~ ❤️30 ~

907 53 2
                                    

Happy reading yaaa,,,

Hari ini pernikahan Eko, sepupu Azkia dilaksanakan. Akad akan dilakukan pagi hari jam sembilan di kediaman Alya, mempelai wanita.
Sedangkan resepsinya pada siang hari setelah sholat jumat, jam satu. Dan malam hari akan ada boyongan sekaligus ramah tamah ke kediaman eyang Eko, sekaligus eyang Azkia.

Semua mengenakan seragam keluarga.
Dan kini Arya sudah di ikutkan seragam, atas perintah eyang Azkia.

"Hai jones...sepertinya hanya anda yang single disini." Ejek Kia pada sepupunya, siapa lagi kalau bukan Dio.
Semua sudah berkumpul bersiap di ruang tamu. Hanya tinggal menunggu sang mempelai pria keluar kamar.

"Mba Sri, kasian tuh. Temenin abang aku yang gantheng tapi ga laku laku!" Tambah Kia.

"Awas aja ya Lu tar! Tunggu gue merdeka." Ancam Dio. Iya, saat ini dia sedang ada dalam dandanan khas keluarga inti pengantin.

"La, diem diem Lu menghanyutkan juga ya. Tau tau udah bawa gandengan aja. Ga bisa di ajak kompromi Lu ahh." Dio kesal pada Lala. Karena Lala ternyata juga sudah ada calon, yang sedang ikatan dinas. Di instansi kepolisian juga. Mungkin satu angkatan dengan Andika.
Padahal biasanya Dio pasangan jomblo dengan Lala.

"Sudah mari kita berangkat. Sebelumnya kita berdoa dulu. Monggo Mas Tres silakan dipimpin doa." Kata om Heru.

Setelahnya, rombongan pun berangkat. Baik dari keluarga bude Ita maupun keluarga pakde Bowo, yang sengaja datang dari Jakarta.
Belasan mobil beriringan menuju kediaman Alya.

Seperti biasa, Adit Nia Azkia Arya ditambah Lala dan calonnya, Dani, berada satu mobil. Dengan mobil Adit. Mobil Azkia dan papanya juga terpakai juga mobil Nia bahkan. Karena keluarga dari pakde Bowo tidak semua membawa mobil, ada beberapa yang baru datang semalam dengan pesawat.

Pukul delapan lebih lima belas rombongan tiba dikediaman mempelai wanita.
Semua tampil anggun bersahaja, karena seragam mereka semua batik, memesan dari endorse Azkia dan Kania. Tidak seperti sebelumnya, yang lebih terlihat mewah karena seragam para pria menggunakan jas formal. Dan para wanita menggunakan dress berbahan sutra asli.

Maklum, pengantin lalu seorang lawyer handal dengan model terkenal kan. Sedangkan pengantin saat ini pengusaha properti milik keluarga.
Lagipula memang permintaan pasangan calon pengantin agar tidak terlalu mewah.

Namun jangan salah, batik yang sekarang menjadi seragam juga kualitas teratas dengan harga yang cukup fantastis juga. Makanya terlihat sangat berkarisma ketika dikenakan.

Acara akad berlangsung hikmad, penuh air mata. Hampir semua yang hadir meneteskan air mata. Karena mas Eko ini adalah cucu pertama eyang, tertua, apalagi laki laki. Pastinya mengemban penerus nama keluarga.

Namun jodoh Kania datang lebih dulu, jadi Kania lah yang menikah lebih dulu.

Setelah akad, acara berlanjut sungkeman mohon doa restu pada semua.
Air mata semakin membanjiri semua.
Apalagi Dio, sampai terlihat sesenggukan.
Yang memunculkan ide jahil dikepala Azkia.

Saat acara makan, santai santai sudah. Karena resepsi akan dilaksanakan jam satu di gedung yang tak jauh dari rumah Alya. Dan semua akan berangkat bersama. Dari kedua belah pihak.

Saat ini Azkia sedang makan, duduk bersama yang lain, para sepupu.
Dio baru saja bergabung.

"Kamu ga makan kakak ku sayang?" Azkia mulai menggoda

Tidak menjawab, Dio lalu memegang kening Azkia seolah mengecek suhunya.

"Normal sih. Kejedot apa Lu alus banget gitu? "

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang