Sesajen Part 5

293 6 0
                                    

disebuah tempat yang jauh dari ruangan itu, ndoro Sasri duduk di depan pak Budi yang tampak shock.

ia tidak tahu, apa yang ia perbuat malam ini.

"sak iki, takokno opo sing kepingin mok takokno le" (sekarang tanyakan semua pertanyaan yang ingin kamu tahu?)

"sinten njenengan asline" (siapa anda sebenarnya)

"liane isok, " (tanyakan yang lain saja)

"sinten sing ngerasuki ndoro ibuk" (siapa yang ada di dalam tubuh ibuk)

"liane" (yang lain)

"Yanu sedo?" (Yanu meninggal?)

ibu Asirih menggelengkan kepala, "gak. ragane tok sing mati"

"kulo yok nopo buk" (saya bagaimana buk)

ibu Asirih tersenyum melihat pak Budi, ia tahu, pemuda di depanya sudah ketakutan setengah mati.

"tergantung"

ucapan itu membuat pak Budi menatap ibu Asirih lama, sebelum akhirnya ibu Airih pergi. "mene moleh, nek wes mari kabeh"

(besok kita pulang. kalau semuanya sudah selesai)

pagi hari, ibu Asirih datang menemui pak Budi, kemudian ia mengatakanya. "di enteni ndoro nang teras" (kamu di cari ibuk di teras)

Pak Budi berdiri, kemudian melangkah menuju ndoro Sasri.

ndoro Sasri diam menatap Taman di teras Vila.

"wes eroh kabeh awakmu le" (kamu sudah tahu semuanya nak)

pak Budi hanya menggelengkan kepala,

"Asirih gorong cerito tah" (Asirih belum cerita ya)

"dereng buk" (belum buk)

"mari iki, ayok muleh" (habis ini, kita pulang)

selama perjalanan, pak Budi tidak bisa melepaskan matanya dari Yanu, tubuhnya dibalut dengan selendang, matanya sayu, kosong seperti tidak bernyawa.

di dalam batin pak Budi, bergemuruh keinginanya untuk berhenti dari pekerjaan ini, namun, ia terganjal bagaimana bila hal buruk

-menimpanya. apa yang akan terjadi dengan keluarganya

bagaimana bila ia menceritakan ini kepada orang lain, adakah yang percaya. bukti apakah yang bisa ia buktikan.

sesampainya di Griya, ndoro Sasri, mengajaknya ke gazebo yang di larang itu, "awakmu pensaran to ambek nggon iku"

(kamu pensaran kan dengan tempat itu)

anehnya. pak Budi menjawab, ia tidak penasaran lagi. "mboten buk" (tidak buk)

"kok ngunu" (kok begitu)

"Oh iyo" (oh iya) awakmu wes eroh opo sing onok nang kunu" (kamu sudah tahu apa yang ada disana)

"nggih buk. kulo nebak, niku cucu mbarep sampeyan buk, mas'e yanu"

MisthorpathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang