22-Memalukan!

38 11 12
                                    

'BRAKK'

"Kalian fikir dengan membolos di waktu pelajaran kalian akan terlihat hebat?!!!!"ujar Pak Kumis setelah menggebrak meja dengan keras

Sisil dan Aldo saat ini ada di ruang BK. Alasan mereka ada di sini karena membolos waktu pelajaran.

Pak Kumis bertolak pinggang, tak habis fikir dengan kelakuan anak didiknya.

"Kamu Aldo! Ini kali pertamanya kamu membuat masalah!dan kamu fikir karena kemarin belum ada teguran kamu bisa bernafas lega!!!"

"Maaf pak say.."

"Stop!jangan ikut bicara!!"potong Pak Kumis saat Aldo bersuara.

"Dan kamu Sisil!!tidak bosan kamu terus membuat masalah!!saya sampai bosan Sisil!!"Pak Kumis terlihat frustasi, ia menatap kedua siswanya dengan kesal.

"Kalian itu dari kelas unggulan!dan kalian berani-beraninya memberi contoh yang tidak baik!!!apa mau saya pindah ke kelas buangan!!"

Mereka hanya menunduk. Terus mendengarkan kemarahan dari Pak Kumis.

"Bisakah kalian melihat Bapak santai sebentar saja, hidup Bapak hanya terus memarahi siswa seperti kalian!!kalian nggak sayang Bapak? Kalau setiap hari seperti ini bisa-bisa saya darah tinggi!!"ujar pak Kumis dengan frustasi.

"Ya udah pak jangan marah terus, Sisil janji nggak akan ganggu Bapak lagi, saya juga bosan di marahin sama Bapak, sekarang lebih baik langsung kasih kami hukuman biar cepat pergi dari hadapan Bapak"ujar Sisil dengan berani.

Pak kumis menaikan kedua alisnya"kamu fikir semudah itu??"

"Ya udah saya juga nggak papa kalau Bapak marahin saya terus"

Pak kumis menarik nafasnya

"Kamu benar-benar..."ujarnya terhenti

"Sudahlah saya tidak mau stres karena berdebat dengan kamu!! Saya akan kasih hukuman buat kalian berdua!!"

"Setelah pulang sekolah kalian bersihkan toilet laki-laki dan perempuan!!sekarang kalian boleh kembali ke kelas!tidak ada penolakan!!!"ucap Pak Kumis.

Mereka mengangguk, tak mau berlama-lama Sisil langsung pergi begitu saja.

"Emm kami minta maaf pak"ujar Aldo sebelum meninggalkan ruang BK.

.
.
.
.
.

Aldo mengejar Sisil yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Huftt, baru pertama kalinya gue ke ruang BK sil, ternyata bikin jantung berhenti mendadak"

Sisil berdecih"Lebay lo!"

"Kan lo sering masuk ruang BK sil, ini kali pertama gue wajar dong"

"Sombong??"

Aldo menggeleng"Bukan gitu maksud gue"

Sisil hanya memutar bola matanya jengah, dan tak perduli apapun ucapan yang Aldo lontarkan.

Aldo menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal. Bingung harus berbuat apa.

"Tunggu!!"ujar Aldo membuat langkah Sisil terhenti.

"Itu Alya kan?sama anak kelas sebelah, mereka pacaran?"tanya Aldo ketika melihat Alya dan Fatur memasuki ruang guru.

Sisil mengerut samar"Mana gue tau lah!"

Sisil pura-pura tidak tahu.

"Soryy adek Sisil yang imut, Aa Aldo tidak bisa di tipu!"

"Terus urusannya sama lo apa? Cemburu?"

"Enggak"ujar Aldo acuh.

"Oh"

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang