OM," Cibir Zanna masih dengan mode toa.
"Gakpapa, Mah. Asal om-omnya Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jung Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, sumpah Bilqis ikhlas lahir batin apalagi kalo dapet tujuh tujuhnya. Behh serasa dunia milik Bilqis sendiri yang lain pada ngontrak," Cerocosnya.
Zanna menoyor kepala anaknya itu, "Bangun, Qis. Mimpi mulu."
"Mamah, ngapain sih ganggu tidur orang aja? Hari libur juga."
"Sayang, kamu anterin paperbag ini ke tetangga seberang ya. Perkenalan dengan tetangga baru."
Bilqis menguap lebar sambil tangan mengusap wajahnya.
"Tutup mulutnya kalo nguap, kemasukan jin nanti loh," Tegur Zanna.
"Jin, Kim Seokjin?"
"Jin iprit!"
Bilqis mendengus kesal, "Mamah aja deh yang anter, aku mager. Mana belum mandi."
Bilqis melihat sekilas penampilannya. Rambut acak-acakan seperti singa, baju tidur diatas dengkul mana tipis pula, muka bantal. Aish dia malu jika keluar dalam keadaan seperti ini.
"Mamah mau packing buat pergi ke Bandung, sayang. Kamu bantuin Mamah ya sekalian katanya mau liat tetangga baru."
"Baru juga balik, Mah. Udah mau pergi lagi aja."
"Maklum, Qis. Mamah sibuk nyari uang kalo kamu sibuk abisin uang."
Bilqis nyengir lebar, "Kalo bukan aku siapa lagi yang bantu Mamah abisin uang."
"Mamah nyari uang setengah mati kamu ngabisinnya setengah sadar." Zanna geleng-geleng kepala sembari memberikan paperbag yang ia bawa ke Bilqis.
"Bentar, Mah. Cuci muka sama gosok gigi dulu."
Gadis itu melenggang pergi setelah mencuci mukanya dan gosok gigi tanpa mandi, tak lupa ia menyemprotkan parfum pada tubuhnya.
"Walaupun gak mandi harus tetep wangi," Gumamnya lalu melenggang pergi dengan paperpag di tangannya.
Bilqis membuka pagar tinggi yang menjulang itu, untungnya tidak di kunci sehingga gadis itu tidak harus memanjat dan berakhir di teriaki maling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Rasa Seamin tak Seiman (Proses Revisi)
Подростковая литература[FOLLOW DULU YA SUPAYA BERKAH] Remake ulang beberapa part di unpublish *** Sejauh mana ldr yang pernah kalian rasain? Beda kota? Beda negara? Beda pulau? Beda dunia? Atau beda tuhan? Ketika tasbih di jemari harus bersanding dengan salib di leher, b...