Petunjuk?

873 89 2
                                    

Mungkinkah ini petunjuk dari kebimbangan yang selama ini bernaung di kepala? ~ Bryan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkinkah ini petunjuk dari kebimbangan yang selama ini bernaung di kepala?
~ Bryan

***

"Apa rencana kita selanjutnya?" Tanya seorang gadis pada kakaknya yang tengah menghisap sebuah rokok sembari duduk bersantai di kamarnya.

"Gue mau rencana intinya, kita sudah mendapatkan seluruh harta keluarganya dan gue juga mau orangnya," rengek gadis itu.

"Maruk lu! Lagian ngapain sih masih ngarepin dia banyak di luar sana cowok yang lebih dari dia."

"Lo gak ngerti! Gue pengen dia bertekuk lutut di hadapan gue."

"Obses lo!"

"Kayak lo nggak aja."

"Gue mah santai, ya."

"Inget, ya! Lu juga masih ngejar-ngejar cewek sialan itu, apa namanya kalo bukan obses?"

"Cintahhh," ucap lelaki itu sambil menghembuskan asap rokoknya.

"Gila!"

Lelaki itu beranjak dari duduknya lalu berdiri di depan sebuah foto yang sudah penuh dengan coretan berwarna merah, lelaki itu membuat tanda silang pada wajah yang tertera disana.

"let's play now"

***

Hati Bilqis menghangat setelah melihat kedua orang yang ia sayangi terlihat sangat akur dan saling menyayangi. Siapa lagi kalau bukan Oma dan Mamanya, dua wanita hebat yang kalau ketemu udah kayak tom and jerry, ribut mulu kerjaannya.

"Tumben akur," ucap Bilqis memeluk Zanna dan omanya secara bersamaan.

"Cucu kesayangan oma. Oma kangen banget sama kamu." Oma mencium seluruh wajah Bilqis.

"Bilqis kangen juga sama oma. Oma, gimana keadaannya sekarang?"

"Seperti yang kamu lihat, sehat dan bugar."

Wanita parubaya itu mengelus hingga mencium puncak kepala cucu kesayangannya.

"Masih aja rambutnya bau strawberry kayak bayi dulu," ledek oma.

"Big baby, Mi." celetuk Zanna.

Bilqis tidak peduli jika dirinya sedang di hina, gadis itu hanya ingin memeluk kedua wanita hebatnya. Ia sangat rindu momen bersama seperti ini.

Dibalik Rasa Seamin tak Seiman (Proses Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang