35-Maaf??

36 7 0
                                    

Maaf jika banyak typo dan kesalahan yang lain 😁🙏🙏

Happy Reading 💙

Suasana sekolah mulai ramai, banyak siswa-siswi yang sudah berangkat. Mereka saling menyapa satu sama lain. Sesekali terdengar canda tawa dari mereka.

"Hai, pagi Al"sapa Aldo saat berpapasan dengan Alya.

"Eh hai" jawab Alya dengan ragu ketika Aldo tiba-tiba muncul di sebelahnya

Mereka berdua berjalan bersama menuju kelas. Sesekali Aldo mencuri-curi pandang gadis yang ada di sebelahnya. Ia menautkan kedua alis ketika melihat Alya yang terlihat sangat canggung.

Aldo coba membuka suara untuk menghilangkan rasa canggung  "Al..."

"Alya!"

Aldo mengumpat dalam hati, ketika seseorang telah mendahuluinya. Mereka menoleh mencari tahu siapa pemilik suara itu.

"Eh Fatur, ada apa?"

"Gue mau ngomong sama lo sebentar, bisa?"tanya Fatur sambil menatap mereka berdua.

"Oh bisa, Do lo duluan aja"

"Hmm"jawab Aldo dengan cuek sambil berlalu dari hadapan mereka.

Aldo menatap mereka dari pintu kelas, rasanya sebal sekali mereka terlihat sangat dekat. Ia membelalakkan matanya ketika Fatur memberikan coklat untuk Alya. Ia memutar tubuhnya.

"Mereka??"ia menggeleng tak percaya, lalu kembali memperhatikan mereka.

"Hahaa oh ternyata lo.."Fatur membekap mulut Alya

"Lo ngomongnya jangan keras-keras!"

"Hahaaa iya gue paham. Ya udah gue duluan. Semangat!!"ucap Alya dengan raut berbinar, Aldo yang sedari tadi memperhatikan mereka sekarang merasakan ngilu di hatinya.

"Haha iya semangat!!"Fatur memasuki kelasnya, terlihat Alya pun melanjutkan jalannya menuju kelas.

Secepat mungkin Aldo memutar tubuhnya dan masuk ke kelas dengan ekspresi suram.

"Lo habis ngapain di tengah pintu? Mau jadi pawang pintu??"tanya Fendi saat Aldo duduk di bangkunya

Aldo menatap Fendi dengan malas, pria itu terlalu cerewet sebagai laki-laki.

"Bukan urusan lo!"jawab Aldo dengan ketus.

"Ohhhh lo nungguin si Alya!!"ucap Fendi dengan keras, Aldo membekap mulut Fendi saat Alya melirik ke arah mereka.

"Bisa diem nggak sih lo?!!"

"Oke-oke"Fendi menghampiri Rafa sambil menahan tawanya.

"Hahaaaaaa Raf lo tahu nggak si Aldo ternyata mau daur ulang"

Aldo menghampiri mereka dengan emosi"Eh jaga tuh mulut!! lo fikir dia apa an?"

"Wosss padahal gue nggak ngomong dia, emang dia siapa??"tanya Fendi dengan jahil.

"Terserah!!Jaga tuh mulut!Biar nggak kendor, biar nggak asal ceplos!!"

"Lah ngambek kaya janda kembang"ledek Fendi dengan raut tak berdosa.

"Bacot loh!!"

"Ampun Ani, Rhoma minta maaf"

Rafa memasang earphone ke telinganya, tujuannya agar tak mendengar kedua iblis itu. Tidak ada keuntungan apapun mendengar keributan mereka berdua, yang ada hanya kerugian.

Suasana kelas Rafa sudah sangat ramai, sebentar lagi bel masuk pasti berbunyi.

Kringggggg...

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang