~ ❤️51 ~

640 46 2
                                    

Selamat membaca  🙏

Minggu pagi Arya dan Azkia sudah bersiap akan berangkat untuk pemotretan di daerah obyek wisata pemandian keraton di pusat kota. Taman sari.

Pemotretan ini adalah kerja samanya dengan butik bu Ferina. Karena memang Kia sudah memutuskan untuk tidak mengambil kontrak dengan pihak manapun. Dia hanya akan melanjutkan kontrak dengan bu Ferina selagi masih di perpanjang. Dan Kia hanya akan kembali ke stage aja untuk fashion show dari agent naungan Kania.
Selebihnya Kia akan memulai untuk belajar mengurus usahanya. Cafe dan perkebunan, yang memang sudah Kia mulai dari mempelajari laporan laporannya.

Arya dan Azkia tiba lebih dulu dari Kania dan crew.
Membuat keduanya menikmati dulu suasana Taman Sari pagi hari. Beberapa kali berpose foto bersama sang suami. Yang dia unggah ke sosmednya.

Tak sampai dzuhur pekerjaan Kia selesai.
Kania pun langsung bergegas pulang karena sang suaminya sedang tak enak badan katanya.
Azkia ingin menjenguk kakaknya itu, tapi karena harus membantu membereskan rumah mertuanya jadi diapun hanya menitipkan salam. Dan Kania mengerti hal itu.

Arya memarkirkan mobil didepan jalan rumah orang tuanya. Lalu dia bersama istrinya berjalan kearah rumah. Azkia menenteng kantong berisi seragam untuk acara boyongan.

"Udah rapi aja ya Mas?"

"Iya tinggal bongkar tenda itu dikit lagi."

"Mas, Mba. Ditunggu ibu. Masuk aja sana." Sambut Andika yang sedang menunggu pekerja bongkar tenda sewaan.

"Ada apa Dik?"

"Ga tau. Masuk aja. Tadi cuma pesen kalo liat mas sama mba dateng suruh langsung nemuin ibu gitu."

"Ya udah kami masuk dulu."

"Assalamualaikum. Ada apa Bu?"

"Waalaikumsalam. Ehh sini Azkia. Ibu mau ngomong."

"Ada apa ya Bu?" Azkia sudah duduk di kursi sebelah ibu mertuanya dan Arya ikut duduk di samping Kia.

"Kemaren ibu tahu kamu yang lunasi dekorasi kan. Sekarang ibu mau kembalikan uang kamu. Kamu harus terima. Karena semua tanggung jawab ibu. Kamu sudah menanggung semua seragam dan sewa riasan juga kan. Jadi ini yang delapan juta untuk dekor harus kamu terima." Ibu menyodorkan segepok uang yang sudah di karetin.

Azkia seketika mengarahkan pandanganny pada sang suami. Arya tersenyum mengedipkan mata.

"Tapi Bu apa semua sudah beres? Kalau masih ada yang lebih harus di selesaikan, lebih baik yang lain dulu Bu." Jawab Azkia halus

"Udah kok. Semua sudah beres. Nanti tinggal ibu minta tolong kamu sama Nadia antar bingkisan ucapan terima kasih buat ibu ibu yang sudah membantu ya. Ini sudah kamu terima. Simpan dulu baru ajak adik mu antar kantong kantong itu."

"Baik Bu. Terima kasih kalo gitu Kia terima."

"Iya sama sama ibu juga terima kasih kamu selalu mencukupi semua. Ibu ke belakang dulu mau siapin makan buat yang bongkar tenda itu kasian."

"Iya Bu nanti setelah antar bingkisan Kia bantu."

"Iya. Nadia di belakang kok kayanya sama simbok."

"Ya udah Bu kita kebelakang aja. Mas, nih titip ya tas Kia. Kia anter itu dulu."

"Iya. Mas taroh kamar ya. Mas juga mau kedepan kok."

Arya lalu ke depan gabung dengan Andika, Hafis juga mas Aji yang sedang membantu membereskan bongkar tenda. Bapak masih ngobrol dengan pak RT di kursi depan.

Azkia sudah bersama Nadia mengantarkan semua kantong bingkisan ucapan terima kasih dari ibu. Kantong yang berisi sembako dan amplop yang sudah di namai masing masing.
Azkia memang sudah lebih mengenal para tetangga di sekitar rumah mertuanya dibanding Nadia. Karena juga banyak teman teman sekolah Azkia yang tetangga mertuanya.

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang