9166 kata bakal melelahkan untuk kalian. Tapi karena ini klimaks, nikmati aja😋
hujan. sebuah mobil pickup modifikasi tahun 90'an baru saja melintas
sepanjang jalan, sopir tak henti-hentinya memandang jalanan berkelok, kiri kanan hanya terlihat pohon tinggi besar dengan kegelapan yg menyelimutinya, semua berjalan lancar sampai terdengar suara gadis menangis
mentions si sopir menghentikan mobil. memandang kernet yg tengah asyik tidur di sampingnya, "Jo, koen iku ojok turu ae, rungokno" (Jo, kamu itu jangan tidur aja, dengerin tuh)
"apa toh cak, ra seneng ndelok aku turu tah" (ada apa sih mas, gak suka lihat saya tidur tah)
sopir dan kernet saling memandang sengit, sebelum, rintik suara hujan yg turun tak mengurangi suara syahdu yg membuat dua lelaki itu saling memandang
"onok sing nangis cak?" (ada yg nangis mas?)
"lha tadi aku wes ngomong, perikso" (kan aku udah bilang, cepat periksa)
Kernet melangkah turun, berbekal senter besar di tangan, ia menuju bak tertutup di belakang pickup, hujan masih turun deras sementara di samping kiri kanan tak di temui seorang manusia satu pun, kendaraan pun tampak sepi, meski di selimuti ngeri namun kernet tetap harus memeriksa
dengan cekatan ia membuka gembok, namun sekejap ia merasakan perasaan merinding berdiri di tempat ini, "asu!! mene nek aku dadi sopir, kernetku bakal tak sikso koyok ngene" (Anj*ng!! besok kalau aku udah jadi sopir, kernetku juga akan aku siksa kaya gini) gerutunya,
suara tangisan itu memang berasal dari bak belakang pickup, tempat si kernet sedang membukanya, tiba-tiba "Piye, sopo sing nangis?" (gimana, siapa yg nangis?)
"Jancok! sek ta lah, iki tak perikso" (jancuk, bentar, ini lagi ku periksa) teriaknya melihat si sopir tiba-tiba muncul,
pintu bak terbuka, si kernet mengarahkan senter ke dalam, di lihatnya pemandangan itu, mencari-cari sampai berhenti di satu titik, si sopir dan si kernet saling memandang, melihat seorang gadis kecil menangis di antara gadis-gadis kecil lain yg tengah terlelap dalam obat tidurnya
"halo" kata si kernet, "sini.. kenapa nangis, takut ya, sama om aja ya"
si gadis menatap dua lelaki di luar mobil bak, ia masih diam memandang bingung, "namanya siapa, nanti om kasih permen"
"Mayang" ucapnya polos, si kernet tak menyerah, "mayang kalau takut sini.." bujuknya,
"kesuwen jo" (kelamaan jo) kata si sopir tak sabar, ia melangkah masuk sebelum mengambil sapu tangan di saku, menekan hidung si gadis, tangannya mengelepar berusaha melawan namun perbedaan kekuatan membuat si gadis tak berdaya, ia akhirnya terjatuh, terlelap dalam mimpi buruknya
si sopir melangkah keluar sembari menatap tajam rekannya, "Goblok, mene nek kerjo sing bener!!"(bodoh!! besok kalau kerja yg bener!!)
"Lah bos, aku wes nuruti lambemu, wes tak" (Lah bos, saya sudah nuruti mulutmu sudah tak) belum selesai bicara, si sopir berteriak "taek!! masuk"
si sopir dan kernet masuk kembali ke dalam mobil setelah menutup bak belakang, mobil kembali melaju tenang, tanpa mereka sadari, di antara anak-anak itu ada satu yg masih terjaga, ia tahu apa yg terjadi bila ia menunjukkan dirinya dalam kondisi terjaga
KAMU SEDANG MEMBACA
Misthorpath
TerrorJangan pernah sembunyi, karena bagaimanapun ia akan tetap menemukanmu. Di lemari, bawah kasur, belakang pintu, atau di langit-langit. Kau yakin tidak ada yang memperhatikanmu saat kau tidur? Kau yakin hanya ada kau di kamarmu? Coba perhatikan sudut...