42-Debaran

36 9 2
                                    

Maaf jika banyak typo dan kesalahan yang lain 😁🙏🙏

Happy Reading 💙

Sisil celingukan ketika memasuki rumah besar milik Lea. Dengan cepat ia menggandeng lengan Alya yang berada di sampingnya.

"Kok banyak orang?"

Alya menoleh, menatap Sisil dengan malas"Namanya juga acara arisan, pasti banyak orang lah!"

Sisil terperangah"Arisan??Kok Lea nggak bilang lo juga nggak bilang!!"

"Soalnya lo nggak nanya!"jawab Lea yang tiba-tiba muncul entah dari mana

"Kok ngeselin sih"gumam Sisil

"Ah udah ayok ikut gue"ajak Lea menarik Alya dan Sisil

"Mamah kenalin ini Sisil, kalo ini Alya"ujar Lea saat bertemu dengan Sasa yang tengah berbincang dengan ibu-ibu seusianya.

Sasa menoleh lalu memperlihatkan senyumannya ketika melihat mereka"Wah kenalin tante Sasa mamah Lea, kalian cantik banget deh. Sering-sering main ke sini yah!"

Sisil dan Alya hanya tersenyum kikuk mendengarnya"Iya tante"jawab mereka berdua.

"Ya udah kamu ajak mereka makan, atau yang lain biar mereka senang"

Lea mengangguk dengan cepat ia menarik kembali lengan Alya dan Sisil. Mereka berdecak, hari ini mereka seperti kambing yang di tarik-tarik sesuka hati Lea.

"Lepas"pinta Sisil, Lea tak perduli ia tetap menarik mereka berdua sampai di tempat tujuan.

"Nah sekarang waktunya lo bantu Rafa masak!"

Sisil membulatkan matanya melihat Rafa yang tengah memasak di dapur, ia menggunakan celemek ala-ala chef Juna.

"Tunggu!Ini sih bukan makan gratis!"sungut Sisil kesal

"So, emangnya gue bilang makan gratis!"jawab Lea membuat Sisil kalah talak

"Di dunia ini nggak ada yang gratis Sisil seyeng"tambah Lea sambil merangkul pundak gadis itu

Alya bersiul ia memilih duduk lalu mengambil beberapa buah di atas meja makan.

"Udah deh Sil, lo bantuin Rafa aja deh!"timpal Alya

"Kenapa harus gue"Sisil ikut duduk sambil memberengut sebal. Sedangkan Rafa sedari tadi hanya bersikap cuek, ia lebih fokus pada pekerjaannya.

Nah jarang-jarang kan ada cogan jago masak, Rafa nih udah mirip kaya chef Juna pokoknya:v. Siapapun yang jadi istri Rafa pasti tidak akan kelaparan, atau mungkin Rafa akan memasak setiap jam ehhh.

Lea ikut duduk bersama mereka bertiga, ia mengambil pisau yang akan ia gunakan untuk memotong apel.

"Sisil yang cantik dan baik, lo bantu Rafa dong!"bujuk Lea dengan lembut

"Ogah!Lo juga ada, Alya juga ada kenapa harus gue???"

"Karena kita kan potong buah-buahan, emang lo bisa??"tanya Alya dengan remeh

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang