11-Jatuh Cinta!?

36 9 4
                                    

Fendi tengah mengeluarkan beberapa barang belanjaan nya dari kantong kresek warna putih yang cukup besar, ini kegiatan rutinnya karena ia tinggal sendiri di apartemen, alasannya tinggal sendiri hanya karena ingin mandiri (10%) dan bebas (90%). Dan karena ia singgel.

Drtttttt...

Ponselnya bergetar menunjukkan ada panggilan masuk.

'Mamah'

Ia pun mengangkat benda pipih itu dan menerima panggilan telepon dari sang mamah tercinta.

"Halo" sapa Fendi.

"Assalamualaikum" ucap wanita paruh bayah di sebrang telepon sana tanpa menimpali sapaan dari sang penerima.

"Walaikumsalam"

"Kamu lagi ngapain?"

"Lagi beresin belanja bulanan"jawab Fendi cuek.

"Mamah ganggu yah"

"Banget"

"Ck, durhaka kamu fen!"dumel wanita itu dengan kesal

"I'm sorry mom"ujarnya sambil mengeluarkan barang-barang belanjaannya.

"Mamah cuma mau ngingetin, mamah udah transfer jatah untuk satu bulan"

"Aduh repot-repot banget sih mamah, aku jadi terharu"

"Ouh kamu nggak butuh?mamah besok nggak akan kasih uang lagi sama kamu"

"Bukan gitu"jawab Fendi sambil menggaruk tengkuk lehernya.

"Maksud Fendi tuh kalau ngirim jangan tanggung-tanggung yang banyak sekalian"

"Kamu mau bikin mamah sama papah bangkrut!!?"tanya wanita itu dengan ketus.

"Ya ampun mah, ngasih uang ke anak sendiri nggak akan bikin kalian bangkrut, pelit amat"cibir Fendi membuat sang mamah menghela nafas

" Harusnya kamu bersyukur Den Bagus Fendi"

"Iya iyah"

"Inget jangan banyak makan mie instan!"

Seketika Fendi menghentikan kegiatan yang tengah mengeluarkan mie instan. Ia meneguk salivanya kasar, bohong dikit demi makan mie instan dosa nggak yah?

Namanya juga bohong, ya dosa bang.

"Emmm cuma satu sendok"

"Awas aja kalau mamah ke apartemen kamu, terus nemuin banyak stok mie instan mama coret kamu dari kartu keluarga!!"Ancamnya membuat Fendi memberengut sebal.

"Gara-gara mie instan?"

"Emmm"

"Kembaliin aku kerahim mamah lagi aja deh"ujarnya sebal.

"Kalo ngomong!!!"

"Iyah iyah, udah dulu mau lanjutin beres-beres dulu"

"Mamah belum selesai fen!! Inget jangan terlalu banyak makan mie instan, kamu harus hemat, jangan buat masalah di sekolah, belajar yang rajin, jaga kesehatan, Jangan lupa shalat,makan tepat waktu ..."dan blablabla itu lah yang selalu mamahnya ucapakan setiap kali telefon, sedangkan Fendi hanya menaruh ponselnya nya di atas meja dan melousdspeakernya sambil melakukan kegiatannya yang tertunda.

"Heh kamu dengar mama apa nggak!!?Kamu nggak tidur kan?"tanyanya ketika putranya hanya diam.

"Iya mamah Dedeh"cibir Fendi

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang