Karena besok ada penyambutan kepala sekolah baru, hari ini seluruh siswa SMA Taruna Bangsa di perintahkan untuk membersihkan ruang kelas masing-masing.Di kelas Rafa, semua teman kelasnya membersihkan ruang kelas dengan antusias dan semangat, ya meskipun ada beberapa yang malas-malasan seperti Sisil. -_-
Rafa menghela berat melihat Sisil mengelap kaca dengan ogah-ogahan. Terkadang gadis itu bergumam, lalu berhenti dan melamun. Seperti itu terus, ia juga hanya mengelap kaca jendela itu-itu saja.
Rafa menghampiri Sisil " Lo tolong buang sampah di kardus itu ke tempat pembuangan!"ujar Rafa sambil menunjuk kardus yang ada di depan kelas.
"Lo ngomong sama gue?"tanya Sisil sambil menunjuk dirinya.
"Hmm!jadi cepat lo buang"
Sisil terkekeh garing "Kenapa harus gue?yang lain juga banyak!!"
"Karena dari tadi kerjaan lo cuma itu aja!Lo lihat semua teman kelas!"ujar Rafa sambil menunjuk semua temannya.
"Mereka semua kerja tapi lo cuma stay di situ aja!"
"Bodoamat!kenapa lo yang sewot?!"
"Gue ketua kelas di sini!gue wajib negur dan wajib kasih perintah!!"
"Hoam"Sisil menguap sambil menutup mulutnya. Kemudian ia memiringkan kepalanya.
"BE-LA-GU!"cibir Sisil sambil tersenyum miring.
"Sebelum gue pakai cara lain!!"ujar Rafa tanpa memperdulikan cibiran yang Sisil lontarkan.
Sisil mendengus"Lo kok rese sih!!"
"1...2...3...."
"Okeh!!" Sisil mengalah ia pun menuruti perintah Rafa dengan setengah hati.
"Dasar setan!sukanya ngancem!ketua kelas belagu!sok ganteng!sok hits!tukang nyuruh!dasar iblis,jin,siluman aaaaa dasar dugong!!!!"umpat Sisil sambil berjalan.
"Gue bisa denger semua"sahut Rafa yang ada di belakangnya.
"Bagus!biar lo sadar!!"
Sisil terus berjalan sambil menghentakkan kakinya. Ia mengangkat kardus yang berisi sampah-sampah kering.
Sebelum ia pergi Sisil melirik Rafa dengan tajam, pria itu hanya tersenyum penuh kemenangan kearahnya.
Sisil tak perduli ia mulai berjalan keluar kelas. Tapi belum saja sampai pintu kelas.
'BUGH'
Seseorang menabrak pundaknya dengan keras dari arah berlawanan. Sehingga membuat tubuh Sisil terhuyung dan kardus di tangannya terpental ke atas.
Waktu terasa melambat. Tubuh Sisil terhuyung siap untuk jatuh. Ia hanya pasrah berharap ada kasur empuk di bawah.
'HUP'
Ia merasa ada yang menangkap tubuhnya, Sisil menoleh.
"Rafa"gumam Sisil lirih, mereka berdua saling beradu pandang, dengan posisi tangan Rafa menahan tubuh Sisil.
Semua temannya menatap mereka dengan mulut yang ternganga.
'BRAKK'
'BRAKK'
'BRAKK'
Adegan romantis gagal
Semua sampah jatuh bersamaan dengan Sisil dan Rafa yang ikut jatuh dengan posisi saling berhadapan. Dan lengan Rafa yang masih menahan tubuh Sisil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lean On My Shoulder
Ficção AdolescenteKisah tentang kehidupan Anastasya Prisilia seorang cewek Pemalas, cuek dan aneh, ia sangat menggemaskan dengan semua sifat konyolnya. Semua Lika liku kehidupannya ada di sini, dari broken home, persahabatan sampai kisah cinta segitiganya yang unik...