~ ❤️32 ~

744 47 7
                                    

Happy reading yaaa,,,

"Kita mau kemana mas?" Tanya Kia saat mobil sudah jauh meninggalkan TN

"Kamu mau kemana?"

"Lhahhh kok malah mas tanya kia. Kan mas yang ajak jalan."

"Ya mas sih ga ada rencana pasti mau kemana. Yang jelas mas pengen jalan jalan sama kamu berdua nikmati waktu. Karena besok mas udah masuk kantor. Apalagi setelah nanti papa naik jabatan, mas pasti akan lebih banyak kerja, kaya papa dulu. Mumpung kamu masih libur sekolah juga kan." Terang Arya.

"Mas bener mau kita quality time aja kan? Ga ada rencana pergi kemana mana?" Tanya Kia memastikan

"Iya sayang. Gimana? Kamu ada usul?"

"Hemmm tapi janji. Mas ga ketawain Ki ya?" Azkia sedikit malu.

"Emang kenapa kok mau mas ketawain. Ngomong aja Ki. Apa?" Arya meraih tangan kanan Kia dengan tangan kirinya. Karena yang kanan pegang setir.

"Kita...check in yuk..." Suara Kia seolah berbisik, lirih karena malu. Tapi Arya bisa dengar.

"Okey..... Dimana sayang?" Arya seolah mengerti isi pikiran istrinya. Dia mengecup punggung tangan Kia yang daritadi dia genggam. Lalu menaruhnya kembali di atas paha Kia sendiri.

"Serah mas. Tapi, ga apa apa kan mas? Ga bakal kena razia?" Wajah Kia berubah serius seolah takut.

"Ga apa apa. Mas kan bawa surat kita di dompet. Kita kan dapet surat catatan dari masjid sayang. Kita halal kok. Cuma belum sah secara hukum. Mas juga kan save video ijab qabul kita sayang." Terang Arya pada istrinya.

Arya membawa mobilnya ke daerah utara Yogya.
Lalu Arya menuju salah satu penginapan yang terpasang tulisan penginapan syar'i hanya untuk keluarga dan pasangan halal pasti.

"Ayo turun." Arya menggandeng istrinya

Setelah mengurus reservasi untuk istirahat saja bukan menginap, karena memang pilihan yang ditawarkan ada menginap dan ada istirahat.
Dan Arya mengambil pilihan istirahat saja dengan kamar vip.

Mereka lalu di antar menuju kamar mereka.
Penginapan itu lumayan besar dengan fasilitas lengkap di kamar itu. Entah kalau tipe lain.

Mereka sudah masuk kamar itu. Dengan membawa tas baju yang memang tadi mereka siapkan. Dan kantong kue yang Kia beli tadi.

Arya melepas jaketnya dan menaruh di sofa. Azkia baru saja keluar dari kamar mandi.

"Sini Ki. Kita nikmati kebersamaan kita ya. Sini dong." Arya menepuk ranjang.

"Mas, Kia mau kok kasih diri Kia seutuhnya ke mas Arya. Kalau mas Arya mau. Ga usah nunggu kita resmi secara hukum. Asal mas jaga sendiri agar Kia ga hamil dulu." Ucap Kia duduk dihadapan Arya.

Saat keduanya saling menatap, Arya memegang erat tangan istrinya.

Sepolos polosnya Azkia, dia tetap punya teman, dan mengerti pergaulan teman seusianya sekarang. Hanya dia berusaha tidak terbawa arus.

"Beneran?" Arya menatap Kia lebih dalam

Kia mengangguk.

"Jawab dong. Mas kan tanya sayang."

"Iya mas. Aku mau."

"Kamu bawa alat sholat?"

"Bawa mas. Kenapa?"

"Kita sholat sunnah dulu ya? Ayo ambil wudhu dulu." Arya menggiring Azkia beranjak dari ranjang

Azkia memang belum banyak tahu tentang hukum hubungan suami istri. Dan itu adalah tugas Arya membimbing pastinya.

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang