"Bulan tutup mata kamu." Suruh seorang pria kecil pada gadisnya itu.
Tanpa banyak tanya Bulan menutup matanya, merasakan seseorang memakaikan sesuatu pada lehernya.
"Aku boleh buka mataku?" Tanya Bulan yang sangat penasaran apa yang dilakukan Bintangnya itu. "Boleh," Jawab Bintang dengan tersenyum lebar.
Bulan membuka matanya lalu melihat sebuah kalung berliontin separuh hati dengan ukiran nama 'Bintang' diujungnya. "WAHH BAGUS BANGET! AKU SUKA!" teriak Bulan antusias, Bintang sampai menutup telinganya. Suara Bulan udah kayak makek toa, nyaring bener!
"Tapi kok liontinnya separuh hati?" Tanya Bulan heran.
"Karena separuhnya lagi ada sama aku." Bintang menunjukkan kalung yang sama dengan liontin separuh hati juga yang jika satukan menjadi satu hati yang sempurna, tak lupa juga dengan ukiran nama 'Bulan' diujungnya.
"Ada nama aku juga?" Bulan tersenyum manis.
"Iya dong, Bulan dan Bintang itu gak pernah bisa dipisahkan," Ujar Bintang.
Lalu Bulan memeluk Bintang tersayangnya dengan sangat erat, seolah tak ingin kehilangan orang yang sangat ia sayangi. "Bintang jangan tinggalin aku ya."
"Pasti," Jawab Bintang mantap.
"Bintang liat deh." Bulan menunjuk langit yang indah dihiasi bulan yang disekelilingnya terdapat bintang yang berkelap kelip. "Indah banget."
"Iya, tapi bulan yang dilangit gak seindah bulan yang ada dipelukan aku." Bulan menoyor kepala Bintang, "Kecil-kecil udah pandai gombal ya kamu." Bintang hanya tersenyum manis. "Its real."
"Bintang kalo kamu kangen sama aku, kamu tatap aja langit. Nanti rasa kangen kamu bakal terobati dengan bulan yang ada dilangit," Ujar Bulan masih menatap langit.
"Gak mau." Tolak Bintang.
"Loh, kenapa?"
"Aku mau langsung tatap kamu."
"Bintang nakal! Gombal mulu dari tadi." Bulan memanyunkan bibirnya yang malah mengundang Bintang gemas melihatnya lalu mencubit pipi gembul gadisnya itu.
***
Bryan berdiri dibalkonnya sambil menatap langit yang kala itu sangat cerah. Seketika ia merindukan seseorang, walau ia sudah menatap langit tetapi rindunya belum juga terobati. Ia sangat merindukan gadis itu yang sekarang entah dimana keberadaannya.
"Aku kangen kamu." Tanpa ia sadari mulutnya mengucapkan kalimat itu.
Sudah lama sekali ia tidak bertemu gadisnya itu, cinta pertamanya. Walau sudah belasan tahun mereka tidak bertemu, Bryan tetap mencintainya, ia tidak bisa melupakan gadis itu yang memiliki senyum yang begitu menawan.
"Kamu dimana? Aku nyesel udah ninggalin kamu."
Mereka berpisah karena waktu itu orang tua Bryan pindah ke Spanyol untuk urusan kerja. Bryan sudah menolak untuk ikut mereka, lelaki itu lebih memilih tinggal bersama neneknya yang berada di Jakarta daripapa harus ikut bersama orang tuanya. Hal itu ia lakukan demi gadis yang sudah menjadi cinta pertamanya.
Namun, apalah daya seorang Bryan kecil ia dipaksa ikut orang tuanya dan mereka tinggal di Spanyol selama 10 tahun. Bryan sangatlah bahagia saat orang tuanya akan kembali ke Jakarta, namun kebahagiaan itu sirna ketika ia sampai Jakarta dan mengetahui gadisnya sudah tidak tinggal lagi di Jakarta.
Bryan berlari kesana kemari menanyakan keberadaan gadisnya itu. Akhirnya perjuangan lelaki itu membuahkan hasil, ia mendapatkan informasi bahwa gadisnya itu telah pindah ke London sekitar 7 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Rasa Seamin tak Seiman (Proses Revisi)
Novela Juvenil[FOLLOW DULU YA SUPAYA BERKAH] Remake ulang beberapa part di unpublish *** Sejauh mana ldr yang pernah kalian rasain? Beda kota? Beda negara? Beda pulau? Beda dunia? Atau beda tuhan? Ketika tasbih di jemari harus bersanding dengan salib di leher, b...