Selamat membaca....
🙏
Akad nikah akhirnya dijawab sah oleh para saksi dan keluarga yang hadir menyaksikan. Meski sempat ada satu kali pengulangan karena Bimo sempat salah menyebut nama binti, alias nama pakde Tres.
Mungkin karena grogi. Karena terlihat jelas Bimo sangat berkeringat. Yang membuat semua sepupu seolah menertawakan hal itu. Bagaimana tidak, Bimo cukup dikenal dengan sifat dinginnya namun tegas. Sehingga hal aneh melihat dia grogi.
Apalagi sahabat sahabatnya waktu masih di Yogya. Seolah tak percaya seorang Bimo bisa grogi berkeringat dingin.Di sudut lain, Azkia terharu, mengingat kembali peristiwanya sendiri. Akad nikah keduanya juga di tempat ini. Hampir dua tahun yang lalu.
Dua tahun pernikahannya akan berbarengan dengan bulan genap kehamilannya masuk tujuh bulan, mitoni katanya."Jangan nangis dong...nantinya anaknya ikut nangis lho..."
Azkia langsung menyandarkan kepalanya di bahu suaminya.
"Inget aja Mas juga ucapin akad kita disini. Jadi terharu. Sekarang udah ada anak kita disini." Kia membawa tangan suaminya keperutnya yang mulai membuncit.
"Alhamdulillah sayang kita mampu melewati beberapa tahun ini bersama. Semoga kedepannya kita akan lebih kuat dengan hadirnya anak kita." Arya masih mengelus perut istrinya itu.
"Tapi sayang, jujur. Buat mas, akad yang lebih berarti buat mas adalah akad pertama kali yang mas ucapkan saat dirumah. Itulah janji awal mas mengambil tanggung jawab seorang Azkia menjadi istri mas."
"Tapi Kia ga inget kalo yang itu tanggal berapa..."
"Hampir sama sayang. Akad pertama kita tanggal enam bulan enam. Mas ga akan lupa itu sayang."
"Nak...besok lahirnya tanggal sepuluh bulan sepuluh ya..." Monolog Azkia dengan anak dalam kandungannya.
"Ehh...emang dokter Sinta bilang kapan?"
"Sekitar tanggal belasan gitu deh bulan sepuluh."
"Kalo masalah lahiran, yang penting sehat smuanya. Soalnya kamu mau normal kan. Kecuali operasi bisa milih."
"Kia pengen normal sebisa mungkin Mas."
"Iya sayang. Yang penting kamu yakin bisa. Dan jaga kesehatan kamu."
Tak terasa obrolan Azkia berdua dengan sang suami, prosesi akad sudah berakhir. Azkia dan Arya di panggil untuk berfoto masing masing keluarga setelah akad.
"Anty Kia, are you have baby in your stomach?"
"Yes Sharen. Are you want to be have little baby?"
"Ya Sharen want."
"Minta mami Tiara okey.... Kamu lancar banget sih ngomongnya..."
"Thank you anty."
"Dia ngerti Kia kamu ngomong bahasa Indonesia cuma dia masih belum fasih bicaranya. Disana anak umur satu tahun rata rata udah lancar bicara Kia." Terang tante Karin, sang oma.
"Owh gitu Tan...pantes dia udah ceriwis banget meski masih patah patah kalimatnya. Tapi hebat. Sharen, join with anty...kita cari es krim okey?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JODOH (selesai) ✅
RomanceAZKIA HUTAMI , putri seorang petinggi dilingkup intansi hukum. putri tunggal, manis, gagah, dan cukup cerdas. Berawal dari kebiasaannya yg akrab pada seluruh rekan papa nya, membuatnya merasa akrab dan nyaman dengan sosok.... AHMAD ARYANIRO , seoran...