~ ❤️29 ~

689 46 2
                                    

Happy reading yaaa,,,

Tak terasa UAS tekah usai beberapa hari yang lalu. Dan besok adalah hari penerimaan raport.

Sedangkan dikediaman eyangnya Azkia sudah mulai berkumpul beberapa saudara dari sang mama itu.
Karena pernikahan mas Eko, sepupu Azkia akan digelar hari Jumat depan. Satu minggu lagi.

Dan selama lima hari kedepan, Azkia dan Kania harus keluar kota. Menyelesaikan tanggung jawab kerjaan mereka.
Karena lokasi hanya sekitar kota Solo, jadi mereka memutuskan untuk pulang pergi saja tidak menginap.
Dan sudah disepakati Arya dan Adit akan atur jadwal saling bergantian siapa yang sempat mengantar atau menjemput. Ya pastinya sih akan lebih banyak Adit karena dia yang tidak terikat jam kerja kantor.
Hubungan Adit dengan Arya sudah kembali normal membaik seperti sedia kala.

Siang ini sepulang dari sekolah untuk mengambil raport, Azkia bersama sang mama pulang kerumah eyangnya Azkia. Karena disana sudah ada kakaknya, bude Ita ibunda mas Eko.

"Mama masuk aja dulu. Kia ada telpon nih."

"Ya mas"

"..."

"Dirumah eyang kenapa"

"...."

"Oh ya Kia jemput gapapa tar ngabarin aja selesainya jam berapa"

"..."

"Iya. Ya udah"

Setelah menutup telpon Azkia lalu turun dari mobil dan masuk kedalam rumah eyangnya.

"Siapa telpon?" Tanya sang mama saat Kia sudah gabung duduk di ranjang sang eyang rame rame.

"Papa tapi hape mas Arya."

"Lho!!! Hape papa kamu kenapa?" Mama panik

"Lupa narok kali. Apa ilang beneran. Masih dicari juga."

"Ealahhhh kebiasaan pelupa dasar. Trus kenapa telpon?"

"Nanti minta jemput di kantor pusat. Tadi bareng bu Maya tapi nanti Bu Maya langsung pulang. Jadi papa minta jemput."

"Iyalah rumah bu Maya juga keutara masak iya nganterin ke kantor lagi."

"Eh Kia..." Sela Budenya

"Napa Bude?"

"Jadi nih mantep terima lamaran Arya?" Goda bude

"In shaa Allah. Kenapa mang nya bude?"

"Alhamdulillah kalau gitu."

Iya, Arya akan melamar Azkia secara sederhana sesuai permintaan Azkia, tiga hari setelah pernikahan sepupunya, Eko. Dan akan diadakan dirumah orang tua Azkia sendiri. Bukan dirumah eyangnya.

Selang beberapa jam kemudian, Azkia meluncur ke kantor pusat instansi kerja papanya itu. Setelah tadi mendapat telpon dari Arya.
Tak sampai lima belas menit, mobil Azkia masuk portal gerbang gedung itu. Meski bisa langsung masuk karena sudah tertempel stiker khusus id kepegawaian, namun demi etika Azkia tetap membuka kaca dan memberi salam pada petugas piket. Dan lalu menuju parkiran.
Yang ternyata sudah ditunggu sang papa,Arya juga pak Maryanto. Tunggu, ternyata ada mba Arin juga.
Kia turun dari mobilnya.

"Kamu yang bawa aja dulu Ki. Biar Arin duduk depan." Titah papanya Kia

Lalu smua masuk dalam mobil. Azkia kembali pegang kemudi. Dan Arin duduk disebelahnya. Lalu di baris belakang papa Kia dengan Arya dan pak Maryanto. Sedikit dipaksakan. Karena mobil Kia bukan mobil keluarga, yang standarnya hanya berisi empat orang.

"Kemana ini Pa?" Tanya Kia sudah melajukan mobil

"Arin mau kembali ke kantor atau gimana?" Tanya papa Kia pada rekannya

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang