44-Cantik

40 8 3
                                    

Happy Reading ♡♡
Jangan lupa vote and comennt yah(。♡‿♡。)

Sisil mengembangkan senyumnya setelah membaca hasil peringkat kelas. Perjanjian dengan pak Darwin membuahkan hasil, ia bisa meningkatkan nilainya dengan cepat. Dan Sisil juga bisa membuktikan kepada teman kelasnya bahwa dia bisa. Kadang yang terlihat baik di mata kalian belum tentu baik, begitupun sebaliknya. So, jangan menilai seseorang hanya dengan sebelah mata yah.

"Silimit Sisil"ucap Alya dengan riang. Sisil terus mengembangkan senyumnya.

Bukan hanya Alya yang mengucapkan selamat, Lea, Fendi, Aldo, Rafa, Boby dan sebagian teman kelasnya juga mengucapkan selamat untuk Sisil.

"Gue yang menang!"ujar Sisil saat di hadapan Farhan. Pria itu hanya menatap Sisil, terlihat guratan kecewa di wajahnya.

"Lo pasti nyontek kan!!"tuduh Farhan

"Kalah ya tetap kalah aja!So, lo harus teraktir gue selama satu minggu okeh!!"

Setelah mengatakan itu Sisil melenggang pergi. Farhan berteriak tak terima tapi tahu kan watak Sisil?? Dia tak perduli.

***

Setelah pengumuman peringkat semua siswa SMA Taruna Bangsa melaksanakan class meeting yang diadakan oleh organisasi OSIS hanya tiga hari saja. Semua siswa-siswi di wajibkan berpartisipasi dalam acara ini.

Ketika semua sibuk di lapangan berpartisipasi dalam acara class meeting, tapi Sisil sekarang sedang di kantin menikmati makanan gratis. You know lah, biarkan Sisil berbuat sesuka hatinya :v.

"Males banget ke lapangan pasti banyak orang, kan mending di sini sepi. Makan gratis pula"tutur Sisil dengan berbinar

Sebenarnya ia kena marah dari guru-guru dan teman-temannya, Sisil tak perduli. Ia juga tak mau berada di keramaian seperti itu, bising Sisil tak suka. Berdesak-desakan, mendengarkan teriakan orang-orang, panas-panasan itu terlalu ribet!

Sisil mengelus perutnya setelah ia sudah menghabiskan makanan. Sungguh sangat nikmat makan banyak tapi gratis. Kenikmatan yang haqiqi. Baca haqiqinya pake qolqolah yah wk

Sisil beranjak pergi dari kantin, ia berniat kembali ke kelas. Setelah makan banyak rasanya ia mengantuk.

Ia membuka pintu kelas, sepi. Hari ini sungguh sangat menyenangkan. Ia duduk di bangkunya memejamkan matanya sambil merasakan hembusan angin yang masuk ke ruang kelasnya. Sejuk, ia menarik nafas panjang. Rasanya sangat damai. Sisil mulai meletakkan kepalanya di atas meja sambil menghadap ke kanan, ia gunakan kedua tangannya sebagai bantalan, dengan sekejap Sisil telah pergi ke alam mimpi. Dasar pelor!!

💠💠💠

Rafa membuka pintu kelasnya, ia berniat untuk beristirahat sejenak di sini. Namun sebelum ia sampai di bangkunya, netranya tak sengaja menangkap sosok Sisil yang tengah tertidur pulas. Ia segera melangkahkan kakinya mendekati Sisil.

Ia tersenyum setelah melihat Sisil"kalo tidur gini lo kelihatan cantik, jadi lebih kalem"

Rafa mengambil kursi, ia duduk di sebelah Sisil. Matanya terus menatap Sisil tanpa berkedip sedikit pun. Tangannya meraih beberapa helai rambut Sisil yang menutupi pipi gadis itu. Rafa segera menyelipkan rambut Sisil ke belakang telinga. Wajah Sisil terlihat sangat jelas.

Rafa meneguk salivanya kasar, kenapa ia jadi merasa gugup seperti ini. Tapi ia segera menyingkirkan perasaan gugup itu. Tanpa sadar Rafa ikut meletakkan kepalanya di atas meja sambil menghadap ke arah Sisil, ia juga menggunakan tangannya sebagai bantalan. Ia mengangkat sudut bibirnya ketika melihat wajah Sisil dengan jarak yang dekat.

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang