Bilqis di lawan, kicep kan lu!
~Bilqis***
"Jadi Sam udah di penjara?" tanya Alfiyah kaget saat mendengar cerita Bilqis.
"Iyalah, orang dia yang sudah nusuk Bryan."
"Plot twist banget gak sih."
"Ada yang lebih aneh lagi waktu gue sama kak Adri ke penjara gue ketemu Sabetha dan mamahnya."
"Ngapain dia disana?"
"Nah itu yang gue gak tau, apa ada hubungannya dengan Sam?"
"Mungkin mereka adik kakak kali," celetuk Alfi. "Kalo di liat-liat mirip kan, sama-sama busuk juga hatinya."
Tok tok tok...
"Suara apa tuh?" tanya Alfi yang melirik Bilqis.
"Gak tau."
Sekarang sudah menunjukkan pukul 23.00, manusia mana yang bertamu di jam segitu. Lagian tidak mungkin jika itu orang tua Alfiyah, secara mereka berada di London kalau pun mereka pulang ngapain pakai acara ketok pintu dulu sebelum masuk rumah sendiri.
"Tamu lo itu, bukain," suruh Bilqis
"Kalo ternyata bukan manusia gimana? Kalo maling mah bisa gue gebukin, lah kalo hantu masa iya gue ajak war." Alfiyah bergidik sendiri kala pikiran negatifnya semakin berkembang di otaknya yang cuma seuprit.
"Buka, Alfi. Ada tamu itu," ucap Bilqis.
"Lo aja, Qis."
"Mager, gue lagi maskeran."
"Kalo hantu, gimana?"
"Gebukin!" sahut Bilqis kesal.
Tok tok tok!
Suara ketukan itu semakin brutal, Alfiyah sudah terima konsekuensinya jika itu hantu mungkin ia akan pingsan sampai pagi.
"SEBENTAR!" teriak Alfiyah yang kesal pintunya di ketuk terus-terusan.
Alfiyah sudah siap dengan sapu di tangannya, jaga-jaga kalau maling langsung ia gebukin.
"Huft! Tenang Alfi lo tinggal buka pintunya kalo maling langsung hajar dan kalo hantu udah pura-pura pingsan aja."
Setelah menenangkan dirinya sejenak, Gadis itu membuka pintu dengan kasar hingga membuat dirinya dan seseorang diluar sana sama-sama kaget.
"AAAAA SETAN ITEM!" teriaknya tanpa sadar sapu yang ia pegang melayang mengenai kepala seorang lelaki dengan setelan serba hitam di hadapannya.
"Aduhh." ringisnya lelaki itu saat Alfiyah terus memukul kepala dan tubuhnya.
Alfiyah yang mendengar itu menyadari bahwa bukan hantu atau semacamnya yang ada dihadapannya ini melainkan seorang lelaki yang suaranya sangat Alfiyah kenal.
"So-sorry gue kira setan," ucap Alfiyah tanpa rasa bersalah.
"Ngapain lo disini? Mau maling?" tuding Alfiyah.
"Aku mau minta maaf."
"Gak perlu!" ketus Alfiyah
Okta memegang tangan Alfiyah, "Kamu salah paham, aku gak pernah mendua dari kamu."
"Mau berapa kali lagi gue percaya sama lo, dan hasilnya apa? Lo bohongi gue mulu."
"Ini demi Mama, Fi, aku ngelakuin itu semua karna Mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Rasa Seamin tak Seiman (Proses Revisi)
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU YA SUPAYA BERKAH] Remake ulang beberapa part di unpublish *** Sejauh mana ldr yang pernah kalian rasain? Beda kota? Beda negara? Beda pulau? Beda dunia? Atau beda tuhan? Ketika tasbih di jemari harus bersanding dengan salib di leher, b...