26-Mencoba

30 6 6
                                    

Arya menatap putranya dengan heran. Sedari tadi Rafa hanya diam dengan tatapan kosong.

"Mah anak kita kenapa?"

Fita yang sedang membereskan cucian piring segera menoleh.

"Emm mamah juga nggak tahu, dari pulang sekolah dia kaya gitu, mamah mau tanya juga takut"jawab Fita sambil memandang putra pertamanya.

"Hmm mencurigakan"gumam Arya sambil memegang janggutnya.

"Detektif Eva, apa kamu siap untuk menyelidiki kasus?"

Eva menoleh, lalu mengangkat tangannya hormat.

"Siap komandan!!"ujar Eva lalu pergi menghampiri sang Kaka.

Fita hanya menggeleng melihat kelakuan anak dan suaminya.

Eva berjalan dengan perlahan, agar tak terdengar oleh kakanya.

"Bang!!!!"teriak Eva setelah duduk di samping Rafa.

Arya menepuk kepalanya dengan keras melihat kelakuan putri kecilnya.

"Bang??!!"teriak Eva kembali.

Rafa melirik Eva dengan sinis.

"Apah!"

"Ini bang Rafa beneran kan???"tanya Eva sambil memegang wajah Rafa untuk memastikan.

"Apaan sih!"

"Ini bang Rafa Bagas Arghatya kan? Anaknya mama Fita sama ayah Arya , kakanya Eva yang cantik. Iya kan??"

Rafa mengerut samar.

"Aduh Abang amnesia?"

Rafa menggeleng

"Ahhh jangan-jangan kerasukan???"tanya Eva dengan mata yang membola.

Rafa menatap adiknya dengan malas, memang ada apa dengan dirinya.

"Iya yah?? Aduh kerasukan setan apa?"

"Apaan sih va, abang nggak papa!!!"jawab Rafa dengan sebal.

"Wahhhh abang udah sadar"ujar Eva dengan girang

"Emang abang kenapa??"tanya Rafa dengan raut bingung.

Arya dan Fita menoleh, saling beradu pandang.

'TAK'

Arya menjitak dahi putranya cukup keras.

"Aww papah kenapa sih?"tanya Rafa tak terima.

"Biar kamu sadar!!"

"Aku sadar pah!!"

"Kamu harus sadar!Dia cuma balas chat WhatsAppmu bukan balas perasaanmu!"

Semua menoleh kearah Fita, ucapannya sungguh sangat mengohok.

"Kenapa?mamah cuma baca story anak muda"ujarnya dengan tersenyum manis.

Arya menghela berat"Kenapa di keluarga ini nggak ada yang beres?!!"tanyanya dengan frustasi

Rafa memutar matanya jengah, keluarganya seperti kumpulan para pemain drakor.

"Rafa sebenarnya kamu kenapa hmm?Dari tadi bengong, kamu itu udah kaya orang kesambet!!"tanya Arya langsung pada intinya

"Nggak papa"

"Bohong!!"sahut mereka bertiga bersamaan.

Rafa hanya berekspresi datar

"Abang pasti bohong kan?Abang tau kan kalo bohong itu dosa!Allah nggak suka sama orang yang bohong!!Abang juga tau kan mpthhhhh" Rafa membekap mulut Eva sebelum adiknya berbicara lebih panjang dari ini.

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang