~ ❤️¹¹ ~

674 47 2
                                    

Happy reading yaaa,,,,

Siang ini di cafetaria pengadilan,
Pak Sunu yang baru selesai mendampingi sidang bersama beberapa rekannya. Termasuk ada Arya.

Tampak posel pak Sunu bergetar yang diletakkan dimeja. Tak sengaja Arya melihat siapa penelpon itu. Tertera 'anak wedok' , pastinya Azkia.
Karena tak ada yang menjawab panggilan berakhir. Menjadikan layar ponsel pak Sunu menampilkan wallpaper yg langsung membuat Arya terpana.
Foto Azkia saat berhijab di event pagelaran lalu.
Orang yang ada disebelah Arya pun jadi ikut menujukan pandangan searah pandangan Arya.

"Ya,kalau suka itu bilang. Jangan cuma diem. Kalah sama yang lebih dulu rasain.". Ucap pak Maryanto.

"Hehh tahu darimana Pak?". Sahut Arya sedikit kaget atas ucapan rekannya itu.

"Halah Arya...smua juga tahu kamu suka sama anaknya Sunu." Tambah pak Maryanto

"Belum berani Pak, belum tepat.". Jawab Arya

Pak Sunu pun datang.
Keduanya tak melanjutkan percakapannya.

on the phone

"Kenapa Kia telpon papa?"

"..."

"Papa masih ada jadwal sidang Ki. Ojol ajalah. Lagian temenmu yg tadi pagi jemput gimana?"

"..."

"Ya udah kalau selesai latihan kabari. Kalau papa selesai papa jemput. Ya?"

"..."

"Ya."

sambungan telpon berakhir

"Kenapa Nu anakmu?" Tanya pak Maryanto

"Minta jemput. Tadi pagi tuh dijemput temennya,tapi katanya ternyata Azkia ada latian jadi minta temennya untuk ninggal aja. Jiannn." Terang papa Kia

"Ya, jemput sana anak pak Sunu, kamu udah ga ada jadwal sidang kan?". Titah pak Maryanto

"Wah ga usah. Daridulu Kia selalu ngrepoti Arya. Sekarang apalagi sekolahnya jauh.". Kata papa Kia

"Gapapa Pak. Biar tak jemput Azkia. Setelah saya absen pulang kantor dulu trus saya jemput Kia."

Setelahnya Arya pun berlalu. Ke kantor dulu untuk absen. Lalu dia akan menjemput gadis yg dicintai.

Masih di cafetaria pengadilan, papa Kia bersama pak Maryanto dan pak Bambang.

"Sunu, kamu ngerti ga kalau sebenarnya Arya itu suka sama Azkia anakmu." Ucap Maryanto

"Iya mas Sunu. Saya lihat juga begitu. Betul kata mas Maryanto.". Tambah pak Bambang

"Saya juga mengira begitu. Tapi karena Arya ga bilang apa² ya saya diam saja. Karena Azkia sendiri juga biasa saja." Terang papa Kia

"Kia itu umur berapa mas Sunu? Kelas 1 SMA ya?" Tanya pak Bambang

"Iya kelas 10 ini. Umurnya baru mau 16 Pak."

"Arya itu 23 kalau ga salah ya umurnya?" Tanya pak Bambang lagi.

"Gapapa cuma beda 7 tahun Sunu..". Sela Maryanto

"Wah malah jadi bahas anak saya sama Arya ini. Sudah ayo kita masuk ruangan saja. Persiapan."

Di halaman SMA Mandala, dimana Arya baru saja tiba disana. Melihat kedalam lapangan tengah gedung sekolah itu, dimana beberapa siswa sedang latihan baris berbaris. Tentu ada Azkia.
Arya dapat menangkap sosok paling depan dari barisan putri, azkia. Terlihat kontras, berbalik dari apa yang Arya lihat di gambar depan ponsel papa Azkia. Yang menampakkan foto Azkia berhijab. Sedangkan saat ini, Azkia dengan rok seragam sekolahnya yang terlihat sangat minim di atas lutut.
Azkia memang lebih suka menggunakan rok seragam yang mini. Beberapa senti di atas lutut.
Dan mungkin itulah alasan mengapa dia memilih sekolah di sekolah ini. Karena kalau sekolah negeri biasanya akan mewajibkan murid putri yang beragama islam untuk berseragam muslim.

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang