Maaf jika banyak typo dan kesalahan yang lain 😁🙏🙏
Happy Reading 💙
Hari demi hari berlalu dengan cepat, setiap hari Sisil sibuk belajar, entah di sekolah ataupun di rumah. Sampai-sampai waktu istirahat tiba ia tidak beristirahat.
"Sil kantin dulu yuk!"ajak Lea
"Gue belum selesai pelajarin yang ini, lo sama Alya aja"
"Lo juga harus istirahat dong!!"
"Biarin dia fokus aja, biar makin kurus"sahut Alya
"Laknat lo!!"pekik Sisil
"Utututu lo harus semangat, lo nggak boleh malu-maluin gue!!"
Sisil terkekeh"Sorry yah Al, tapi ini semua demi gue sendiri!!!"
BRAK
Mereka terperanjat ketika seseorang meletakkan beberapa buku di meja Sisil.
"Ini buku catatan gue, cepat lo salin okh!"ucap Aldo sambil tersenyum
"Ah Lea kita ke kantin ajak yuk, dadah Sisil"ujar Alya sambil menarik paksa lengan Lea agar cepat pergi
"Eh eh tunggu"pekik Lea
Sisil menatap Aldo penuh selidik"Lo apa in si Alya?!!"
"Gue nggak apa-apa in?!"
"Bohong!!"
"Gue juga nggak tahu kenapa Alya selalu ngehindar dari gue!"jawab Aldo dengan nada kecewa
"Ah itu berarti lo harus sadar diri dia tuh.."
"Sadar diri dah biasa, lo harusnya sadar muka!!"potong Boby saat melewati mereka
"Heh!!!muka gue ganteng gini, harus sadar apa hah!!!"teriak Aldo dengan kesal
"Berisik lo!!!Ayok kantin!!"perintah Rafa menghampiri Aldo.
"Tapi Boby ada benernya juga kok!"timpal Fendi sengaja ingin membuat Aldo semakin kesal.
Aldo sudah siap-siap ingin meninju mulut lemes Fendi, tapi dengan cepat Rafa menariknya.
"Ayok!!"tarik Rafa meninggalkan Fendi.
"Semangat"ucap Fendi sambil menepuk puncak kepala Sisil dengan lembut
Sisil menoleh, jujur ia kaget mendapatkan perlakuan tiba-tiba dari Fendi. Beberapa hari yang lalu pria itu terlihat marah, tapi hari ini sudah baik dan bersikap lebih lembut dari biasanya.
"Hmm"jawab Sisil dengan ragu
"GPL!!!"teriak Rafa dengan ketus
Fendi terkekeh melihat wajah masam sahabatnya"Gue duluan, oh ya ini"
Fendi memberikan coklat lagi untuk Sisil, membuat gadis itu berbinar seperti mendapatkan hadiah mobil.
"Makasih"
Fendi mengangguk lalu pergi dari hadapan Sisil, menyusul kedua sahabatnya.
Sisil mengembangkan senyumnya, bahagia akhiranya Fendi kembali seperti biasanya. Ia meletakkan coklat pemberian Fendi di laci meja.
Ia kembali fokus belajar, sesekali ia menghembuskan nafas melihat begitu banyak tumpukan buku di mejanya yang di pinjamkan semua temannya, terutama Alya, Lea, Boby, Rafa, Fendi, dan sesekali Farhan juga ikut memberikan buku catatannya meskipun pria itu sering berbisik agar Sisil mau berkencan dengannya. Ia di buat bosan dengan ajakan pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lean On My Shoulder
Подростковая литератураKisah tentang kehidupan Anastasya Prisilia seorang cewek Pemalas, cuek dan aneh, ia sangat menggemaskan dengan semua sifat konyolnya. Semua Lika liku kehidupannya ada di sini, dari broken home, persahabatan sampai kisah cinta segitiganya yang unik...