9-Anak ikan

52 9 9
                                    

'BRAK'

Sisil menggebrak meja Rafa dengan keras ,membuat semua orang yang masih di kelas menatap nya. Guru sudah keluar setelah bel istirahat berbunyi.

"Apah?!"tanya Rafa dengan ketus

"Lo harus tanggung jawab, lo udah buat buku gue sobek!"

"Kenapa harus!"

"Karena lo yang udah sobek buku gue!"ucap Sisil dengan geram.

Rafa hanya tersenyum miring mendengar ucapan dari Sisil.

"Nggak usah ketawa! Nggak ada bagus-bagusnya!"ujar Sisil ketika melihat pria itu malah menertawainya, sontak ucapan Sisil mendapatkan komentar dari para netizen terhormat.

"Wahhhh mata lo minus sil"

"Katarak kali"

"Periksa tuh mata, ganteng gitu juga"

"Pakai kaca mata kuda sana lo"

"Spion mana spion?"

Sisil memutar bola matanya jengah mendengar pembelaan untuk sang Most wanted.

"Gue nggak mau tau lo harus tanggung jawab! Bilang maaf juga nggak!!"

"Maaf????"tanya Rafa dengan remeh.

"Iya lah"

"Gue juga nggak dapet ucapan terimakasih saat gue tolongin lo waktu lo pingsan, dan gue nggak dapat permintaan maaf saat lo sengaja nabrak gue"jawab Rafa dengan santai, Sisil mengerutkan keningnya bingung. Pingsan?? Ya mana Sisil tau coba. Namanya pingsan kan nggak sadar bang!

"Ouh lo nggak ikhlas nolongin gue??"

"Seenggaknya sebagai manusia kalau emang lo di ajarin sama orang tua lo, setelah orang lain membantu kita, harusnya lo tau apa yang pantas di ucapkan"

Sisil terdiam, masih mencerna apa yang Rafa katakan.
Maaf bang otak Sisil nggak nyampe.

"Lo pengin gue minta maaf sama lo?" Tanyanya lalu tersenyum devil pada Sisil

"Kalau lo mau di perlakukan baik oleh orang lain, lo juga harus memperlakukan orang lain dengan baik!"

"Dan gue nggak terlalu berharap dapat ucapan terimakasih dan maaf dari orang kaya lo! Gue kaya gini biar lo sadar ajah!" Ujarnya yang membuat Sisil terdiam di tempat sambil menatap pria itu. Rafa menatap wanita di hadapannya dengan tajam.

"Eheheh nggak usah pada berantem!! maaf-maafan aja deh"ujar Fendi menengahi, antara iba melihat Sisil dan takut pada Rafa.

"Iya nih raf, udah deh malu di lihatin banyak fans"timpal Aldo yang merasakan suasana tegang di antara keduanya.

"Sisil!!"panggil Alya dan Lea bersamaan, mereka sedari tadi hanya melihat keributan itu dari jauh.

"Udah nggak usah di pikirin omongan si kadal"ujar Lea untuk meredakan suasana tapi nihil mereka berdua masih saja diam dengan tatapan dan pikiran masing-masing.

"Raff" panggil sindi yang baru memasuki ruang kelasnya. Mereka berdua lalu beralih menatap wanita itu.

"Hmm,, aku mau ngasih ini buat ucapan terimakasih, karena kemarin kamu mau ngenterin aku pulang" ujarnya lalu menyodorkan sebuah bungkusan kue kering.

'cih kemarin lo maksa ogep' Sisil hanya berkata dalam hati

"Thank, untuk semua ucapan bijak lo! Gue juga punya ucapan bijak buat lo!"ucap Sisil membuat Rafa beralih menatap gadis itu.

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang