13-Kisah kasih

38 10 6
                                    

Lea kini sudah berada di kamar Sisil, ia mengedarkan pandangannya, memperhatikan kamar sahabatnya dengan seksama.

Ini kamar perawan?

"Lo ganti baju dulu gue mau kebawah"ujar Sisil yang baru keluar dari kamar mandi. Lea hanya mengangguk paham.

"Lo nggak usah kaget liat kamar gue yang rapih dan wangi ini"

Lea terkekeh mendengar ucapan dari sahabatnya, apakah definisi rapih menurutnya seperti ini, buku komik dimana-mana, bungkus jajan berserakan, pakaian kotor berceceran.

Macam kandang sapi milik kakeknya.

Lea menghela berat, lalu beranjak ke kamar mandi.

"Lo tenang aja, lo nggak akan tidur di kamar gue kok!!"ujar Sisil sedikit berteriak.

"Syukurlah"

Sisil mendengus kesal, ia segera berlalu pergi dari kamarnya.
.
.
.

"Eyang ngapain!" Tanya Sisil cukup keras ketika sampai di dapur.

"Kamu!!" Sahutnya lalu memukul kening Sisil cukup keras.

"Sakit eyang! Kekerasan namanya!!"

"Eh beraninya kamu bentak eyang! Mau eyang kutuk jadi duyung!!"

Sisil mengembungkan pipinya kesal, ia memilih pergi ke meja makan, dan duduk di sana sebatang kara.

Ia memperhatikan Abraham yang tengah sibuk di dapur entah apa yang ia buat, Sisil hanya cuek lalu meneguk air putih cukup banyak.

"Eyang mau ngapain sih?" Tanya Sisil kepo ketika Abraham mengeluarkan blender .

"Eyang mau bikin jus buat teman-teman kamu"

"Emang bisa?" Tanya Sisil meremehkan

"Emang kamu?"

Sial! selalu seperti itu menyebalkan.

"Oy!!!!!"

Sisil menoleh kearah Lea yang berusaha mengagetkannya.

"Kok lo nggak kaget?"

"Gue bisa ngerasain kalau ada setan yang mau dateng"

"Ck, jahat Lo"

Sisil hanya menjulurkan lidahnya meledek, sedangkan Lea hanya bersikap acuh lalu duduk di sebelah gadis itu.

"Eyang lagi ngapain?"tanya Lea pura-pura basa basi gitu lah sama orang tua.

"Bikin jus buat kalian" jawabnya seraya tersenyum

"Aduh ngerepotin nih"

'Banget' Sisil hanya membatin

"Nggak sama sekali, eyang malah seneng kalau ada yang main kerumah, nggak sepi jadinya, biasanya cuma Alya yang kesini, sampai eyang bosen"

"Hmmm"

Mereka bertiga refleks menoleh.

"Eyang bosen sama Alya?" Tanya gadis itu tiba-tiba.

"Eh lo mau maling?"tanya Sisil refleks. Kenapa si curut ini sudah masuk saja kerumahnya.

"Enak aja! Gue tadi udah ketuk pintu, udah pencet bel berkali-kali ,udah salam nggak ada yang nyahut, ya udah gue masuk aja lagian pintu nggak lo kunci! Dasar Ceroboh!!" Jelas Alya membuat Abraham dan Sisil saling bertukar pandang.

"Hehe bel rumah nya rusak" Abraham menyengir

Sedangkan Sisil hanya ber oh.

"Eyang bosen sama Alya?"

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang