Kejahatan akan selalu menang di awal tetapi musnah di akhir
~Bilqis***
Tidak ada kegelapan, apa gunanya cahaya?
Tidak ada kebohongan, apa artinya jujur?
Tidak ada masalah, maka tidak ada pelajaran yang dapat mendewasakan seseorang. Tingkat kedewasaan seseorang diukur ketika ia mampu menyelesaikan masalahnya tanpa berpikir untuk menyerah.Pagi yang cerah ini menjadi saksi betapa mendung dan gelisahnya seorang Bilqis Aisyah Zahira, dalam keadaan seperti ini ingin hati berdiam diri di dalam kamar menghabiskan waktu bersama guling, menghangatkan tubuh di bawah selimut tebalnya. Namun, apalah daya seorang Bilqis, ketudis yang kerap di cap tegas dan tidak terbantahkan harus selalu stay menjalankan tugasnya.
Terhitung waktu berjalan sangatlah cepat hingga sekarang sudah berada di penghujung semester, tidak terasa dirinya akan menginjak bangku kelas 11 gelar ketudisnya juga akan dicabut dan digantikan sebagai ketua osis.
Walau gadis itu sudah menolak keras tetapi jabatan itu tetap di amanahkan kepadanya.
"Masih pagi kok udah mendung sih," tegur Bi Laila melihat raut wajah Bilqis yang tampak gelisah.
"Cerah gitu, Mi, dibilang mendung." Bilqis menatap keluar jendela. Cuaca memang cerah tetapi tidak secerah wajahnya yang terus ditekuk.
Bilqis berjalan gontai menuju pagar utama rumahnya, ia memilih jalan kaki saja ke sekolah toh jaraknya juga dekat. Hitung-hitung menghirup udara segar di pagi hari, ia berharap bisa mengurangi sedikit beban pikirannya.
"Mau bareng?" Suara berat seseorang mengagetkan Bilqis, hampir saja gadis itu terjungkal ke comberan jika saja tangan kekar itu tidak menahan pinggangnya.
"Astagfirullah, kaget!"
"Haahhaa! Kagetnya bikin gemesss." Lelaki itu mencubit kedua pipi Bilqis hingga memerah.
"Ngapain disini?"
"Jemput pacar aku lah."
"Emang pernah jadian?" ucap Bilqis membalikkan perkataan yang pernah lelaki itu ucapkan.
"Langsung nikah aja, gimana?" Bryan menaikturunkan alisnya menggoda gadis itu.
"Nikah noh sama kambing!" ketus Bilqis.
Bryan malah tertawa ngakak. "Kenapa sih tuh muka di tekuk mulu? Lagi bulanan?"
Bilqis jadi teringat sesuatu tapi ia bingung akan mengatakannya pada Bryan atau tidak, tetapi ini juga menyangkut keselamatan lelaki itu. Bilqis masuk ke dalam mobil Bryan.
"Gue mau ngomong sesuatu," ucapnya serius.
Bryan dapat melihat gadis itu berkata dengan wajah serius. "Ada apa?" tanyanya khawatir.
Bilqis menunjukkan ponselnya. "Liat."
+62821xxxxx
Qis jga diri lo baik"
Bryan jg
Ad seseorang yg berusha melukai klian terutama lo
Gue mohon lo percaya sm gue
Sekli ini aja
~SamBryan mengepalkan tangannya kuat, ia juga mendapat pesan yang sama lewat dm instagram-nya.
"Penabrakan kamu waktu itu pasti di sengaja," ucap Bryan.
"Masa sih? Tapi kan itu di tempat umum kalo sengaja bisa habis dia di gebukin warga."
"Orang jahat mana ngenal tempat, sayang. Mulai sekarang kamu harus berhati-hati dan selalu kabarin aku." Bilqis mengangguk.
Bryan melajukan mobilnya menuju sekolah, ia harus menemui seseorang untuk menanyakan info terbaru.
Mobil Bryan berhenti tepat di samping motor teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibalik Rasa Seamin tak Seiman (Proses Revisi)
Teen Fiction[FOLLOW DULU YA SUPAYA BERKAH] Remake ulang beberapa part di unpublish *** Sejauh mana ldr yang pernah kalian rasain? Beda kota? Beda negara? Beda pulau? Beda dunia? Atau beda tuhan? Ketika tasbih di jemari harus bersanding dengan salib di leher, b...