Kringggg....
Suara bel masuk berbunyi nyaring, membuat semua siswa SMA Taruna Bangsa yang masih di luar kelas berhamburan memasuki kelas. Seperti halnya Sisil yang baru memasuki ruang kelasnya dengan wajah datarnya. Seisi kelas menatap Sisil jengah, sudah menjadi hal wajar bagi mereka Sekarang.
"Santai amat mba"cibir Alya ketika Sisil duduk di bangkunya.
"Hmmm"
"Tettttt"seru Alya dengan keras "Gue tau itu lagu Nisa santan kan yang hmmmmmmmmm hmmmmmm mmmmmm"ujar Alya dengan sumringah.
"Sabyan ogep" timpal Boby dengan memutar bola matanya malas.
"Serah gue lah, mulut-mulut gue, kok lo yang sewot!!"Sahut Alya dengan ketus.
"Mati aja lo!"tukas Boby dengan kesal.
Alya hanya menjulurkan lidahnya meledek. Sisil menatap mereka dengan malas, sampai Upin dan Ipin lulus dari TK pun mereka akan terus seperti itu.
"Sil udah ngerjain PR Bu Clara belum?" tanya Lea dengan memutar tubuhnya kebelakang.
"Belum"jawabnya acuh
"Kenapa?"
"Males" Lea menghembuskan nafasnya kasar mendengar jawaban dari sahabatnya.
"Nyontek dong"ujar Sisil sambil mengembangkan senyumnya.
"Kebiasaan"sahut Alya yang mendengar percakapan mereka.
"Ayolah, sebelum Bu Clara masuk"Rayu Sisil pada kedua sahabatnya.
"Mau nyontek punya siapa?"tanya Lea
"Punya siapa aja, yang penting gue nggak di hukum"
Yang penting tuh otak nggak perlu repot-repot buat mikir!!
"Dasar lo!"cibir Alya sambil memberi buku catatannya. Sisil menerimanya dengan senang hati, ia langsung menyalin PR milik Alya dengan jurus The power of kepepet.
"Inget yah buku gue jangan sampai lo tekuk! Jangan sampai sobek!jangan sampai kusut! Gue mau tuh buku kembali dengan utuh!!!"ujar Alya, membuat Sisil memutar bola matanya jengah, sedangkan Lea hanya melongo mendengarnya, segitunya mba kaya temannya siapa nih?:v.
"Gue bakar juga nih!!"sahut Sisil dengan kesal.
"Eh lo bukannya makasih kek!! Air susu di balas air tuba!!"
"Sekalian gue bakar tuh mulut!!" Alya pun menutup rapat mulutnya ketika mendengar ancaman dari Sisil.
'BRUK'
Suara gebrakan meja membuat semua terlonjak kaget.
"Kalian bisa diam!!!"tunjuk Rafa kepada Sisil dan Alya.
Sedangkan Sisil, Bodoamat.
"Iya maaf pak ketua"sahut Alya dengan cengiran kudanya.
Tak lama kemudian Bu Clara pun masuk kedalam kelas Sisil, membuat gadis itu tergesa-gesa.
"Pagi semuanya!"
"Pagi Bu"
"Sekarang kumpulkan tugas matematika yang kemarin ibu berikan!"Perintah Bu Clara dengan tegas
"Yah ibu saya kira lupa"keluh salah satu siswa.
"Nggak ada tugas yang bisa saya lupakan!cepat kumpulkan!Rafa tolong kamu ambil buku catatan mereka" perintahnya, Rafa mengangguk sebagai jawaban dan segera melaksanakan perintah sang guru.
"Aduh belum selesai nih"ujar Sisil dengan terus menyalin tugas Alya.
"Setelah itu kamu tumpuk di meja saya yah, saya mau ambil buku materi yang ketinggalan"tambah Bu Clara sambil berlalu pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lean On My Shoulder
Teen FictionKisah tentang kehidupan Anastasya Prisilia seorang cewek Pemalas, cuek dan aneh, ia sangat menggemaskan dengan semua sifat konyolnya. Semua Lika liku kehidupannya ada di sini, dari broken home, persahabatan sampai kisah cinta segitiganya yang unik...