~ ❤️27 ~

622 48 3
                                    

Happy reading yaaaa,,,

Pagi ini kedua pasang kekasih itu menikmati sarapan di hotel. Ya semalam akhirnya mereka menginap di hotel daerah utara kota Yogya. Setelah mendapat ijin dari papa Azkia meski sedikit alot. Dan Arya yakin, akan ada sesi interogasi lanjutan dari atasannya itu. Namun Arya tidak menyampaikan hal itu pada Azkia. Itu tanggung jawabnya, begitu pikirnya.
Semalam mereka sempat membeli ganti. Karena juga siang ini Kia akan ada pemotretan, agar tak perlu pulang dulu. Beruntungnya sebagian keperluam Kia masih ada dalam mobilnya.

"Kalian bisa tetep stay disini kok. Sampe malem. Nanti sore aku sama Kia kesini lagi. Sekarang aku antar Kia dulu. Ada acara. Tapi awas jangan macem macem kalian!" Peringat tegas Arya pada adiknya saat usai sarapan.

"Iya mas. Tenang. Aku juga tahu kok." Sahut Andika

"Tinggal dulu ya mba Nadia." Kata Azkia

Kemudian ia berlalu dengan Arya.

Andika dan Nadia kembali ke kamar. Kamar yang semalam dia tempati dengan kakaknya.

Arya dan Azkia tiba di lokasi salah satu cabang butik yang sudah di tunjuk. Karena memang pemotretan akan mengambil view setiap cabang butik itu.
Kania dan team sudah berada disana.

Tanpa menyapa Arya, Nia membawa Azkia kedalam untuk persiapan.
Arya menduga, mungkin papa Kia sudah memberitahu Nia tentang semalam.

"Mas Arya. Kita ngobrol di warung depan saja sambil menunggu." Adit menepuk bahu Arya sambil menunjuk warung angkringan, catet warung angkringan, di seberang jalan.

"Iya mas" jawab Arya. Sudah mempersiapkan diri menghadapi interogasi Adit. Karena mengingat memang hubungan kekeluargaan di keluarga besar Azkia sangat kuat dan melindungi.

Tanpa menawarkan Adit memesan dua kopi hitam tanpa gula. Benar benar menyimpan maksud.
Arya tidak berbicara sedikitpun. Dia tidak akan bersikap membela diri.

"Semalam kemana mas?" Adit memulai pembicaraan yang sepertinya akan serius.

"Jalan. Saya mengajak Kia jalan lalu nonton."

"Apa ga ada jam tayang sore?"

"Kebetulan adik saya dapat tiket jam 20.30 "

"Lalu?" Aura sesama orang hukum kentara sekali....

"Saya juga tidak mungkin mengantar Kia pulang hampir tengah malam. Apalagi tidak ada orang tua nya dirumah. Akhirnya saya putuskan untuk menginap di hotel. Azkia satu kamar dengan Nadia. Dan saya satu kamar dengan adik saya. Awalnya Kia mau pulang kerumah eyangnya, namun saya tidak enak karena pasti sudah waktunya istirahat. Semua memang kesalahan saya, saya akan mempeetanggung jawabkan smua. Namun, memang tidak terjadi apapun di antara saya dan Kia. Saya masih cukup bisa menepati janji saya."

Tanpa sepengetahuan Arya, Adit merekam smua ucapan Arya melalui voicenote pada om nya.

"Saya juga sangat berharap, mas Arya bisa menepati janji untuk menjaga adik saya. Dan besok, silakan mas Arya jelaskan kembali semuanya pada om saya."

Suasana sama sekali tak mencair.
Meski sebetulnya Adit juga percaya pada Arya, namun dia juga tak mau terlihat lengah melepas begitu saja adiknya setelah mendapat cerita dari om nya tadi pagi.

Sedangkan Nia sudah di pesan Adit agar tidak menegur Kia. Takut akan membebani pikiran Kia dan mengganggu pekerjaannya.

Selesai sudah pekerjaan Azkia. Nia juga lalu membereskan perlengkapannya. Azkia merasakan ada sesuatau yang tak biasa dengan kakaknya itu.
Namun dia juga tak berani menanyakan.

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang