~ ❤️21 ~

762 53 2
                                    

Happy reading yaaa,,,,

Azkia dan Arya kini sedang berada di cafe milik Arya. Yang Azkia masih tetap belum mengetahui bahwa cafe itu adalah milik Arya.
Dan Arya sebetulnya berniat akan memberitahu tentang itu pada Azkia nanti.

"Kia mau pesen apa?" Tawar Arya setelah duduk di depan Azkia.

"Es coklat milk shake sama roti bakar aja mas."

"Oke. Tunggu ya..." Arya memberikan senyum lalu ia berjalan menuju pantry cafe itu. Seperti waktu itu.

Azkia yang teringat kejadian dulu, hanya mampu geleng geleng kepala dengan senyum tertelan.

Tak lama, Arya kembali dengan membawa nampan sesuai pesanan Azkia tadi.
Namun, ada hal yang berbeda dari kejadian dulu. Sekarang di nampan yang dibawa Arya tidak hanya ada sepiring roti bakar dan segelas milk shake, tapi terdapat juga setangkai mawar putih.

"Aku ga pesen mawar lho mas...." Goda Kia

"Ini bonus, spesial buat kamu, Azkia Hutami." Ucap Arya lalu menyulurkan setangkai mawar dengan penuh senyuman.

"Terima kasih mas Arya. ". Azkia menerima bunga itu.

Arya lalu kembali duduk.
Lalu pegawainya datang, menghidangkan segelas kopi dan sepiring kentang goreng.

"Silakan Pak."

"Makasih Tikno..."

"Mas kok kenal? Itu kayanya bukan waittres deh mas?"

"Tikno...sini dulu." Panggil Arya saat pegawai sekaligus orang kepercayaannya itu sudah melangkah meninggalkan meja Arya.

"Kenalin Kia, dia Tikno. Bagian keuangan cafe ini."

"Azkia."

"Tikno mba"

"Mas Arya kenal banget kayanya sama mas nya."

"Oke Kia, kita nikmati aja dulu makanannya ya!"

Tikno kembali berlalu. Sadar bos nya ingin kembali berduaan sepertinya.

"Azkia, apa kamu udah punya jawaban buat aku?" Arya memulai pembicaraan, selagi Kia masih terlihat menikmati minumannya.

Tak lupa, setangkai mawar yang masih Kia genggam dengan tangan kirinya.

"Maafin aku mas..." Kia menjeda. Yang langsung membuat Arya ada rasa kawatir, takut.

"Maafin aku yang ga bisa menyadari smua perasaan mas dari awal."

"Maksud kamu???"

"Aku terima perasaan mas Arya. Aku sadar, aku juga menyayangi mas Arya. Aku selalu merasa nyaman di dekat mas. Ga merasa sungkan meminta tolong apapun ke mas. Bahkan, ada rasa ga rela sebetulnya, saat aku sendiri godain mas biar cari cewek." Senyum Azkia terkembang.

Demikian juga hal nya dengan Arya. Tersenyum sangat bahagia, perasaannya mendapatkan tempat bahkan balasan dari Azkia.

"Alhamdulillah. Makasih Kia. Semoga kedepannya kita bisa sama sama trus ya?". Arya menggenggam ujung jemari Kia.

"Iya mas. Semoga ya."

"Azkia, ada hal lain lagi yang mau aku sampein ke kamu."

"Hemmm apa itu mas?" Kia menautkan alisnya

"Sebetulnya, cafe ini adalah milik aku. "

Azkia hanya tersenyum.

"Kamu udah tahu? Kok senyum gitu."

"Sedikit menduga aja. Hampir tepat. Aku kira mas cuma mengenal pemiliknya aja. Tapi ternyata aku justru yang mengenal pemilik nya. Haha"

"Sekarang malah jadi pemilik hati pemilik cafe ya..."

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang