Saingan nih

893 82 9
                                    

Happy reading

***
Bilqis dan Bryan berada di sebuah toko mainan terbesar di kota, sesuai perjanjian tadi Bilqis akan menemani Bryan membeli sesuatu untuk Freya. Bilqis senang karena Bryan mau berdamai dengan egonya sendiri untuk tidak selalu membenci Freya.

"Beliin yang itu aja tu," tunjuk Bryan pada box berisi mainan.

"Iron man? Ngadi-ngadi lu Freya anak cewe mainannya barbie, boneka, bukan iron man." Bilqis geleng-geleng kepala, ia masih sibuk memilihkan sesuatu untuk Freya.

"Ya gapapa lah, sekali kali cewe mainannya iron man jangan barbie mulu."

"Lu mau gue ajakin main masak-masakan?"

"Main rumah tanggaan juga boleh," sahut Bryan sambil tersenyum lebar.

"Stress!"

Bilqis berjalan ke rak unicorn, matanya melirik boneka unicorn jumbo bahkan ukuran boneka itu lebih besar dari tubuh mungil Bilqis. Jujur sebagai pencinta unicorn Bilqis juga pengen boneka itu.

"Unicorn?" ucapnya sumringah.

"Wah bagusnya, gede, lembut banget. Ahh sukaa deh."

Bilqis menarik-narik lengan Bryan, "Mau ini." tunjuknya pada unicorn jumbo itu.

"Ambil."

Bilqis jingkrak-jingkrak kesenangan saat satu kata itu keluar dari bibir Bryan.

"Buat Freya bukan lo."

Seketika senyum sumringah itu luntur.

"Padahal udah seneng tadi," gumamnya dengan mencebikkan bibirnya.

Bryan yang menyadari akan hal itu hanya tersenyum tipis.

Pelayan toko segera membungkus pesanan mereka, selain unicorn jumbo tadi Bryan juga membelikan beberapa mainan lain.

"Nih bawa." Bryan melempar unicorn jumbo tadi pada Bilqis, Bilqis yang tak siap akibat serangan dadakan itu seketika oleng dan hampir terjatuh.

Matanya tertutup rapat namun ia rasakan tangan seseorang menahan pinggangnya, perlahan Bilqis membuka matanya betapa terkejutnya ia saat melihat seseorang yang menahan pinggangnya bahkan jaraknya begitu dekat dengan orang tersebut.

Bilqis berontak namun bukannya melepaskan orang tersebut malah semakin erat memeluk pinggang ramping itu.

"Lepas!" berontak Bilqis.

"Udah lama ya kita gak ketemu."

"Lepas!"

"Aku kangen kamu."

"Stop!"

"Kamu cuma milikku, sayang." ucap Samuel tepat di telinga Bilqis.

Seketika bulu kuduk Bilqis meremang saat mendengar ucapan lelaki itu, "Stress lo!"

Gadis itu memaksa berdiri lalu berlari kearah Bryan yang masih menyelesaikan pembayarannya di kasir.

Dibalik Rasa Seamin tak Seiman (Proses Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang