30-Khawatir

39 7 4
                                    


Maaf jika banyak typo dan kesalahan yang lain 😁🙏🙏

Happy Reading 💙


Rafa merebahkan tubuhnya di kasur setelah selesai mengganti seragamnya. Ia memijat pelipisnya saat mengingat kejadian tadi.

~~~~~~~~

"Ayo kumpul"ajak Rafa setelah suasana kelas sudah sepi.

Fendi, Aldo, dan Lea mengangguk, mereka beranjak pergi menuju lapangan basket.

"Sin lo nggak pulang?"tanya Rafa saat melewati meja gadis itu.

Sindi hanya mengangguk, ia beranjak dari kursinya. Rafa mengerutkan keningnya melihat Sindi yang terlihat sangat lemas.

'BRUKK'

Tiba-tiba Sindi terjatuh. Mereka semua menoleh ke sumber suara.

"Heh lo nggak papa?"Rafa mengangkat lengan Sindi untuk berdiri.

Tes

Darah segar menetes dari hidung gadis itu, dengan cepat Sindi mengelapnya.

"Kok lo mimisan?"tanya Lea penasaran.

Mereka menampakkan raut wajah kebingungan, juga penasaran.

"Kalian bertiga pergi duluan biar gue anter Sindi ke UKS, nanti gue nyusul tolong kasih tahu pak Darwin!!"perintah Rafa mengintruksikan mereka bertiga. Mereka menggangguk patuh, dan segera pergi.

"Ayo Sin, gue bantu lo ke UKS"titah Rafa sambil memapah Sindi dengan hati-hati. Untung saja keadaan sekolah sudah tidak ramai, jadi tidak ada para fans Rafa yang akan mengganggunya

"Kenapa?"tanya Sindi dengan tiba-tiba"Kenapa lo terus baik sama gue?kenapa lo selalu buat gue salah paham sama lo Raf?"tanya Sindi dengan suara serak.

Rafa menghentikan langkahnya, membuat Sindi menoleh kearahnya.

"Sekarang lo ngomongnya gue lo bukan aku kamu??"tanya Rafa sambil terkekeh.

"Gue serius!!lagian males juga so manis sama lo terus-terusan kalau perasaan lo tetap sama!"

Rafa kembali meneruskan langkahnya sambil berfikir.

"Kenapa lo terus suka sama gue?gue nggak punya kelebihan apapun untuk lo banggakan!"

Sindi terdiam sejenak lalu ia terkekeh sendiri.

"Ternyata lo ge'er juga yah, tau dari mana kalau gue masih suka sama lo??"

"Nggak usah bohong sin!Sebelumnya gue minta maaf, tapi gue mohon berhenti suka sama gue!Lo nggak boleh suka sama gue!!"

Sindi terkekeh garing"Lihat, lo bahkan nolak gue lagi sebelum gue ngomong"

"Sin apa salah kalau gue baik sama lo?salah kalau gue baik sama teman gue sendiri?kita udah berteman sejak SMP, dan maaf kalau kebaikan gue ternyata buat lo salah paham!"

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang