Happy reading yaaa,,,,
Di tengah menikmati hidangan di sebuah resto cepat saji, tempat Azkia, Kania, Adit dan Arya berada.
"Kamu tadi ngomong apa sih Ki sama Aldo? Mba ga paham. Bawa bawa antrian pohon toge."
"Kan pas pagelaran kapan itu ya....Kia lupa. Kak Aldo tuh godain Kia gitu. Bilang suka sama Kia tapi sambil becanda gitu. Ya udah Kia becandain aja sekalian. Harus nunggu antrian tapi dibawah pohon toge. Kia gitun aja. Becanda juga sih..." Terang Kia
"Kamu tuh. Ga baek tau ga kaya gitu. Lagian Aldo gantheng lho Ki, selalu pasangan sama kamu kan. Serasi kok. Ehh..aduh!" Nia menghentikan kalimatnya karena diinjak kakinya oleh Adit.
Nia lalu mendapat kode dari Adit, dan paham.Percakapan itu cukup menjadi perhatian salah satu orang diantara mereka, Arya.
Yang menyadari ada teman model Azkia yang juga menyukai Azkia."Ga minat mba. Kia ga suka sama kak Aldo. Kalo cuma partner di stage sih ga masalah.". Jawab Kia
"Pak Arya SK PNS kan?" Adit berusaha mengalihkan pembicaraan dan mengajak bicara Arya yang daritadi hanya diam.
"Baru pengajuan pak Adit. Wisuda juga masih satu setengah bulan lagi. Doakan semoga lolos PNS."
"Aamiin in shaa Allah pak Arya. Kan cumlaude. Pasti bisa lah. Pengalaman juga sudah banyak pasti rekomen atasan bagus." Doa Adit.
"Kia pulang sama pak Arya kan? Mas sama mba Ni duluan aja ya.". Tanya Adit
"Iya lah. Lagian ikut kalian jadi obat nyamuk Kia."
"Apaaan sih Ki. Salam ke bude pakde ya. Kamu ga mau main kerumah? Cariin papa tuh.."
"Tar kapan kapan aku kesana. Aku aja belum tempat eyang lagi. Lala liburan ga pulang mba?"
"Pulang tapi ke Malang. Lala malah udah nginep di eyang."
Lala adik Nia memang masuk SMA TN, jadi asrama.
"Ya udah. Pak Arya kami titip adik kecil ini ya, kalau rewel turunin aja dijalan." Ucap Adit sambil mengusak ujung kepala Kia.
"Iya pak Adit. Aman kok tenang saja." Arya sambil tertawa menggoda Kia
"Terima kasih pak Arya. Ki, mas duluan ya. Salam ke tante om."
"Sama sama pak Adit. Mba Nia. Saya juga terima kasih sudah ditraktir ini."
Adit dan Nia mengangguk penuh senyuman. Lalu mereka bersalaman.
"Mau kemana lagi Ki? Atau cape mau langsung pulang?". Tanya Arya
"Mas Arya ga buru buru kan?"
"Ga. Free kok. Mau kemana?"
Keduanya sudah meninggalkan resto.
"Nonton yuk mas, Kia yang beli tiket deh. Tapi tarok tas Kia di mobil mas dulu ya? Mau kan?"
"Boleh. Udah kamu tunggu situ aja, biar mas yang tarok tas kamu. Kamu kan pasti cape." Titah Arya dengan menunjuk bangku di selasar plaza.
"Ya deh. Makasih banyak mas."
Arya meninggalkan Azkia di bangku. Lalu menuju parkiran di basement untuk menaruh tas Kia.
Ketika Azkia dan Arya menuju sebuah cinema di plaza itu juga, pandangan Azkia tertuju pada segerombol anak muda seumuran dengan nya juga. Yang salah satunya Kia kenal. Aruna. Bergandengan tangan dengan seorang perempuan. Bersama beberapa pasangan lain juga, yang pasti temannya.
"Ngapain Kia? Mau motoin siapa kamu?" Tanya Arya menyadari Azkia mengarahkan kamera ponselnya kesegerombol orang.
"Itu Aruna mas." Jawab Kia menampilkan raut wajah yang berubah dari yang ceria tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH (selesai) ✅
RomanceAZKIA HUTAMI , putri seorang petinggi dilingkup intansi hukum. putri tunggal, manis, gagah, dan cukup cerdas. Berawal dari kebiasaannya yg akrab pada seluruh rekan papa nya, membuatnya merasa akrab dan nyaman dengan sosok.... AHMAD ARYANIRO , seoran...