11 LL

406 5 0
                                    

"mereka yg bisa melihat atau merasakan, pasti langsung tahu bahwa Gundik'colo tidak lebih seperti manusia yg sudah mati!! hanya aroma busuk yg bisa ia cium, bahkan, dukun pun akan lari terkencing-kencing bila berurusan dengan Gundik'colo,!!" mbah Por berdiri, menyentuh tanah itu 

"Tanah layat!!" kata mbah Por, "tanah ini sudah menghisap darah Candramaya hingga saat ini, akibatnya, tanah ini begitu busuk!! karena di malam itu, Anggodo mengkuliti Candramaya, bersiap memenggal kepalanya namun, Lastri melarangnya!!" "anak GOBLOK!!" 

"aku punya alasan Por kenapa aku tidak membiarkan Anggodo mendapatkan ibuk!!" Lastri berdiri, "Anggodo menginginkannya untuk penangkal ROGOT NYOWO!!"

wanita itu menatap tajam Lastri, 

"setiap malam, aku mendengar ibuk bilang, akan ada yg datang, dan dia adalah Anggodo!!" 

"ibuk terlalu istimewa Por untuk didapatkan oleh manusia setamak Anggodo!!"

"Lastri" kata wanita itu, "dia majikanmu sekarang!! setelah kamu setuju mengikuti kontrak, dia majikanmu!!" 

"untuk apa!! sebentar lagi, aku juga habis kok!!" kata Lastri pasrah, "Ibuk cuma ingin mati!! 

"tanpa harus memberikan kepalanya kepada Anggodo!!"

Lastri terjatuh, kakinya tidak kuat menahan badannya.

mbah Por, menarik Ranggon, Lastri mencoba menahan namun ia tidak bisa melawan 2 orang, Ruslan kebingungan melihat kejadian itu, 

pembusukan di kaki Lastri semakin buruk, persis seperti di kuliti hidup-hidup seperti Candramaya dulu. Anggodo pasti yg melakukannya. Ruslan mendekati Lastri berniat menolong, namun, Ruslan melihat pemandangan tergilanya malam itu, wanita itu menancapkan parang di leher, 

sabetan parang masih terganjal di leher, sebelum wanita itu menginjaknya sampai kepalanya akhirnya terlepas.

Agus, Ruslan dan Lastri, tidak dapat berkata apa-apa lagi, kepala Ranggon yg adalah Candramaya di letakkan begitu saja di atas kain putih sebelum di bungkus 

mbah Por menarik Ruslan yg masih shock, lantas membawanya menuju Agus, cepat-cepat mbah Por membuka ikatan tali Agus,

"sudah kau periksa kan 2 anak ini, mereka boleh hidup kan!! ingat janjimu Du!!" teriak mbah Por, yg dijawab anggukan sama wanita itu, 

"suruh mereka pergi!!" 

mbah Por melihat wajah Ruslan dan Agus memintanya untuk fokus pada wajahnya, namun, Ruslan dan Agus malah melihat Lastri yg menunduk, rambutnya menutupi wajahnya.

"GOBLOK!! RUNGOKNO AKU, ASU AREK 2 IKI" (GOBLOK!! DENGERIN AKU, ANJ*NG 2 ANAK INI) 

"KALIAN PERGI, TAPI ADA SYARAT YG HARUS KALIAN IKUTI SAAT PERGI, LARI!! DAN DENGERIN AKU YA ASU!! " teriak mbah Por, meminta Ruslan dan Agus fokus, "JANGAN LIHAT BELAKANG, APAPUN YG TERJADI JANGAN LIHAT BELAKANG!! NGERTI!! JANGAN LIHAT BELAKANG!!" "SANA, PERGI SANA!!" 

sebelum Agus dan Ruslan pergi, ia melihat wajah mbah Pornomo, Lastri dan wanita itu yg semuanya menatap mereka, Agus dan Ruslan pun mulai lari, diantara kebun jati, menembus rerumputan liar, Agus dan Ruslan melihat banyak sekali pocong yg berdiri melihat mereka

Lastri berteriak! 

Agus sempat akan menoleh sebelum Ruslan langsung menghantam kepalanya sembari berlari mendahului Agus, "OJOK NOLEH, WES COKOP GOBLOKMU OJOK DI ENTEKNO ASU!!" (jangan lihat, sudah cukup, goblokmu jangan dihabiskan anj*ng!!)

Agus pun mengikuti Ruslan, ia memilih tidak menoleh lagi 

sesampainya di desa, Agus dan Ruslan masih terus berlari, sementara hari mulai subuh, dari jauh, Koco terlihat baru keluar dari rumah mbah Por, ia menatap Agus dan Ruslan yg berlari menuju kearahnya,

saat tepat di depan Koco, Agus dan Ruslan menghantam kepala Koco bergantian, 

"ASU KOEN CO!!" teriak Agus sembari tetap berlari, "TAEK!!" ucap Ruslan, ia mengikuti Agus, kini mereka menuju jalan raya,

meninggalkan desa, dengan pocong yg berdiri seakan memberi jalan mereka pergi, 

saat fajar datang, Agus dan Ruslan meninggalkan desa itu, 

mereka terdiam duduk di dalam bus, tidak ada percakapan yg ingin mereka katakan satu sama lain, mereka bingung, namun, Ruslan kemudian membuka percakapan,

"mbak Lastri gimana nasibnya gus"

Agus masih menatap kedepan, "lebih baik gak usah tau Rus" 

—SELESAI—

Cerita Lemah Layat ini berhubungan sama Sewu Dino. Di inget aja ya nama-nama KELUARGA yang muncul di setiap cerita. Setiap cerita berdiri sendiri dan bakal landing di satu cerita utuh.

MisthorpathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang