~ ❤️47 ~

581 44 2
                                    

Selamat membaca  🙏

Hari ini Arya sudah mulai masuk kantor.
Setelah sarapan Azkia mengantar suaminya ke depan.

"Ati ati ya sayang nanti. Ga usah ngebut. Kabarin mas. Sama tolong transferin ke Ana biasanya."

"Iya mas siap. Tar Ki kabarin semua ke mas. Mas jangan lupa makan siang ingetin papa juga."

"Iya pasti. Assalamualaikum." arya mencium kening dan bibir Azkia

"Waalaikumsalam." Azkia pun mencium tangan Arya

Arya hanya memakai motor saja. Seperti biasa. Sedang Kia akan membawa mobil.

Setelah selesai urusan dirumah rapi, Azkia bersiap untuk ke bank. Karena sesuai janji Arya dengan pihak penjual akan bertemu di bank M jam sepuluh kurang lebih. Askia juga sudah menghubungi Abas anak buah Adit untuk menemani.

Proses transaksi berjalan lancar. Tak butuh waktu lama mereka pun meninggalkan bank. Setelah Kia juga sudah mentransfer uang untuk adik iparnya.

Azkia juga sudah memberikan laporan pada sang suami. Juga mengabarkan jika dirinya sudah perjalanan pulang.

"Ga puasa Kia?" Tanya mba Tiara

"Ga mba lagi dapet. Maaf ya."

"Ga apa apa kali mba juga kan ga puasa. Cuma kirain aja Raji udah bakal dapet sepupu."

"Doain aja mba biar segera."

"Iyalah Ki. Kamu juga masih muda banget kok. Pacaran aja dulu sama si om. Hehhehe.."

Saat ini Azkia sedang dirumah ibu membantu menyiapkan hidangan karena besok pagi adalah lebaran haji.
Sedangakan mama masih dirumah eyang, dan kumpul dengan tante Astrid sekeluarga juga. Karrna eyang masih belum pulang. Tapi sekarang sedang di Bandung sudah tidak di Jakarta.

Azkia dan Arya akan sholat dengan bapak ibu dulu, baru setelahnya kerumah eyang.
Meski Azkia sudah terbiasa membayar qurban, namun dia tak pernah mengambil hak dagingnya. Semua dia pasrahkan untuk di bagi.
Mama selalu memilih mengolah daging sapi saja atau malah ikan.

"Hei Nad...gimana kerjanya? Nyaman kan?" Basa basi Kia karena sudah pasti laporan selalu Nadia kirimkan ke Azkia. Dan Nadia masih sering bertanya tentang bagaimananya ini itu.

"Alhamdulillah berkat kamu kan mba Kia.."

"Ya ga lah. Kamu bisa ya karena kamu mampu."

"Mas Dika mana? Ga bareng?"

"Belum pulang nanti malem mungkin baru pulang."

"Kia sana keluar deh beli apaan gitu buat buka puasa...ajak Ana apa Nadia. Mba pengen pecel yang dijualan gitu."

"Raji ga lagi reques adek kan sayang?" Goda Kia menoel pipi Raji

"Enggak lah. Cuma pengen aja. Sana buruan tolong."

"Iya. Udah nih pecel aja? Tar ngiler lagi. Kamu mandi aja Nad biar aku sama Ana."

"Mb An, ikut yuk? Kedepan cari pecel."

"Siapa yang mau pecel sayang?"

"Mba Kia ngidam?"

"Halahhh. Tadi juga aku bilang gitu mba Tiara. Sekarang genti aku di tanya. Udah jawabnya tar beli dulu aja keburu waktu buka. Aku kedepan ya mas sama Ana."

"Ati ati."

Selesai buka puasa mereka semua berkumpul di ruang tengah. Minus Andika yang belum pulang.

Usai sholat ied bersama, lengkap semua ada dirumah bapak. Mereka makan bersama. Karena nanti Arya dan Kia lalu akan kerumah eyang sedangkan Andika dan Nadia juga akan kerumah orang tua Nadia.

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang