~ ❤️49 ~

590 38 2
                                    

Selamat membaca...🙏

.
Hari ini papa mama pulang dari Semarang. Dan akan langsung pulang kerumah. Karena Eyang sudah pulang kerumah juga kemarin lusa.
Pernikahan Ana dan Hafis, tiga hari lagi. Besok siang acara lamaran, lalu malamnya kenduri dan akad nya hari sabtu pagi nya.

Dirumah ibu mertua Kia memang sudah mulai hajatan, ibu ibu kelompok masak yang dimintai tolong ibu sudah mulai membuat makanan untuk suguhan juga mulai persiapan untuk hidangan besok.

Azkia tidak menginap dirumah ibu.
Seragam keluarga dan kerabat dekat bapak ibu sudah Kia bagikan. Untuk keluarga inti Kia menyiapkan dua seragam, untuk lamaran dan akad  resepsi. Namun kerabat hanya Kia siapkan satu seragam untuk akad sekaligus resepsi.

Karena hajatan dirumah, biasanya malam nanti para tetangga akan berdatangan, nyumbang istilahnya.

"Dek, mau kerumah ibu kapan?" Tanya Arya saat sarapan

"Nanti sore aja. Nanti kan papa mama juga dateng. Jam sebelasan sampe kata papa."

"Ya udah nanti kesananya sekalian nunggu mas aja ya? Ya udah mas berangkat ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Ati ati mas." Kia mencium tangan suaminya yang dibalas cium kening dan pipi dari sang suami.

Setelah kejadian beberapa hari lalu, Arya benar benar tak membahas lagi. Bahkan sudah tak ada cerita apapun dari Arya tentang Silvi.

Azkia justru akhirnya lebih sering tahu dari pakde Maryanto. Dia mengirim pesan bahwa Arya memang sudah tak respons sama sekali pada silvi. Bersikap seperlunya saja. Dan kabar juga datang dari Bu Nayoan, bahwa Silvi di pindahkan bagian lain agar tak seruangan dengan Arya. Karena pastinya sebagai atasan beliau tidak mau para anak buahnya terlibat masalah, apalagi affair sesama karyawan.

Azkia membereskan rumah. Termasuk kamar papa mama karena mereka akan pulang.
Kia juga memasak sambal goreng ati ayam. Dan sedikit sop sayur.

Sebelum dzuhur papa mama tiba dengan terdengar suara deru mesin mobil masuk halaman.
Azkia sudah selesai masak dan rumah juga sudah bersih. Dia pun sudah mandi, meskipun setiap sebelum shubuh dia juga selalu terbiasa mandi dulu.

"Papaaaaa....mamaaaa....miss you." Kia menghambur ke arah kedua orang tuanya.

"Kamu sehat kan sayang? Kok kurusan nduk?"

"Sehat Pa alhamdulillah. Iya turun dikit...hehe niat kok."

"Masak apa Ki wangi bawang goreng."

"Sop sayuran Ma sama sambal ati. Sini kopernya Ki bawain kamar."

Lalu mereka masuk kamar papa mama yang sudah wangi dan bersih.

"Ambil di mobil masih ada dus tuh Ki."

"Oke Ma." Lalu keluar kamar menuju mobil

"Kamu ga kerumah mertuamu Ki?"

"Tar sore aja. Kan paling tamu dateng malem kan biasanya. Kesana sekarang juga cuma ga jelas ngapain. Tadi niatnya mau ambil Raji tapi nangis takutnya."

"Udah bisa apa dia? Mama beliin baju tuh moga aja muat. Tar mama kasih sekalian kesana sama papa."

"Kerjaan kamu gimana nduk? Cafe udah jadi?" Papa keluar dari kamar mandi

"Kia ga ambil kontrak lagi kok. Yang mau Kia lanjutin cuma yang sama bu Ferina. Cafe udah prepare Pa...doain lancar. Kalau Ki liat sih kayanya bakal bagus."

"Iyalah pasti. Yang penting sabar tekun. Kamu udah ada cucu buat papa belum...hehehe.."

"Ga usah mulai deh Pa...baru juga ketemu."

JODOH    (selesai) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang