24-Feeling

29 7 1
                                    

Sisil tengah duduk sambil menatap pantulan wajahnya di cermin. Lalu menyisir rambut yang masih basah karena keramas.

"Rafa"gumam Sisil

Deg..Deg..Deg..Deg

Ia memegang dadanya yang berdetak sangat kencang saat mengingat tentang pria itu.

"Tatapannya"ujar Sisil sambil membayangkan kejadian tadi siang.

Saat Rafa menahan tubuhnya, saat mata itu menatapnya, saat mereka jatuh bersama, saat mereka tidur bersama di lantai dengan sampah.

Ia menggeleng"Bego!!"pekik Sisil sambil memegang kepalanya.

"Ngapain lo mikirin cowok tengil kaya dia, kok makin hari tambah bego sih!!"

Semakin ia menepis semua pikiran tentang pria itu, justru bayang-bayangnya semakin menghantuinya.

"Hahahaha....aaa...hee" kekeh Sisil garing

Ia menggigit kukunya"Tenang sil tenang"ucapnya sambil menghembuskan nafas.

Ia merebahkan dirinya di kasur, sambil terus berfikir.

"Jangan-jangan gue di guna-guna!!!"teriak Sisil histeris

"Wah iya bener!!cowok ngeselin kaya dia!!Belagu!!tapi.." tiba-tiba ia mengingat sesuatu

"Kebaikannya cuma nolongin gue waktu pingsan itu juga katanya, terus menghalangi sinar matahari biar nggak kena gue"ujar Sisil sambil membayangkan.

Ia tersenyum sendiri, tanpa ia sadari.

"Tunggu ngapain gue mikirin dia!!!itu juga mungkin karena lo kegeeran Sisil!!!"ujarnya sambil menjambak rambutnya.

Ia mengacungkan telunjuknya ke atas sambil mendongak.

"Hey lo Dugong!!!Lo tuh Belagu!! Ngeselin!!Ngapain lo guna-guna gue hah!!!Lo fikir gue akan jatuh cinta sama lo gitu!!!dasar ABXFGHLMNHUO!!!mati aja sekalian!dasar setan terkutuk!!!"
.
.
.
.
.

"Hacim" Rafa menutup mulutnya dengan tangan.

Ia mendongak ke atas"Serasa ada orang gila teriak-teriak"

"Le lo denger nggak?"tanya Rafa pada Lea yang sedang makan cemilan sambil menonton tv.

"Apa?"

"Lupain"

"Nggak jelas!"

"Sini cemilan gue!"ujar Rafa sambil merebut makanan di tangan Lea.

"Eh pelit banget sih, gue tamu disini!"

"Tamu apaan, datang nggak di undang pulang nggak di antar"

"Tanteeeee!!"teriak Lea

"Berisik lo!!diem nggak!"

"Habisnya lo kikir sih!"cibir Lea lalu melanjutkan memakan cemilan milik Rafa.

Rafa mendengus, ada tamu seperti ini kerjaannya cuma menghabiskan makanan. Rampok!!

"BTW kok lo perhatian sih sama Sisil?"tanya Lea menggoda

"Perhatian apaan?Nggak jelas banget!!"elak Rafa sambil terus membaca buku.

"Nggak usah boong, jelas banget deh lo perhatian sama Sisil, lo sering banget suruh Sisil ini dan itu, dan lo selalu perhatiin Sisil diam-diam kan!!!"

"Nggak!!"

"Nggak salah!"

"Perhatian apaan?! tugas gue sebagai ketua kelas emang harus negur dia lah"

"Oh yah??"tanya Lea tak percaya.

Lean On My ShoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang